3. Confession

81 16 11
                                    

*****

"Bye Eunha. Sampai jumpa." Pamit Yuna sebelum memberikan pelukan pada Eunha dan berlari menuju mobil jemputannya.

Eunha membalas pelukan Yuna kemudian tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya. Namun saat mobil mewah Yuna berlalu senyum Eunha seketika luntur. Gadis manis itu menghela napas dalam membayangkan jika kehidupannya bisa semewah Yuna.

Eunha berasal dari kalangan menengah. Jadi tak heran jika kehidupannya berbeda dengan Yuna. Bukan kehidupan yang susah juga hanya jika dibandingkan dengan Yuna tentu berbeda jauh. Gadis itu menggelengkan kepalanya merutuki dirinya yang seolah tak bersyukur kemudian segera berlari saat melihat seorang pemuda berjalan melewati dirinya.

"Ya Jeon Jungkook, dimana sepedamu?" Tanya Eunha pada pemuda teman sekelasnya sembari menyusul langkah Jungkook.

Jungkook mengerutkan keningnya heran saat melihat Eunha tiba-tiba berjalan disampingnya. Pria itu menoleh sebentar kemudian mendapati gadis itu tengah menantikan respon darinya.

"Rusak." Jawab Jungkook singkat yang seketika mendapat decakan dari Eunha.

"Ck. Sayang sekali. Padahal akan terlihat romantis bukan jika kau bisa membonceng Yuna dengan sepedamu itu." Ucapan Eunha seketika membuat langkah Jungkook terhenti.

Pria itu mengerutkan keningnya penuh tanya, "Maksudnya?"

"Yuna menyukaimu. Apa kau tak sadar?" Ujar Eunha to the point yang jujur membuat Jungkook sedikit tersentak.

Melihat gelagat Yuna selama dua tahun ini tentu Jungkook cukup peka. Namun, Jungkook tak mau berharap lebih dan lagi status mereka terlampau berbeda bukan. Setidaknya Jungkook ingin memantaskan dirinya terlebih dahulu.

"Apa kau tak menyukai Yuna?" Tanya Eunha lagi yang hanya dijawab gelengan kepala oleh Jungkook.

Seolah tak puas dengan jawaban Jungkook, Eunha masih terus mencerca pria itu dengan pertanyaan-pertanyaan lain. "Benarkah? Bukannya pipimu memerah saat melihat Yuna tersenyum atau bernyanyi." Kata Eunha lagi tepat sasaran.

Dan hal itu seketika membuat Eunha menyeringai tipis. Kena kau Jeon Jungkook. Kau pikir Eunha tak melihat bagaimana kau berusaha menutupi pipimu yang memerah saat melihat Yuna tersenyum atau kau yang dengan sengaja menghindari Yuna saat berpapasan dengannya.

Selama dua tahun ini Eunha berusaha mendekatkan Yuna dengan Jungkook. Bahkan Eunha juga yang selalu mengusahakan agar Yuna bisa duduk di belakang Jungkook. Gadis itu juga seringkali memperhatikan Jungkook dan tentunya cukup peka jika pria itu terlihat sekali menghindari Yuna.

"Tidak. Kau salah lihat." Ujar Jungkook lagi berusaha mengelak. Dan tentunya hal itu tidak dipercaya oleh Eunha.

"Oh ayolah Jungkook. Aku tahu kau bohong. Sekarang pria mana di sekolah ini yang tidak menyukai Yuna? Yuna cantik, Yuna kaya, Yuna tinggi, Yuna pintar ya walau Yuna tidak lebih pintar dariku tapi Yuna juga tidak bodoh. Dirinya juga--"

"Hentikan!" Pinta Jungkook menyela ocehan Eunha disertai tatapan tajamnya.

Melihat itu Eunha terkesiap. Gadis itu memundurkan langkahnya, sedikit takut dengan aura Jungkook yang tiba-tiba berubah sangat dingin. "A-aa baiklah. Tapi Jungkook, Yuna benar-benar menyukaimu jadi harusnya kau--"

"Aku tak punya waktu untuk itu. Dan bisakah kau tak menghalangi jalanku? Ada pekerjaan yang harus kulakukan." Lagi-lagi Jungkook memotong ucapan Eunha dengan tatapan tajamnya yang tentunya membuat gadis itu mengangguk paham.

Eunha seketika menghentikan langkahnya kemudian memandang Jungkook yang segera berlari menjauhi dirinya sampai laki-laki itu menghilang di tikungan.

Gadis itu menghela napasnya lagi kemudian saat sebuah kelopak bunga tiba-tiba terjatuh mengenai wajahnya sudut bibirnya tersenyum cerah.

LITTLE STAR ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang