Unexpected

102 11 0
                                    

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Sakura sedikit merasa cemas ketika Ino bergabung di meja makan.

"Jadi..."

~~~~~

"Jadi kau hampir membunuh anak kecil? oh shit...kau sungguh harus berterima kasih dengan Dewi Fortuna telah melindungimu hari ini" cerocos Naruto setelah mendengar penjelasan Sai yang datang terlambat untuk meeting dadakan malam ini.

Sai menghela nafasnya sebagai tanggapan "Itu diluar kendali ku"

"Benar, kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi di masa depan" Neji mencoba memberi pendapatnya.

"Kau baik-baik saja Sai?" kini semua pandangan tertuju pada Sai setelah Gaara bertanya. Sasuke tentu saja hanya menyimak obrolan mereka.

"Yah... hanya luka kecil" menunjukkan luka di dahinya yang tertutup plester setelah menyibakkan poni miliknya.

"Kau pergi ke klinik? apa separah itu?" Naruto seperti wartawan saja...

"Tidak, ada wanita yang membantuku. Kurasa dia pemilik Ma Moitie Boutique. Kecelakaan itu terjadi di depan butiknya" jelas Sai lebih detail.

"Butik Sakura?" raut wajah Gaara sedikit terkejut, itu tak luput dari pandangan Sasuke dan Neji.

"Sakura? tidak, wanita yang membantuku tadi bernama Ino" Sai menjawab pertanyaan Gaara dengan wajah polos.

"Ah...mereka berteman" Gaara memberikan informasi secara alami.

"Apa butik itu milik dua orang?" Sai sedikit tertarik dengan obrolan kali ini.

"Bukan dua, tapi tiga orang" bukan lagi Gaara yang menjawab tapi Neji.

"Wow wow wow... ternyata kalian berwawasan luas tentang butik ini Bung" Naruto sengaja memasang wajah yang menjengkelkan seperti itu untuk melihat respon para sahabat sekaligus koleganya.

"Mereka bersahabat sejak junior high school."

Neji hanya tersenyum tipis membuat yang lain semakin curiga kecuali Gaara, ada hubungan apa ia dengan pemilik butik tersebut.

"Lalu, siapa pemilik butik selain Sakura dan Ino?" entah kenapa Sai lebih tertarik untuk membahas hal ini dibanding dengan pembahasan meeting malam ini.

"Hinata, dia adik sepupuku" jelas Neji dengan singkat.

"Aku baru tahu kau memiliki adik perempuan, padahal kita sudah lama berteman..." Naruto sedikit terheran-heran.

"Itu namanya privasi bodoh!" jawaban Sasuke membuat gelak tawa para sahabatnya yang lain.

"Kita lanjut meeting kali ini..." sambung Sasuke.

Coba tebak mereka melalukan meeting dadakan malam ini di mana? tentu mereka melakukan rapat di tempat favorit mereka. Sekarang ini, di ruang VIP UC Club milik Uchiha Sasuke. Mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk melepas penat setelah pulang bekerja di tempat itu, walaupun hanya sekadar untuk mengobrol santai atau minum-minum. Mereka tidak akan mabuk, karena menyadari batas toleransi mereka terhadap alkohol.

~~~~~

Kringgggg....
Bunyi alarm yang menggema memenuhi kamar Hinata itu cukup mengejutkannya. Setelah berhasil meraih alarm itu di meja nakas samping tempat tidurnya lantas mematikannya. Mencoba untuk membuka mata perlahan beradaptasi dengan sinar matahari yang mulai terbit menembus gorden kamarnya.

"Nghhhh..." lenguh Hinata setelah mengumpulkan niat hanya untuk duduk sejenak sambil memejamkan mata sebelum melanjutkan aktivitas harinya.

"Ahhh...kenapa hari ini aku malas sekali, rasanya sangat mengantuk" gumam Hinata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One of the GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang