9

95 9 3
                                    

"Fang...." mereka benar-benar terkejut

"Bola api hitam bayang...."

Duaarrrr....

ketika fang tiba-tiba menyerang dan mengeluarkan bola api hitam bayang, kaizo, maksmana, tarung dan atuk abah segera menghindar dan terjadilah ledakan dari bola api itu.

"Sepertinya kutukan itu sudah mulai bereaksi." ucap atuk abah.

"Sial, sekarang bulan purnama..." ucap kaizo pelan, ketika dia melihat bulan dari dinding yang hancur karena ulah fang, dinding itu kebetulan langsung mengarah keluar.

"Sialan kita kecolongan, bagaimana bisa kita tida menyadarinya." ucap maksmana

"Pedang api bayang....."

Sring....
Sring....
Sring....

Fang menyerang dengan pedang bayangnya, dan kaizo segera maju untuk menghadapinya.

"Seperti ada yang aneh, sepertinya ada yang memberi ilusi agar kita tida mengetahui terjadinya bulan purnama." ucap tarung sambil melihat pertarungan adik kaka yang cukup sengit di hadapannya.

"Bukan kah tadi kita juga sudah membahas tentang hitungan bulan purnama yang akan terjadi pada esok hari, dan kita akan mempersiapkan ruangan yang akan melemahkan kutukan itu, benar-benar tida menyangka bahwa hari ini terjadi bulan purnama, karena sebelumnya sama sekali tida ada pertanda akan terjadinya bulan purnama" ucap atuk abah.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan?." tanya kokoci

"kau dan tarung pergilah ke ruang bawah tanah, persiapkan apa yang tadi kita telah susun untuk melemahkan kutukannya, aku, atuk abah dan kaizo akan memancing fang untuk kesana." ucap maksmana.

"Baik makasmana..." ucap kokoci dan tarung secara bersamaan lalu segera bergegas pergi.

"Maksmana, aku akan memberikan pengumuman saja kepada yang lain agar mereka tida keluar ruangan apapun yang mereka dengar, karena saya takut jika itu akan semakin memancing fang untuk memakan korban lainnya."

"ya, kau benar atuk abah."

"Aku akan pergi sekarang...." atuk abah pun segera pergi.

"Atuh abah...suara ledakan apa itu tadi atuk abah?." tanya boboiboy yang berpapasan dengan atuk abah di jalan.

Boboiboy dan gopal segera bergegas mencari suara ledakan yang tiba-tiba saja mereka dengar, ketika mereka tengah tertidur tiba-tiba saja suara ledakan itu terdengar cukup keras sehingga membuat mereka terbangun.

"Gopal, suara ledakan keras apa itu?." tanya boboiboy.

"hey, mana gue tahu, kan gue sama lo sekarang, gimana si."

"Yaudah, sekarang kita cek darimana suara ledakan itu."

"Yaudah gas lah..." dengan buru-buru mereka langsung bangun untuk memeriksanya.

"Boboiboy, gopal, kalian mau memeriksa ledakan itu juga?." teriak yaya yang melihat kedua saudaranya keluar dari kamar

"Yaya, ying...apa kalian juga mendengarnya?."

"Ya, tentu saja kami mendengarnya." ucap ying

"Kalau begitu mari kita segera bergegas untuk memeriksanya" ajak boboiboy

"Ayo..."

"Kenapa atuh abah diam saja?..." tanya boboiboy, pasalnya saat dirinya bertanya atuk abah tida menjawabnya.

KUTUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang