19. Di hukum

194 4 0
                                    

Setelah memastikan mobil suami nya sudah keluar dari pesantren, hazeel segera bergegas ke kelas, ia lupa, kelas sudah si mulai dari tadi

Sesampai nya di depan kelas, ternyata sudah ada ustadz maulana di dalam kelas

"Mampus dah, gua telat"

Tok...tok...tok...

"Assalamualaikum, ustadz maaf saya telat"

"Waalaikumsalam, kamu tau ini jam berapa?"

"Jam setengah sembilan ustadz"

"Dimana mana yang namanya telat itu 5 menit, bukan setengah jam, sekarang kamu saya hukum"

"Iya kamu ke toilet, bersihkan semua toilet yang ada di pondok ini"

"Semuanya ustadz?"

"Iya!"

"Tapi toilet di pondok ini banyak ustadz mana sanggup saya"

"Gaada alasan, atau mau saya lapor ke gus calvin?" Ucap ustadz maulana, karna ustadz maulana teman dekat nya gus calvin, jadi dia tau pernikahan hazeel dan gus calvin

'Bisa kena semprot gue, biarin deh, bersihin toilet aja, dari pada kena semprot sama gus calvin, ntar yang ada ceramah 7 hari 7 malem"

"Saya bersihin toilet aja deh pak ustadz"

"Yasudah, sana cepat, setelah ini saya melihat pekerjaan kamu"

Hazeel pun mau tak mau harus menjalan kan hukuman nya, yang kira kira ada 14 pintu di toilet pondok

"Sial banget sih nasib gua, udah tadi tiba tiba mas calvin lanjut di kairo, telat masuk kelas, di hukum bersihin toilet"

Disaat hazeel sedang membersihkan lantai toilet, tiba tiba ada santri putri masuk ke toilet dan mengenai lantai toilet, lantai yang kini hampir bersih, sekarang malah kotor lagi

"Woyy...lo ga liat gua lagi nyikatin tu lantai, liat dong gara gara lo lantai nya jadi kotor lagi"

"Yailah...tinggal di sikat lagi" ucap monic, santri putri tersebut

"Apa lo bilang? Tinggal di sikat? Nih lo makan tuh sikat"

Hazeel pun langsung tongkat sikat nya pada kaki monic

"Lo apa apansih, jdi basah nih sepatu, baju gue"

"Sukurin...siapa suruh gua lagi bersihin toilet nya lo maen masuk aja"

"Ko lo nyolot sih, jangan mentang mentang lo santri baru gua jadi takut sama lo"

"Lo mau ribut sama gua? Ayo sini, siapa takut, lo jual gua beli" tantang hazeel

Alhasil pertengkaran hazeel dan monic pun tak dapat di hindarkan, saat mereka sedang asik bertengkar, beberapa santri yang melihat pun langsung melapor pada ustadz maulana, ustadz maulana pun segera bergegas ke arah toilet pesantren, ustadz maulana tidak sendiri, dia bersama ustadzah nadin selaku pembina ketertiban

"Hazeel, monic, apa apan kalian" ucap ustadzah nadin

"Apa apan kalian ini, kalian itu santri di pesantren ini bukan prema, kenapa gaya kalian seperti preman pasar" sambung ustadzah nadin

"Hazeel, tadi kan saya menyuruh kamu, untuk membersihkan toilet, kenapa kamu malah bertengkar dengan monic?" Ucap ustadz maulana

"Dia duluan ustadz" tunjuk hazeel pada monic

"Saya ga salah ustadz, dia duluan saya mau ke toilet malah di pukul pake tongkat sikat itu"

"Siapa suruh maen nyelonong aja, udah tau gua lagi bersihin toilet nya"

"Trus gua harus nungguin lo, sampai lo selesai gitu, yang ada gua kena kencing batu gara gara lo"

"Bodoamat itu urusan lo siapa juga yang peduli"

"Iiii...lo lama lama ngeselin juga ya, gua kepang tu bibir"

"Nih kepang nih, sini kepang kalo berani"

"Sedah sudah kalian ini bukan nya baikan malah bertengkar, sekarang kalian baikan" ujar ustadz maulana

"Baikan sama dia? Dih ogah"

"Gue juga ogah kali baikan sama lo"

"Sudah saya bilang hentikan!! Kalian ini tidak mengerti bahasa indonesia napa" ucap ustadz maulana jengah

"Monic kamu saya hukum, untuk membersihkan perpustakaan pesantren dan tolong ustadzah nadin awasi dia, dan untuk kamu hazeel, kamu lanjut bersihkan toilet ini, setelah itu, kamu bersihkan ruang pengajar, mengerti!!! Sekarang bubar semua" sambung ustadz maulana

♧♧♧♧♧
GIMANA BAB INI???
PENASARAN???
LANJUT BAB BERIKUT SENG♡♡♡

Karena Perjodohan? Jatuh Cinta? OMONG KOSONG!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang