21. Dingin

1K 83 44
                                    

Sarada langsung bangkit dari kursi setelah mendengar bel apartemen berbunyi.

Buru-buru, dengan pikiran yang berkecamuk dan perasaan tidak enak, dia sedikit berlari menuju pintu. Membukanya, dan terlihat sosok-sosok yang ia kenal berada di hadapannya.

Diam-diam, Sarada bernafas lega.

"Kak Mitsuki, terima kasih...!" seru Sarada. Kekhawatirannya mulai menguap, melihat Boruto yang berdiri di samping Mitsuki.

"Aku mau istirahat." ucap Boruto dengan suara berat. Tanpa bicara apa-apa lagi, dia masuk ke dalam apartemen.

"T-tunggu, Boruto...! Jangan langsung ke kasur, bersihkan-"

"-ya, aku tahu."

Nada bicara pemuda itu terdengar dingin dan hambar.

Tidak seperti yang biasa Sarada dengar.

Hal itu membuat pikiran Sarada sejenak buyar, namun buru-buru gadis itu menoleh ke arah Mitsuki.

"Kak, terima kasih, ya. Kenapa Boruto telat pulang, ya?" tanya Sarada.

Mitsuki terdiam beberapa jeda. Dia menatap Sarada lamat-lamat.

"Apa... Belakangan ini, Boruto bersikap aneh?" Mitsuki berujar tiba-tiba, justru balik menanyai Sarada.

Sarada menggeleng. "Tidak, kami baik-baik saja," jawabnya.

Mitsuki terdiam lagi. Dia berpikir.

"Ada apa, ya? Bisa... Katakan padaku saja?" tanya Sarada, sedikit mendesak. Dia mulai kesal karena Mitsuki tak kunjung menjawabnya, dan justru memainkan ponselnya.

"Sebelumnya, aku ingin kamu untuk tidak langsung emosi atau apa, ya. Aku hanya memberikan apa yang kulihat, kebenaran atau tidaknya, aku tidak tahu pasti." kata Mitsuki serius.

Hal ini membuat jantung Sarada berdetak lebih kencang. Dia menjadi sangat gusar dan tegang.

"K-kenapa?" cicitnya.

Mitsuki menunjukkan layar ponselnya ke hadapan Sarada. Tidak butuh waktu lama, kedua mata Sarada membulat sempurna, dia mencoba memproses apa yang dilihatnya.

"Bohong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bohong..."

Hanya itu yang mampu lolos dari kedua belah bibir mungil Sarada. Dia dapat mengenali kedua sosok itu.

Sungguh, Sarada merasa campur aduk. Dia tidak mengerti apa yang harus dipikirkan, dirasakan, dikatakan. Gadis Uchiha itu hanya bisa terdiam.

"Jadi, saat kamu bilang Boruto belum pulang... Aku menyusul ke kantornya. Disitu, aku bertanya pada petugas keamanan yang berjaga," Mitsuki lanjut menjelaskan. Sarada menoleh kepadanya, mencoba menyimak di kala perasaannya berkecamuk dan pikirannya kalut.

"...mereka bilang, pegawai Boruto Uzumaki dilarikan ke rumah sakit karena tiba-tiba pingsan saat bekerja sejak siang tadi. Aku pun menyusul kesana. Setelah bertanya pada petugas rumah sakit, akhirnya aku ke kamar rawat Boruto, dan... Aku melihat, Ketua Kelas yang berada di sisi Boruto, seperti di foto ini. Boruto tampak tertidur." kata Mitsuki, mengakhiri ceritanya.

OUR HOME (BORUTO X SARADA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang