4 - MEREKA LIAM & AZELA

8 3 0
                                    

••HAPPY READING••

Seminggu telah berlalu semenjak kejadian dimana Liam menyium rambut Aze itu, Aze tak lagi bertemu dengan Liam. Entah mengapa ia sangat Rindu sekali dengan anak dan bapak itu. Sial Rindunya tak bisa terbendung lagi membuat Aze stres sendiri. Sepertinya ia sudah terkena pelet cinta oleh Duda anak satu.

Kini Aze berada di toko nya, bersama karyawan barunya yaitu Mira yang sedang melayani pembeli. Sedangkan Aze sedang memandangi kartu nama milik Liam.

"Ke kantornya engga ya" gumam Aze bingung.

"Tapi kalo mas Liam tanya ngapain aku bisa disana gimana" Ucapnya yang binggung sendiri.

"Apa kerumahnya ya, tapi aku gak tau ini dimana"

"Bodoamatlah ke kantornya aja" Ucapnya setelah terdiam cukup lama kini Aze bangkit dari duduknya dan mengambil tasnya.

"Miraa saya pergi dulu, kamu tolong jaga tokonya ya"

"Baik Kak" Ucap Mira dan Aze pun berjalan mencari taksi karena ia sekarang sedang tidak membawa motornya.

°°°

Sedangkan dikediamam Mahendra terdengar suara tangisan bocah kecil, siapa lagi kalo bukan Awan.

"HUAAAAAA OMAAA KEMANA, ATANYA MO ETEMU MOMMY" Tangis Awan yang baru bangun tidur dan tak melihat Liana dirumah.

"Tuan Muda tenang, Nyonya besar sedang ada acara bersama temannya nanti kalo Nyonya besar pulang baru tuan muda bisa ketemu mommy barunya tuan muda" Ucap seorang baby sister yang menenangkan Awan, tapi bukan malah berhenti tangisnya kini menjadi lebih keras membuat baby sister itu kualahan.

"HUAAAAAA DADDY HIKSS"

Sejak tak bertemu lagi dengan Azela Awan menjadi sering menangis memanggil Mommy ya. Ia kesepian dirumah karena Omanya yang selalu pergi bersama temanya sedang kan opa dan Daddy selalu bekerja.

"Usttt tuan muda tenanglah" Ucap baby sister nya Awan yang kini sudah pasrah menggendong Awan.

"Hiksss Kepala Awan akittt, awan mo tidur lagi aja" Ucap Awan lalu memeluk baby sister nya yang bernama Tina.

Tina merasa lega karena awan sudah berhenti menangis, ia pun membawa awan ke kamar awan. Tina menggeletakan Awan dikasur.

"Sister Ina pelgi aja, awan mo endiri disini"

"Baikk tuan muda" Ucap Tina lalu meninggalkan Awan.

°°°

Beralih ke Azela, sekarang ia sudah sampai di depan perusahaan Liam yang sangat megah.

MAHENDRA GROUP nama perusahaan itu.

Ia sekarang bimbang ingin masuk atau tidak. Tapi karena rindu nya yang amat besar ia pun masuk ke perusahaan itu.

"Permisi mba Pak Liam nya ada atau tidak diruanganya" Tanya Aze kepada Repsesionis.

Repsesionis itu menatap ramah kepada Aze. "Ada mba diruanganya" jawab Repsesionis itu.

"Eee boleh antar saya keruangan nya mba"

"Apa mba nya sudah membuat janji dengan pak Liam" Tanya Repsesionis itu dan Aze menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Klo tidak ada janji mbanya tidak bisa menemui Pak Liam, karena ini sudah peraturan nya" Ucap Repsesionis.

Aze tersenyum ramah lalu mengangguk "Ya sudah tidak apa, saya permisi dulu ya mba"

"Iya mba silahkan" Aze pun melangkahkan kakinya keluar tetapi baru saja dapat lima langkah namanya dudah dipanggil oleh seseorang.

"Azela"

Suara itu membuat Jantungnya berdegup kencang lalu ia pun membalikan tubuhnya.

Terlihat Aze dapat melihat keberadaan Liam yang sedikit jauh dengan nya.

Aze tersenyum ketika Liam menghampiri nya. "Ada Apa" Tanya Liam yang sudah berada di depannya.

"A-aku Rindu Awan" Ucap Aze gugup lalu menunjukkan kepalanya.

Tanpa sadar Liam tersenyum membuat para karyawan nya terheran-heran kepada wanita yang berada di depan bos nya itu karena telah membuat bos nya tersenyum.

"Rindu Awan ya, tapi kok datang nya kesini" Ucap Liam membuat Aze terdiam seperti patung.

"Kenapa diam hmm" Suara Liam begitu lembut membuat Aze menatap Liam.

"A-aku gak tau jalan rumahnya mas takutnya nanti nyasar, jadinya aku kekantor nya mas Liam yang tau jalanya" Ucsp Aze yang menatap kagum wajah Liam.

Liam pun menatap dalam mata Aze "Azela" Panggil lembut Liam

"I-iya"

"Ayok kita pulang bertemu dengan Awan" Ucap Liam lalu menarik tangan Azela dengan lembut.

Aze melihat mobil Liam kini sudah berada di depan Kantornya.

Sopir Liam tersenyum ramah lalu membuka kan pintu mobil.
"Silahkan Tuan dan Nona" Ucap Sopir itu lalu Liam dan Aze pun memasuki mobil mewah Liam.

"Kamu tidak membawa kendaraan kan" Tanya Liam yang masih memegang tangan Aze.

"Tidak mas" Jujur Aze sangat nyaman berada di dekat Liam apalagi tatapan lembut Liam yang menatapnya.

"Pak pulang" Ucap Liam kepada sopirnya lalu mengotak-atik hpnya mencari nomor seseorang.

"Hallo Sam, mitting yang diadakan 2 jam lagi diundurkan, saya ada urusan mendadak, kmu tinggal atur jadwal ulang saja" Ucap Liam lalu memutus sambungan tersebut tanpa menunggu jawaban.

Aze merasa tak enak, ternyata 2 jam lagi Liam ada mitting tapi ia malah mengganggunya.

"Mas" Panggil Aze yang mengeratkan genggaman nya kepada Liam.

"Why"

"Maaf gara-gara aku mas jadi batalin mitting yg diadakan 2 jam lagi" Ucap Aze yang merasa bersalah.

"Jangan merasa bersalah, saya tidak batalin tapi mitting nya diundur" ucap Liam lembut.

"Tapi sama aja mas"  Ucap Aze yang kini menundukkan kepalanya.

Liam memegang dagu Aze agar menatapnya "Demi Awan dan Kamu saya akan rela lakuin apa saja" Ucap Liam mampu membuat pipi Aze merona.

Azela pun melepas genggaman Liam lalu memalingkan wajahnya ke jendela mobil.

Liam yang melihat tingkah Aze hanya tersenyum.

••Next Thank You••

•10-05-2024•

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEREKA LIAM & AZELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang