5

83 13 6
                                    

03.37AM KST

Jennie terbangun dari tidurnya karena tenggorokan nya terasa kering .

Ia berjalan menuruni tangga dengan lunglai dan kesadaran yang masih terkumpul setengah .

Akhirnya setelah tiga gundakan anak tangga terakhir ia menapakkan kakinya di lantai satu yang gelap, tentu karena lampunya dimatikan.

Dengan mata yang tertutup dan mengandalkan cahaya bulan yang menerobos jendela yang memang tanpa tirai itu tangannya membuka pintu kulkas dan mengambil botol berisi air putih dingin , diteguknya air dari botol itu tanpa bibirnya  menyentuh mulut botol .

Ahh~

"Akhirnya basah juga ni tenggorokan" Gumamnya lega

Kriet
Suara pintu terbuka

Jennie pun kembali menaruh botolnya kedalam kulkas lalu menutup pintu kulkas kembali.

Baru saja badan itu akan berbalik tetapi dengan tiba-tiba sebuah tangan berotot melingkar dipinggang rampingnya, mendekapnya dengan erat .

Tentu saja itu membuatnya terkejut hingga badannya tersentak .

"Nini~"

Hampir saja teriakan membahana nya akan mengalun merdu tapi , belum sempat itu terjadi karena ia mengenali suara yang menyebut nama panggilan khusus nya itu membuat ia meneguk ludah kasar badannya seolah kaku .

Perlahan dia menolehkan kepalanya kesamping tanpa merubah posisi tubuhnya.

Digelapnya ruangan ini dia bisa melihat samar-samar wajah tampan bak dewa yunani itu, dengan jarak yang sedekat ini dia bisa merasakan hembusan nafas hangat berbau alkohol menyengat yang menerpa rambutnya .

"Eumm kenapa Nini meninggalkan  Taetae? Taetae rindu pada Nini~" Gumam pria itu sambil makin menelusupkan wajahnya pada perpotongan leher Jennie.

"Eu.. Mian Taehyung oppa apa yang oppa lakukan? Oppa sedang mabuk ,sebaiknya istirahat ke kamar oppa! "Ucap Jennie sembari mencoba melepaskan rengkuhan Taehyung, namun sia-sia tenaganya kalah besar.

" Taetae sedang tidak mabuk Nini~" Rengek Taehyung.

Jennie bergidik ngeri rasanya cukup aneh saja karena Taehyung yang biasanya dingin dan datar tiba-tiba seperti ini, lagi.

"Terserah oppa saja , tapi sekarang lebih baik oppa pergi ke kamar oppa saja" Titah Jennie

"Tidak mau,Taetae masih ingin disini dengan Nini, seperti ini" Tolak Taehyung

"Ayolah oppa, bagaimana jika mommy dan daddy lihat. Pergi ke kamar mu ya" Bujuk Jennie (mengusir lebih tepatnya)

"Tidak mau" Tolak Taehyung lagi

"Harus mau.." Kekeuh Jennie

"Tidak! "

"Mau"

"TIDAK"  Teriak Taehyung

Seketika Jennie panik dan menoleh ke kanan dan kirinya

Hhhhh
Jennie menghela nafas

"Ayolah Taetae pergi ke kamar mu ya..!" Bujuk Jennie dengan lembut

"Eumm, baiklah. Tapi bersama dengan Nini"Akhirnya Taehyung pun menerima bujukan itu.

" Mana bisa begitu"

"Kenapa tidak, baiklah kalau begitu Taetae tidak akan pergi ke kamar"

"Aih.. Baiklah baiklah ayo aku antar oppa ke kamarmu" Putus Jennie.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang