S1: 23

336 14 0
                                    

💫💫💫

"Ahhh gak mau ih lu gak tau aja rasanya gimana" Ucap Marvel sambil menunjukkan ekspresi tidak sukanya.

"Lohh kenapa? Lu harusnya senang dong bisa-" belum sempat Ayub menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba Jack datang menghampiri mereka berdua.

"Hei.." sapa Jack

"Ohh hai Jack, sini gabung bareng kita" ucap Marvel.

"Sure, gua mau ngomong juga soalnya" balas Jack.

"Ngomong apa?" Marvel bertanya dengan penasaran.

"Elu solo karir kan dalam musik?" Ucap Jack.

"Bisa dibilang sih kaya gitu, kenapa emang?"

"Gini vel, lu mau gak join jadi vocalis di band gua?" Ucap Jack menawarkan Marvel untuk bergabung dengan anggota band nya.

"Bisa aja sih, tapi genre nya pop kan?"

"Iya, genrenya pop kok dan iya band gua itu setiap bulannya dapet income kok, jadi tenang aja kita punya stage sendiri dan punya agensi sendiri" Ucap Jack untuk meyakinkan Marvel.

"Emmm kalau boleh tau, income-nya perbulan untuk masing-masing anggota itu berapa?" Ujar Marvel.

"Khusus vocalis, perbulannya di kasih 20 juta, sekali manggung bisa sampai 30-50 juta, sebenarnya band gua cukup ternama" ucap Jack.

"Iya iya gua tau, tapi lu serius mau rekrut gua?" Ucap Marvel memastikan.

"Yah gua serius" ucap Jack.

"Nanti gua pikir-pikir dulu yah" ucap Marvel.

"Ehhh ada apa nih?" Suara bass Bintang yang membuat siapapun bergidik ngeri tiba-tiba terdengar dari belakang Marvel.

Bintang dan Tian datang bersama ke kantin dimana Marvel dan Ayub berada dan sedang duduk bersama.

"Gua tunggu jawaban Lo" ucap Jack, lalu beranjak pergi sambil melemparkan tatapan sinis pada Bintang.

"Apaan sih tu orang, matanya bisa biasa aja gak, gua tinju lama-lama" ucap Tian dengan kesal.

"Dia ngapain tadi kesini" ucap Bintang kemudian duduk didepan Marvel dan hanya dibatasi meja saja.

"Nggak, itu cuma nawarin gua buat jadi vocalis band nya, katanya sih..." Ucap Marvel menjelaskan kepada Bintang.

"Emm, jadi mau terima tawaran nya?" Bintang memandang Marvel dengan serius.

"Kalau dari lu sendiri gimana? Boleh gak?" Marvel bertanya pada Bintang.

"Aelah udah kaya suami istri aja, minta restu ke suami dulu" celetuk Tian yang langsung mendapatkan tepukan pelan di lengan berototnya dari Ayub.

"Yah kalau lu memang mau, yah gak papa, ikutan aja asal gak deket sama si Jack itu" Ucap Bintang memberi izin.

"Iya, enggak kok"

Sebuah pesan masuk pada ponsel Ayub dan Marvel secara bersamaan. Saat di lihat ternyata itu adalah pesan dari Damai.

Damai

Bintang S1 & S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang