"Boruto, cepat!!!"
Boruto yang sedang ada di dalam kamar mandi, terkejut mendengar suara gedoran pintu toilet. Dia sedang melakukan 'ritual pagi'nya yang sering kumat beberapa hari terakhir.
Setidaknya sejak Sarada tinggal di apartemennya, dia jadi sering 'bangun' di pagi hari.
Ini menjengkelkan.
"Ck. Kau mau apa monster mungil, jangan ganggu." Ujar Boruto, dengan suara berat dan serak.
Sarada berhenti menggedor pintu toilet.
"Aku kebelet..."
Suara Sarada terdengar pelan dan mencicit.
"Kebelet apa?"
"Pipis!!!" Sarada berteriak keras, "kepo banget! Bikin orang malu saja!"
Boruto mulai menggerutu. Ritualnya belum selesai, tapi urusan Sarada juga urgent.
"Tahan saja dulu." Pungkas Boruto.
"Akh... Uh..."
Telinga Boruto bergerak samar.
"Heh! Apa yang kau lakukan di luar, monster mungil? Jangan aneh-aneh." Tegur Boruto, merasakan hawa yang tidak menyenangkan gara-gara suara Sarada yang menggelitik telinganya. Membuat tubuhnya merinding.
"S-sumpah.. Aku... Aku tidak tahan... Uh!"
Boruto mengerutkan keningnya.
Aku stres.
Suara Sarada membuatnya kacau.
"Ih.. Boruto... Uh... Plis.. Cepat..."
Boruto menghembuskan napas berat.
Terima kasih untuk Sarada, urusannya selesai lebih cepat.
Akhirnya beres.
Boruto bergegas membersihkan urusannya, merapikan diri, lantas dia membuka pintu.
Sarada menubruk tubuhnya, memaksa masuk ke kamar mandi padahal Boruto belum benar-benar keluar.
Sarada bergegas mendorong punggung Boruto dengan cepat.
"Lambat!"
Sarada membanting pintu toilet di depan wajah Boruto.
Boruto kembali menghela napas. Dia mengusap wajahnya.
Pemuda Uzumaki itu mengarahkan pandangan ke sekitarnya. Keadaan apartemennya menjadi berubah.
Tirai diganti, meja bersih, lantai mengkilap, dan ruangan wangi.
Dulu, Boruto hanya memanggil jasa bersih-bersih rumah sebulan sekali. Sisanya dia hanya bersih-bersih semaunya.
Sejak Sarada datang, patut diakui apartemennya menjadi sangat nyaman untuk ditinggali. Apartemennya dulu terasa suram, kini menghangat karena kehadiran Sarada.
Boruto makin terbiasa.
~"Our Home"~
Sarada menekan tombol password pintu apartemen Boruto dengan gerakan cepat.
2912.
Terkadang Sarada memikirkan hal-hal random secara tiba-tiba, contohnya, sekarang dia memikirkan apa arti angka password apartemen Boruto.
Ulang tahun bibi Hinata adalah tanggal 27 di bulan yang sama... Kenapa coba? Tanggal apa ya? Aku penasaran sekali, tapi itu sangat kekanakan, batin Sarada.
Pintu apartemen terbuka. Dia masuk ke dalam dengan membawa sekantong cemilan yang dibelinya di supermarket.
"Aku pulang." Salam Sarada.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME (BORUTO X SARADA)
RomansaSarada, seorang gadis SMA asal Kyoto yang merantau ke Tokyo, tinggal menumpang di apartemen Boruto, tetangga lamanya yang sudah kuliah dan merantau di Tokyo selama 2 tahun. Ini kisah mereka selama tinggal bersama, ada suka, ada duka, ada tawa, ada l...