PART 6. UNGKAPAN HATI ALTAREZ

253 85 2
                                    

Seperti biasa, jangan lupakan vote dengan komen sebanyak-banyaknya yaw!

AUTHOR TANPA NAMA KOMBEK LAGI NIH GAYS

ADA YANG KANGEN TIDAK?

EMOTICON YANG SESUAI DENGAN CERITA INI APA GAYS?

BTWE, KALIAN PA KABAR SENG?

Ayok saling membantu, kamu bantu vote dan dukung cerita, maka author ini akan semangat update cerita! 🥰

*
*
*
*

HAPPY READING!

"Cinta yang tidak terbalaskan, memang sangat menyakitkan. Tapi apa salah? Bagi seseorang yang tidak membalas cintanya? Ia juga akan tersiksa jika cinta itu ia paksa timbul dalam hatinya, yang hanya akan menyiksa diri semakin memberi luka kepadanya dan sang pemilik cinta."

ALTAREZ DENGAN DIRGANTARA




*******


Altarez yang merasa suntuk karena sudah sedari tadi mengurung diri di kamar berniat untuk pergi ke markas saja.

Altarez mengambil jaket kebanggaannya berlogokan pedang itu, ia kemudian memakai jaket tersebut. Memakaikan sepatu di kedua kakinya dan langsung beranjak pergi.

Altarez membuka pintu kamarnya, kemudian keluar, dan kembali menutupnya. Lalu Altarez mulai melangkahkan kakinya beberapa langkah.

Namun, laki-laki itu langsung terdiam di tempat kala melihat gadis yang tadi masih berada di ruang tamu.

Mood Altarez seketika berubah kala melihat gadis tersebut, tatapan tajam dengan wajah datarnya terlihat sangat tidak suka kepada sang gadis.

Membuatnya menjadi malas untuk keluar, ingin kembali ke kamar tapi ia sudah merasa bosan. Hingga akhirnya ia memaksakan diri untuk tetap keluar saja, soal mengatasi sang gadis gampang baginya.

Altarez melanjutkan jalannya menuruni anak tangga satu persatu, dan ia akhirnya telah berada diakhir anak tangga.

Kaila‚ gadis itu yang mendengar suara sepatu seseorang, ia langsung melihat kepada anak tangga tersebut hingga manik matanya tertuju kepada Altarez yang berjalan menuju arah pintu.

"Altar," panggil Kaila dengan langsung berlari kecil mendekati Altarez, dan diikuti Velicia dari belakang.

Altarez terhenti, ia menghela nafas panjang kala tangan Kaila telah memegangi pergelangan tangannya.

"Apa lagi, Kai?" tanya Altarez dengan memelas wajah malas.

"Kamu mau kemana rapi gini?" tanya Kaila melihat Altarez intens seakan mengintimidasi.

"Kenapa?" bukan urusan lo juga kan." kata Altarez dengan pedasnya tanpa memikirkan perasaan Kaila.

"Kok kamu ngomong gitu sih, Tar?" tanya Kaila dengan perasaan sakit di lubuk hatinya.

ALTAREZ (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang