12.

1.6K 150 19
                                    





Warn : mention of sex // harsh words //

..


Mika berdiri dengan wajah jengah yang tengah berusaha Ia sembunyikan. Di depannya ada Joan yang tengah membawa 2 bolot minum dengan satu tangannya.

"Ayo pulang bareng, saya anter." Katanya dengan sedikit pelan.

Sejujurnya tampilannya itu, cukup menggoda. Hanya saja, Mika enggan menjalin hubungan pertemanan atau sejenisnya dengan siapapun.

Dia malas.

Joan menarik pergelangan tangan Jamaika meski belum menerima persetujuan. Hingga beberapa detik setelah keduanya mulai berjalan, tangan Mika di tepis kencang dengan balasan sedikit rasa sakit.

Tubuhnya yang di putar paksa jua ikut membuat Jamaika tersentak. Tentu saja pelakunya tidak lain adalah Leon.

"Apasih singa?"

Leon mengerutkan hidung. "Leon, bukan Lion sayang."

Mika melirik pergelangan tangannya yang kini di genggam Leon. Kini Leon melirik Joan dengan sinis. Berkata, "Kamu ngapain jalan di gandeng sama si jamur ini?"

Jamaika terbatuk mendengar ujaran Leon. Apanya yang jamur? Dia melirik Joan sedikit canggung.

Sudah pasti Joan tersinggung.

Tak mau membiarkan ada adegan-adegan yang tak di inginkan, Mika berinisiatif untuk berpisah di sini saja.

"Kak, sorry ya. Besok-besok aja ya pulang barengnya." Kata Mika cepat, meninggalkan Joan yang terpaku sendirian di lorong kelas.

Jamaika dengan jalan cepatnya menggeram sebal. Leon terhibur atas itu. "Lu ngapain sih?!"

Sentakan dan suara kesal adalah sambutan pertama kali dari Mika dan memperlihatkan wajah sebalnya pada Leon.

"Apa? ... aku engga ngapa-ngapain." Balas Leon dengan raut wajah polos, seolah tak melakukan kesalahan sedikitpun.

Ujung bibir Mika berkedut. Ingin berteriak di depan wajah Leon. Sayangnya Mika sadar bahwa keduanya masih di area sekolah.

Makiannya pun pada akhirnya tak bisa ia lampiaskan. "Udah sana cabut." Mika mengusir Leon untuk meninggalkannya.

"Ayo pulang bareng." Leon menggandeng tangan kecil Mika dan membawanya kembali berjalan.

Ia merotasikan bola matanya. Apa-apaan si singa ini yang tiba-tiba sok perhatian padanya.

Beberapa siswa siswi yang belum meninggalkan sekolah mencuri-curi pandang ke arahnya. Tahulah, aneh rasanya saat keduanya bersama, karna Leon itu tak pernah mau bersama Jamaika yang beberapa murid mengetahui hubungan asmara keduanya.

Leon memencet remot mobil, sesaat tiba di parkiran kendaraan. Bunyi cantik kode lamborghini pun sedikit membuat Jamaika tersentak.

"Heh singa, sengaja ya lu ngajak gue balik?" Jamaika menatap Leon dengan sebal.

"Mau pamer kan lo sebenernya?"

LavishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang