Bukan Cinderella 2 (end)

335 21 0
                                    

Hari pun terus berganti, perang panas antara Shani dan Gracio pun terus berlanjut. Tak jarang Gracio datang ke kafe tempat Shani kerja hanya untuk mengerjai Shani. Meminta ini itu dengan seenak jidat dan maunya pun hanya dilayani oleh Shani.

Karena moto kafe ini seperti moto yang di anut oleh Mr.Crab dalam cerita Spongebob, pelanggan adalah raja, jadilah Shani harus menuruti segala kemauan Gracio selama di tempat kerja. Contohnya saja, Shani di minta duduk semeja dengan Gracio dan memisahkan biji wijen dari roti yang sudah Ia pesan. Pernah juga Shani di minta menyingkirkan daun bawang dari pasta yang Gracio pesan. Di hari berikutnya, Gracio memesan pastry, namun lagi-lagi dia meminta Shani membersihkan keju yang notabene adalah toping pilihan Gracio sendiri. Shani pernah memprotes dan menyuruh Gracio untuk memesan makanan yang baru saja, namun Gracio menolak dengan alasan tidak mau memubadzirkan makanan. Emang dasar alasan saja deng, pingin nyiksa Shani secara fisik dan psikis. Eh enggak deng, pingin deket-deket neng Shani terus.

"Shan, kopi ya. Tapi jangan pake garem," itulah kalimat yang jadi andalan Cio jika sudah memasuki kafe. Temen-temen Shani awalnya pada bingung kenapa mas ganteng itu selalu pesen kopi dengan kalimat itu.  Shani pun ogah-ogahan menceritakan sejarah di balik kalimat tersebut. Selain bikin malu, Shani juga nggak mau orang-orang mikir aneh aneh tentang hubungannya dengan Gracio. Ya walaupun tanpa diceritakan hubungan keduanya terlihat aneh. Bukan kayak pelayan ke pelanggan.

Shani hanya bisa pasrah dan selalu nurut sama permintaan aneh-aneh tuan sok keren itu selama masih di jam kerja. Tapi, Kalau jam kerja sudah habis, Shani akan kembali menjadi serigala yang siap menerkam Gracio.

Bahkan Shani pernah dengan sengaja menjegal kaki Gracio ketika pria itu sudah akan keluar lewat pintu kafe. Gracio sempat terjungkal. Tapi dia nggak marah. Seperti biasa responnya hanya tertawa meski rada sakit dan membikin malu. Tapi Gracio selalu santai. Besoknya Gracio balas dendam, dia pesan banyak makanan dan lagi-lagi minta Shani buat nyingkirin semua toping yang hari itu sengaja Ia minta di banyakin. Pembalasan memang kejam.

"Mau kamu apa sih, Gracio!" Ujar Shani menggebrak meja.

"Mau makan. Tapi nggak bisa makan kalo ada biji wijennya,"

"Kenapa pesennya yang pake wijen! Kan bisa pesen langsung, 'nggak usah pake biji wijen ya mbak' atau 'jangan pake keju ya mbak' kenapa kamu malah sengaja pesen dengan toping yang banyak terus nyuruh aku buat misahin! Sengaja kan kamu!"

"Ya emang sengaja, kan? Gitu aja masa' nggak ngerti," Gracio dengan santai bersidekap dada, tersenyum ke arah Shani yang memijit pelipis.

"Sampe kapan kamu kayak gini ke aku?" Lagi, Shani menggebrak meja hingga membuat mereka jadi pusat perhatian kafe yang kebetulan agak ramai sore itu.

Shani nggak akan pernah takut sama Gracio meskipun pria itu uangnya banyak. Shani juga nggak takut di pecat, toh emang Gracio biang kerok dari semua pekerjaan nggak masuk akal yang harus Shani kerjakan hampir tiap hari ini.

"Sampe kamu mau jadi istri aku,"

"Sinting!"

Udahlah, nggak mau ambil pusing, Shani langsung meraih pastry di piring Gracio lalu mulai menyingkirkan keju yang sebagian ada yang sudah lumer. Kali ini udah nggak pake bantuan sendok atau sumpit atau alat lainnya, Shani misahin pake tangannya. Di cemek-cemek tuh makanan, di unyel unyel hingga membuat Gracio melongo. Aksi Shani itu lagi-lagi membuat Gracio tertawa hingga terpingkal-pingkal.

"Astaga, niat mengerjai malah dikerjai."

"Dimakan nanti! Awas aja nggak dimakan!" Ujar Shani masih sinis.

"Udah ah, sini!" Gracio merebut pastry dari tangan Shani.

"Kamu ngerjain yang lain aja. Masih banyak tuh makanan yang harus di pisahin dari topingnya," Shani menahan piring yang Ia pegang.

GRESHAN MINI SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang