3

125 11 1
                                    

Trliiiing...."

Saat atuk abah tengah meminum kopi di ruang tengah, tiba-tiba saja jam ditangan atuk abah berbunyi, dengan segera atuk abah melangkahkan kakinya menuju ruang bawah tanah, di ruangan bawah tanah itu di lengkapi oleh alat-alat canggih, atuk abah melangkahkan kakinya dan memencet sebuah layar besar yang berada di hadapannya.

"Apa kabar atuk abah?, bagaimana anak-anak?." 

"Aku baik, anak-anak juga baik, dan aman-aman saja, ada apa maksmana?."

"Aku rasa mereka sudah waktunya untuk mengetahui semuanya, dan mereka juga harus belajar mengendalikan kekuatan mereka, kita tida tahu akan ada kejadian apa kedepannya, apa lagi orang tua mereka semua telah gugur saat kejadian 12 tahun yang lalu."

"saya rasa  kita harus secepatnya mempersiapkan mereka, agar mereka siap dengan segala resiko yang akan terjadi kedepannya. Terutama fang, kita tida tahu seberapa ganasnya dia, kita tida tahu sejauh mana perkembangan kekuatan kegelapan yang ada di tubuhnya, bahkan nalurinya sebagai iblis, aku yakin raja iblis retaka sudah bersemayam di tubuhnya, dia adalah bom waktu yang kapan saja bisa meledak."

"Saya faham maksmana, saya akan cari waktu yang tepat dalam waktu dekat ini, saya akan mengabari maksmana."

"Baik, saya tunggu kabar baiknya."

****


"Selamat pagi anak-anak, ada kabar membahagiakan untuk kalian semuanya... besok kita akan mengadakan kemah."

"yeeeeeyyyyyy......" Sorak sorai kelas 6 A  terdengar sangat riuh dan bergemuruh.

"haha... kalian boleh senang anak-anak karena akan ada kemah akan tetapi PR Matematika akan tetap ada, untuk menemani masa lelah kalian saat selesai kemah."

"Heummm...sudah gue duga." gumam fang.

"Hadeuh... cikgu papa bisa tida sekali saja tida ada PR matematika." keluh gopal

"Haha...tida bisa wahai anak muda...karena kalian harus pandai matematika."

"Bukan nambah pandai cikgu papa malah nambah butek."

"hahaha....karena hari ini semua murid dipulangkan cepat untuk persiapan kemah, maka sebelum pulang .... alangkah baiknya kalian papa beri sarapan pagi dengan 10 soal matematika."

"Tidaaakkkk....." teriak seluruh kelas

"Oh iya, cikgu papa, PR nya dari halaman berapa sampai berapa?." tanya yaya

"Dari halaman 81 sampai 83."

"Halaman 84 sampai 86 nya cikgu papa" kata ying

"Terus dari halaman 86 sampai 90 nya cigku papa?." kata yaya menambahkan.

"Oke baiklah kalau begitu PR dari halaman 81 sampai 100..."

"Ying...Yaya...." teriak seluruh murid kesal, mereka menatap ke arah ying dan yaya dengan tatapan tajam, yang kapan saja siap memakan mereka berdua, sedangkan sang empu hanya nyengir kuda.

"Hadeuh....gimana ini..." panik gopal.

"Halah gopal, tenga aja sih, jangan panik, ying dan yaya kan ada, mereka yang meminta , ya kita tinggal lihat saja dari mereka yang katanya pinter, bener kan boboiboy?." 

"Haha...bener fang, ide lo bagus juga." ucap boboiboy lalu keduanya bertos ria.

"Heummm...." dehem yaya dan ying sambil mantap tajam fang dan boboiboy

****

"Asalamua'laikum atuk abah..."

"Waalaikumusalam, ko pulang cepat?."

"Iya atuk, kita besok akan mengadakan kemah, jadi kita pulang cepat untuk siap-siap, kita boleh ikut kemah kan tuk?. tanya boboiboy memastikan

" tentu saja, bersenang-senanglah di sana, ingat ya, saling jaga satu sama lainnya."

"siaaappp atuk abah...yasudah atuk kita mau siap-siap dulu."

"tentu boboiboy, nanti kalau sudah selesai kalian langsung turun lagi ya untuk makan siang."

"siaaappp laksanakan." ucap kelimanya serempak, lalu mereka segera pergi ke kamar masing-masing, untuk peking barang-barang yang diperlukan ketika kemah.

setelah kepergian mereka atuk abah segera menekan jam di tangannya untuk mengirim pesan suara. " Mereka akan pergi kemah besok, menurut ku, itu adalah waktu yang tepat untuk membawa mereka ke galaksi."

****

Tok...tok..tok...

"Masuk aja, gak dikunci."

Cleekkkk.....

"Fang, ngapain di teras?." tanya boboiboy, ketika ia di ijinkan masuk ke kamar oleh fang, ia melihat fang tengah berada di teras kamarnya.

"Ada juga gue yang tanya, kenapa lo tengah malam begini ke kamar gue?"

"Hehe...biasa gue gak bisa tidur,  gue iseng aja  samperin lo, kebetulan banget lo belum tidur juga." ucap boboiboy sambil berjalan menghampiri fang yang tengah duduk di teras kamarnya.

"Kenapa?, apa karena gopal tidurnya ngorok?."

"Haha... bisa aja lo fang."

"Lagi liatin bintang ya?." tanya boboiboy yang sekarang mengikuti pandangan fang ke arah langit.

"heumm..."

"Kenapa lo belum tidur?."

"Gak tahu, gue lagi ngerasa gelisah aja."

"Heum...kira-kira ada kehidupan gak ya di galaksi, haha...bisa gak ya kita ke galaksi?." celetuk boboiboy tiba-tiba.

"Kalau bisa, mau bertaruh apa?." tantang fang sambil menatap penuh arti boboiboy.

"Heumm...apa ya?."

"Gimana kalau mengencani salah satu alien yang bentuknya aneh?. berani gak lo boboiboy?"

"haha...gak mungkin si kalau itu fang."

"oh...jadi gak berani ya....?"

"Eh, kata siapa, berani ko, lagian siapa juga yang bisa ke gelaksi. Tapi kalau semisal kan gagal, dan gak pernah kejadian ke galaksi, lo harus kencan dengan seseorang yang gue pilih, gimana sepakat fang?." ucap boboiboy dengan senyum penuh arti sambil menjulurkan tangannya.

"Oke, sepakat, siapa takut." tantang fang, tangan mereka saling bersalaman dengan senyum penuh kejahilan.

"Haha... gue pasti yang akan menang fang, karena gak mungkin bisa ke galaksi." yakin boboiboy.

"haha...kita liat saja nanti." ucap fang tak kalah yakin.

KUTUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang