S1: 18

395 22 0
                                    

Keesokan harinya....

"Dimana?!! Dimana Marvel?!!" Kedua orang tua Marvel datang menghampiri Bintang dan teman-temannya yang tengah duduk di tempat duduk rumah sakit di depan kamar VVIP Marvel.

"Tante, Om, Marvel nya ada di dalem masih sekarat, Om dan Tante masuk aja" ucap Bintang.

Segera setelah mendengar itu kedua orang tua Marvel langsung memasuki ruangan Marvel. Kedua orang tuanya begitu syok melihat Marvel yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit dengan kabel-kabel dan alat-alat bantu yang terhubung dengan tubuh putra nya itu.

Sontak tangisan kedua orang tuanya tidak dapat di bendung melihat anak bungsunya yang berada di ambang kematian.

"Sayang bangun sayang hikss... Ini mama sama papa nak... Bangun dong sayang please mama mohon nak hiks...." Ibu Marvel menangis sembari memegangi tangan anaknya itu.

Saat orang tua Marvel tengah menangis, tiba-tiba monitor detak jantung mengeluarkan suara yang menunjukkan bahwa detak jantung Marvel berhenti. Sontak orang tua nya panik dan Ayah Marvel segera keluar dari ruangan untuk mencari dokter.

Mendengar hal itu Bintang tentu langsung lemas tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa berdoa saja agar Tuhan tidak mengambil Marvel lebih cepat dari dunia ini.

Sesaat kemudian dokter dan beberapa perawat masuk keruangan Marvel dan menyuruh orang tua Marvel untuk menunggu di luar terlebih dahulu agar dokter dan perawat bisa dengan fokus melakukan CPR dengan menggunakan alat pacu jantung.

Di luar ruangan, semuanya begitu panik termasuk Bintang dan teman-temannya.

"Yah Tuhan kumohon jangan ambil dia secepat ini, aku tau aku yang salah, tapi kumohon jangan ambil dia, berikan aku satu kesempatan lagi untuk bisa menjaganya" batin Bintang berdoa memohon kepada Tuhan agar Marvel baik-baik saja.

Tittt.....tittt.....titttt.....

Detak jantung Marvel kembali muncul dan terlihat dilayar monitor. Akhirnya semuanya pun sedikit lega begitu juga dengan Bintang. Doa yang ia panjatkan tidak sia-sia.

💫💫💫

Setiap harinya Bintang selalu datang bersama teman-temannya dan Ayub untuk melihat kondisi dari Marvel di rumah sakit. Hal seperti ini berlangsung selama 2 Bulan lantaran Marvel yang tak sadar - sadar.

"Bintang, lu pergi ke rumah sakit gak hari ini?" Ucap Azlan pada Bintang.

"Gua pergi zlan, ini gua mau pergi, gua beresin buku dulu" Ucap Bintang sambil membereskan bukunya yang berada di atas meja dan memasukkan nya kedalam tas.

"Ohhh, yah udah barengan aja, gua juga mau ada keperluan di rumah sakit" ucap Azlan.

"Yah udah ayo" Bintang segera bergerak ke parkiran untuk mengambil motor nya.

Disana ternyata sudah ada Tian dan Ayub yang tengah berbicara di samping motor milik Tian.

"Lu berdua mau ikutan gak ke rumah sakit?" Bintang bertanya pada keduanya sambil sedikit memperbesar suaranya.

"Iya-iya kita berdua ikut" Segera setelah mendengar ajakan itu, Ayub dan Tian segera berboncengan untuk pergi kerumah sakit menjenguk Marvel.

Sesampainya disana, ternyata orang tua Marvel duduk di samping ranjang Marvel yang sudah sadar sambil menyuapi Marvel bubur buatan rumah sakit yang sangat amat membuat Marvel enek dan mual.

"Ini sayang makan dulu" ucap ibu Marvel kepadanya sambil menyodorkan suapan ke anaknya itu.

Tokk.....tokkkk....tokkk....

Seseorang mengetuk ruangan Marvel.

"Masuk.." ucap Ibu Marvel mempersilahkan orang yang datang.

Saat dibuka, ternyata itu adalah Bintang, Ayub, Tian, dan juga Azlan. Saat melihat ternyata Marvel sudah sadar, tentu keempatnya terkejut bercampur senang.

Namun tidak dengan Marvel yang masih memasang wajah yang musam saat melihat ternyata sang penghianat yang mengkhianati nya datang berkunjung untuk melihatnya.

"Wahhhhh temen-temen Marvel pada datang yah, sini-sini duduk dulu, Marvel nya lagi makan" Ucap Ibu Marvel sambil menawarkan keempat nya untuk duduk di sofa yang ada di ruangan SVIP Marvel.

"Kayanya kalian pengen ngomong yah sama Marvel, yah udah om sama Tante keluar dulu yah, kebetulan Marvel nya udah gak mau makan lagi, udah kenyang kayanya" Ucap Ibu Marvel pada keempatnya.

"Iya Tante" keempatnya membalas dengan serentak dan kemudian kedua orang tua Marvel pergi keluar dari ruangan.

Saat kedua orang tua Marvel sudah keluar, Bintang langsung berdiri dan mendekat keranjang Marvel.

"V-vel? Lu udah ngerasa baikan?" Bintang bertanya dengan gugup.

"Emmm" Marvel menjawab Bintang dengan singkat dengan memalingkan wajahnya tanpa menatap kearah Bintang.

"Vel, gua m-minta ma..." Belum selesai Bintang melanjutkan perkataan nya, Marvel langsung memotong nya.

"Stop bahas hal yang gak penting, kalau memang gak penting, gua mau lanjut istirahat. Thanks udah selamat in gua waktu itu" Ucap Marvel dengan nada acih tak acuh.

Melihat itu tentu Bintang sangat terpukul dan merasa sangat sakit hati.

"Tapi..." Bintang hendak melanjutkan perkataan nya.

"Ayubb, gua mau cerita. Udah berapa lama yah gua hiatus?" Ucap Marvel pada Ayub dengan maksud memotong perkataan Bintang supaya ia tak melanjutkan perkataannya itu.

Melihat adegan yang terjadi di depannya itu, Azlan dan Tian hanya bisa saling tatap-menatap. Mereka tidak pernah berfikir betapa kerasnya hati Marvel sekarang, bahkan untuk mendengarkan kata maaf dari orang yang membuat nya kecewa pun bagi Marvel bagaikan sampah yang membuatnya jijik, ia tidak ingin mendengar nya.

Melihat sifat Marvel yang begitu tajam kepadanya, Bintang hanya bisa terdiam kaku membatu sambil menunduk penuh penyesalan. Tak terasa air matanya mengalir membasahi pipinya yang memiliki rahang tegas itu.

"Gua minta maaf vell.... Hikss please kasih gua kesempatan hiksss gua nyesal hiks gua sayang banget sama lu, gua gak bisa hidup tanpa lu please vell hikss gua mohon" Bintang memohon penuh penyesalan dihadapan Marvel sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"Jawab gua vel, gua mohon maafin gua" Bintang menangis meminta mohon agar dimaafkan oleh Marvel.

Melihat adegan itu, tentu Ayub, Tian, dan Azlan sangat terkejut dengan perlakuan Bintang lantaran Bintang tak pernah seperti ini, yang mereka tau, Bintang adalah orang yang tidak suka memohon kepada orang lain bahkan Menangis?? Ini pertama kalinya mereka melihat Bintang menangis. Ntah pelet apa yang diberikan Marvel kepada Bintang hingga Bintang sampai seperti ini.

"Gua butuh waktu" ucap Marvel dengan singkat kemudian langsung berubah posisi dari yang semulanya dalam posisi duduk di atas ranjang, kini ia tertidur menutup matanya.

Melihat itu tentu Bintang hanya bisa pasrah dan memilih untuk kembali pulang kerumahnya saja.

Melihat hal yang baru saja terjadi, Ketiganya bingung untuk berbuat apa, mereka hanya bisa saling tatapan tanpa berkata satu katapun.

"Ayubb..." Marvel memanggil Ayub teman dekat nya itu.

"Iya vell" Ayub segera berjalan mendekati ranjang tempat Marvel terbaring.

"Besok kan Minggu, lu bermalam disini yah, gua kesepian gak punya teman" ucap Marvel pada Ayub.

"Emm iya boleh, kalau gitu kita bertiga balik dulu, nanti gua datang lagi kemari okeee" ucap Ayub pada Marvel yang di balas anggukan oleh Marvel tanda setuju.

Don't forget to vote.....

Bintang S1 & S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang