CHAPTER : LIO DEMAM? /

881 34 0
                                    

COMEN VOTE MANISS
JANLUP RAMEIN HEHEHE

FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA

RULES

TYPO BERTEBARAN

SELAMAT MEMBACA SENGG........

************

Jean terbangun dan mengecup pipi Lio tapi ia terdiam sebelum duduk ia menyentuh kening Lio Jean terlihat panik

"Baby kamu demam" sedangkan Lio hanya bergumam

"Umm"

Jean buru beranjak dan turun dari tempat tidur langsung berjalan ke laci setelah mengambil barang yaitu kool fever

Sret!

Suara itu berasal dari kool fever menurun demam yang Jean pegang pasti kalian tau kan penurun demam di warung atau supermarket juga ada.

Setelah itu Jean memasangkan ke kening Lio dengan Hati-hati  penyesalan panik menjadi satu untuk jean

"Maaf baby seharusnya aku tidak menyiksa mu"

"Ini salah daddy sehingga Lio demam" lirih Jean mengelus tangan Lio

Lio yang mendengar itu membuka mata dan menatap Jean yang menunduk sambil memegang tangannya

"Bukan salah daddy"

"Lio pantas di hukum karena Lio membuat daddy cemburu dan saki hati" sambung Lio

" Lio demam mukin karena kemarin tidak makan"Lio menatap manik Jean dengan lembut

"Maaf baby"

"Jangan minta maaf "

Jean tersenyum dan mendekap pelan tubuh Lio dan mengecup kedua pipinya sebelum berdiri

"Daddy mau mandi dulu okey"

"Okey daddy"

Sekitar 20 menit Jean kembali ke tepi ranjang menatap Lio yang berbaring Jean mencium bibir Lio sebelum berkata

"Daddy bersihkan tubuh kamu dengan air hanya dan handuk oke? "Lio mengangguk

Jean pergi ke dapur mengambil handuk kecil dan air hangat dari baskom setelah itu ia kembali ke dalam kamar Jean menaruh baskom itu ke atas meja dekat ranjang

" buka baju sendiri atau di bukain? "

"Buka baju? " polos Lio

"Iya baby masa mau di bersihin tubuh pake air hangat tapi kamunya gak di buka bajunya" kekeh Jean

"Harus di buka ya? "Lio duduk dan menatap jea

" harus baby"

"Eumm baiklah"

Lio melepaskan piyama nya dan Jean langsung menggerakkan handuk ke tubuh Lio dengan pelan-pelan karena tubuh Lio masih ada bekas lebab bekas kemarin

Setelah beberapa saat akhirnya selesai Jean berjalan ke lemari mengambil baju dan celana pendek untuk Lio

"Nah ini baby"

"Daddy balik badan Lio mau pakai baju"

"Kenapa balik badan hm? " Jean menggoda Lio

"Malu dad! " cicit lio

"Malu? " Lio mengangguk

"Ngapain malu orang daddy udah liat semua tubuh kamu "

"Tetep aja malu" Lio cemberut

"Baiklah baiklah baby"

Lio membalikkan tubuhnya memainkan ponsel sehingga beberapa saat Lio sudah memakai baju Lio menatap Jean

"Daddy udah? "

Jean menoleh dan memeluk tubuh Lio dan mengecup dahi Lio

"Kan Lio sedang demam nih jadi baby mau apa hm" Jean mengelus bibir Lio dan mendudukkan nya di pangkuannya

Ide jahil muncul di benak Lio.. Lio menatap Jean dan menciumnya sekilas sebelum berbicara

"Lio mau pabrik boneka" Lio tersenyum polos

"Oke daddy beli pabrik boneka untuk kamu" final Jean sehingga membuat Lio terdiam

"Daddy? Lio hanya bercanda"

"Tidak ada bercanda "

Jean langsung menelpon orang kepercayaannya telpon itu di angkat Lio berdebar ketika Jean menelpon seseorang

"Beli pabrik boneka yang biasa saya kunjungi" datar Jean

"Baik bos"

Setelah itu Jean mematikan telpon dan menatap Lio yang sedang menatap dirinya dengan pandangan bingung

"Daddy sudah menelpon orang kepercayaan daddy untuk membeli pabrik boneka  nanti perusahaan bonekanya mau atas nama siapa hm? Daddy atau Lio? " Jean mengelus punggung Lio

"Daddy tapi"

"Tidak ada penolakan oke"

Ya tuhan Lio hanya bercanda "batin Lio

" kenapa bengong "

"Tapi daddy kan  pabrik boneka mahal"

"Nominal tidak ada apa apanya dengan cinta daddy ke kamu" bisik Jean

Lio menatap terharu Jean dan langsung memeluk nya dan menyenderkan kepalanya di pundak Jean

"Terimakasih daddy"

"Sama-sama baby"

Jean tersenyum dan memeluk Lio dengan penuh cinta dan kasih sayang mereka sama-sama beruntung di mana Lio hanya sebatanh kara tapi Tuhan mempertemukan Lio dengan Jean yang menyayangi walaupun obsesi dan kasar.

Jean berterimakasih kepada Tuhan di mana dulu kehidupannya hitam putih sekarang berwarna setelah bertemu dengan Lio Jean berterimakasih karena Lio kuat dengan obsesinya dan sifat kasar Jean

Terimakasih Tuhan "batin Lio

Tuhan terimakasih atas sudah mempertemukan diriku dengan orang sebaik dan selembut lio " batin Jean

COMMENT VOTE SENGG

🔥❤❤

NOMINAL tidak ada  apa-apa dengan cinta aku ke kamu

Jean _

*
*
*
*
*

Mereka dua sama-sama beruntung

Hargai pasangan muuu
Bahagiakan dia dengan penuh kasih sayang

Obsesinya Tuan Muda ( SELESAI  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang