Always

130 6 0
                                    

Denting bel istirahat pertama menggema di seluruh penjuru sekolah. Hari ini merupakan tahun ajaran baru semester genap. Sebagai siswa kelas 12, ini adalah babak penentu untuk menentukan apa yang telah mereka mulai sejak awal.

Seokmin masih terduduk lesu di bangkunya, setelah sedari pagi menerima pelajaran tanpa jeda. Rasanya dia masih terjebak di liburan semester kemarin. Ketika dia dan TEMAN DEKATNYA, Mingyu pergi menghabiskan sisa liburannya bersama.

"Seok, mau ke kantin bareng nggak?" Seungkwan menyadarkan laki-laki berhidung mancung itu dari lamunan singkatnya. Seokmin mengangguk mengiyakan dan berdiri dari tempat duduk.

"Tumben Mingyu nggak nyamperin ke kelas padahal udah jam istirahat?" Seungkwan aktif menengok kekanan dan kekiri mencari perawakan laki-laki bertubuh tinggi itu.

"Gue nggak selalu makan bareng dia kali, Kwan".

"Nggak selalu itu kategorinya cuma skip sehari dari 5 hari masuk sekolah kan maksudnya?" ada nada menggoda dari ucapan Seungkwan.

Mereka sampai di kantin yang mulai dipenuhi oleh siswa-siswi yang akan melakukan misi yang sama, jajan dan "sarapan". Seokmin dan Seungkwan masih melihat-lihat apa yang bisa mengganjal perut kosong mereka, hingga mata Seokmin menemukan seseorang yang tadi sempat dibicarakan sedang duduk tertawa bersama teman-teman sekelasnya.

"Seok, lo mau makan apa? Batagor?" tanya Seungkwan.

"Boleh, Kwan".

"Yaudah sana nyari tempat duduk biar gue yang pesenin".

Seokmin segera mencari tempat yang kosong yang sangat kebetulannya berada selang dua meja dari tempat Mingyu dan teman-temannya berada. Seokmin melihat ke arah Mingyu sekilas, namun orang itu seperti tidak melihatnya. Seokmin memilih duduk membelakangi meja Mingyu dan teman-temannya.

"Ingat Seokmin, kalian cuma teman. Mingyu bisa makan dengan siapa saja dan nggak harus ngabarin kamu dulu. Kamu sendiri yang selalu nungguin dia biar nyamperin kamu jadi berhenti berharap," pikiran Seokmin mencoba untuk membuang semua imajinasi romantisnya selama ini, mengembalikan logika ke tempatnya semula.

Seokmin berbincang-bincang santai sembari menghabiskan sepiring batagor yang telah di pesan. Kantin hari ini sangat ramai, semua meja dan kursi penuh, termasuk meja yang ditempati oleh Seokmin dan Seungkwan. Beruntung mereka mendapatkan tempat itu sehingga bisa menghabiskan makanannya dengan nyaman.

"Geser dong, Seok!" sebuah suara tiba-tiba menginterupsi dua sahabat tersebut. Mingyu tiba-tiba sudah berada di sebelah Seokmin, meletakkan tangan kirinya pada pundak kiri Seokmin dan memaksa untuk ikut duduk di kursi kantin yang cukup padat ini. Seokmin belum sempat menjawab namun tubuhnya sudah menerima interupsi itu dengan baik. Mingyu bergabung dengan Seokmin dan Seungkwan tanpa canggung.

"Kwan, mau ikut volly anak kelas gue nggak?" Mingyu memulai pembicaraan ketika dia sudah duduk dengan baik, di sebelah Seokmin tanpa jarak.

"Volly? Kapan?" tanya Seungkwan antusias.

"Weekend ini? Sebenarnya Eunwoo ditantang tetangga kompleknya makanya dia ngajakin anak-anak kelas yang mau, buat seru-seruan aja katanya," jelasnya.

Tiba-tiba tangan kiri Mingyu menarik pundak Seokmin mendekat padanya, mencoba menjauhkannya dari siswa lain yang membawa nampan makanan mencoba meringsak ke meja di belakang. Tangan itu masih setia di sana bahkan ketika Mingyu dan Seungkwan masih terus membicarakan tentang pertandingan volly itu. Perlahan tangan itu turun ke pinggang Seokmin tanpa sadar, lebih tepatnya hanya Seokmin yang terkejut.

"Udah mau masuk nih, yuk!" Seokmin segera mengajak teman-temannya ini untuk keluar kantin karena sebentar lagi bel juga akan berbunyi.

Namun nyatanya, hanya Seokmin yang ingin mengurangi physical touch antara dirinya dengan Mingyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[GYUSEOK] - MinPlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang