Bagian 04| ANTARA ADA DAN TIADA

84 41 3
                                    

Halo Wieeverss ‼️

Kalian jangan bosan untuk baca cerita ini ya! Dijamin ke depannya bakalan bikin kalian gregetan!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian jangan bosan untuk baca cerita ini ya! Dijamin ke depannya bakalan bikin kalian gregetan!!

Aku udah ada di fase mikir kalo nulis cerita gini bukan lagi rumah buat aku. Tapi, aku masih harus selesain cerita ini sampe end

Ayo kita saling dukung mendukung🙌

• Budayakan vote dan comment kalian ya guys ⭐💬
• Typo nya mohon untuk di tandai ⚠️

Spam emot 🌹 sebanyak banyaknya buat akuuuu

Happy Reading

•°•°•°0°•°•°•

“Dari sekian banyaknya hal menarik di bumi, aku hanya menyukai hujan”
- 19 days with Kaluna -

°•°•°•0•°•°•°

Satu bulan sudah berlalu terasa begitu cepat, namun semua sudah terjadi. Selama satu bulan itu, kehidupan Kaluna berubah 80° ia lebih sering mendapatkan penyiksaan dari kedua orang tuanya.

Entah itu di kunci di ruangan gelap selama semalaman ataupun menyiksanya dengan berbagai macam cara lainnya, tanpa ada yang menolongnya.

Tetapi, Kaluna menjalaninya dengan penuh ketabahan dan kesabaran. Namun kini, gadis itu berubah menjadi pendiam dan jarang berbicara tatapannya terkadang selalu kosong. Tidak hanya Nathalia yang menyadari tetapi keluarganya juga menyadari hal itu.

Seperti pagi ini, ia akan berangkat sekolah ia sudah siap dengan seragam putih abu abu nya. Setelah selesai bersiap siap, ia turun ke bawah untuk mengambil bekal makan siangnya.

“Tidak sopan kamu Kaluna, tidak menyapa kamu tidak menghargai kami di sini?” tanya Fiza sengaja menyindir Kaluna.

Kaluna tidak merespon apapun, ia memasukkan bekalnya ke dalam tasnya kemudian berkata. “Rasanya, setiap hari aku menyapa kalian tapi sampai detik ini aku tidak mendengar sapaan dari kalian”

Ada yang aneh dengan Kaluna, tidak biasanya ia berbicara cukup formal. Dan itu bukan terjadi hari ini, tapi beberapa Minggu ke belakang.

“Kaluna, berangkat bareng Abang sama Tessa” ucap Altezza mengajak Kaluna untuk berangkat bersamanya.

“Ku rasa tidak perlu, tangan dan kakiku masih berfungsi aku tidak ingin merepotkan kalian”

“Permisi tuan nyonya” pamit Kaluna merubah nama panggilannya pada Ziko dan Fiza. Ia pergi dan meninggalkan seribu pertanyaan dalam benak pikiran mereka.

The WAVES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang