PART 37. LAGU ENHYPEN

14 2 0
                                    

Jangan lupakan vote+komen sebanyak-banyaknya sebagai tanda kalian menyukai cerita ini!

Tandai jika ada typo yang tertera dalam cerita!

*
*
*
*

HAPPY READING!

HAPPY READING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Ke-enam inti Drakez bersama dengan Asya, dan Azkia yang saat ini sedang berada di ruangan latihan band musik yang berada di sekolah.

“Ini tempat kalian untuk latihan band, semoga kalian betah!” kata Asya kepada ke-enam inti Drakez yang saat itu tanpa sang ketua.

“Pasti lah, Sya! Orang ruangannya aja sebagus ini!” balas Mahesa memuji ruangan latihan itu.

“Iya sih bagus! Tapi, udah banyak debunya, jarang di pake soalnya. Jadi, sebelum latihan sebaiknya bersihin dulu ruangannya biar tempatnya nyaman untuk kalian pakai,” jelas Asya panjang lebar.

Alvaro mengangguk pelan, “Siap!” katanya.

“Kalian bisa bersihinnya kan?” tanya Azkia tiba-tiba, membuat ke-enam inti Drakez langsung menatap kepadanya.

Adnan memukul dadanya yang ia busung-kan, dan lalu berkata dengan sombongnya, “Bisa lah, Ki! Masalah sepele kayak gini mah udah biasa!” kata Adnan, yang bukannya terlihat keren, tapi malah terlihat lucu.

Mahesa menahan tawanya yang seakan membeludak saat melihat Adnan barusan, yang lalu ia berkata, “Lo pikir lo kayak gitu keren, Nan?” tanya Mahesa.

“Nggak, Nan! Malahan lo kayak gitu malah kelihatan kiyowo! Kiyowo! Aww!” lanjut Mahesa bermaksud mengejek Adnan.

Adnan menatap Mahesa dengan tatapan tidak sukanya, mata kucingnya yang menyipit dan juga kening yang mengerut, sangat jelas saat itu.

Sedangkan yang lainnya, mereka dibuat terkekeh kecil karena kedua sahabat itu. Dan yang paling keras ketawanya di sana adalah Mahanta, duta julid sedunia.

“Muka gue emang kiyowo ya, Es! Tapi tidak dengan hati gue!” protes Adnan tidak terima di katakan kiyowo oleh Mahesa.

“Iyain!” balas Mahesa dengan judesnya, tapi dengan terkekeh.

“Bisa nggak, nggak usah ikutin gue terus!” pinta Zeyra yang sudah sangat kesal kepada Altarez, karena sedari tadi menganggunya.

“Siapa juga yang ikutan lo! Orang gue mau perginya ketempat ini! Gr banget!” balas Altarez dengan bersedekap dada. Yang lalu berjalan lebih dulu dari Zeyra, meninggalkan cewek itu di belakangnya.

“Anjir! Dasar cowok aneh!” teriak Zeyra meluapkan kekesalannya pada saat itu.

Ke-enam inti Drakez bersama Asya dan Azkia yang dapat mendengar pembicaraan Altarez dan Zeyra itu pun lalu menoleh kepada asal suara, yang berada di depan sana.

ALTAREZ (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang