Mustahil bagi aku untuk lupa
Kalimat darimu kala itu
Kisah kita yang itu..
Bila boleh aku akan jadikan sebagai prolog novel kehidupanku
Dan kamu menjadi pemeran utamanya
Semua paragraf menyebut namamu
Apakah tokoh yang akan bersama dengan kita itu berbeda?
Apa benar kita akan berada dalam persimpangan jalan?
Sedangkan aku selalu tersesat mencari arahmu
Langit biru abu-abu menggelap
Seolah meminta izin dan pertanda bahwa yang luka akan hinggap
Namun untuk membasuh,
Bukan menambah peluh
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Tanpa Tuan
PoesíaLelaki yang memberi salam kenal itu masih jelas di telingaku Aku termenung tercengang dengan kenyataan di depan mata Bukan, Bukan lagi soal rasa Tapi harapan yang mendadak tak bisa Sial sekali Hatiku tak pernah berbalik ke arah lain dan selalu ke...