15. Quality Time

1.3K 108 121
                                    

Waktu terus berjalan.

Boruto telah menyelesaikan sidang skripsinya. Kini, dia tinggal mengurus sisa pemberkasan untuk kepentingan yudisium dan wisuda.

Untuk mengisi waktu luang, Boruto mendaftar magang di sebuah perusahaan yang cukup besar di Tokyo. Dengan berbagai pengalaman dan skill, akhirnya dia lolos penyaringan dengan lancar.

Yang artinya, dia sedang dalam masa sibuk, dan sulit melakukan rutinitasnya yang sebelumnya, mengantar-jemput Sarada ke sekolah.

Sarada tidak komplain, tentu saja. Boruto memiliki kehidupannya sendiri sebagai pria dewasa, dan memiliki aktivitas untuk dirinya sendiri. Dia tidak berkewajiban untuk mengurus Sarada setiap saat.

Lagipula Sarada juga terbiasa mandiri.

Meski, bohong jika Sarada tidak merasa ada jarak di antara mereka. Bukan karena keinginan, namun karena kondisi mengharuskan. Belum lagi, Sarada sendiri harus melakukan kewajibannya sebagai wakil ketua OSIS sekarang. Dirinya juga sibuk di sekolah. Tidak jarang, mereka berdua melewatkan makan malam bersama karena terlambat pulang.

Sarada merasa kesepian.

Seperti sekarang, Boruto masih belum pulang dari kantor. Dia sedang ada makan malam kantor bersama para seniornya.

Sarada menyantap makan malamnya sendirian dalam diam. Hanya bunyi detak jam dinding yang memecah kesunyian.

Ping!

Notifikasi handphone-nya menyala. Sarada memeriksanya, dan melihat ada sebuah pesan dikirim oleh Boruto. Gadis itu mendapat ucapan maaf dari Boruto, membuat bibirnya mencebik cemberut.

Dengan suasana hati yang tak terlalu baik, dia membalas pesan Boruto.

Boruto mungkin merasa tidak nyaman juga dengan kesibukan mereka hingga semakin jarang berinteraksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boruto mungkin merasa tidak nyaman juga dengan kesibukan mereka hingga semakin jarang berinteraksi. Sarada menghela napas pelan.

Ternyata memang benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata memang benar.

Mungkin, tidak hanya dirinya yang merasa kesal dengan situasi ini. Boruto juga merasakan hal yang sama. Perlahan, gadis itu tersenyum.

OUR HOME (BORUTO X SARADA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang