Bab 3: Rumah.

19 0 0
                                    

Malam menyelimuti langit kota dengan kegelapan, hanya cahaya bulan yang dapat menembusnya, menerangi dengan lembut di sepanjang daratan yang dahulu dikenal sebagai Jalur Sutra yang terkenal.

Di antara perumahan yang tidak terlalu padat sebuah rumah besar berdiri kokoh. Cahaya samar yang memancar menyoroti jalan setapak yang melintasi kebun dan halaman, menciptakan siluet yang menawan di malam yang sunyi.

Dua gadis kembar yang kurang lebih berusia 13 tahun duduk di teras rumah. Saling berdampingan memandangi bulan yang tidak pernah kehilangan keindahannya.

Salah satu dari gadis itu kemudian memecah keheningan, "Tidak lama lagi kakek akan segera pulang."

"Ya... Memang sulit untuk tidak merindukannya," jawab saudarinya dengan tenang. "Tapi, kamu tahu sendiri, kakek 'kan memang sudah sering berpergian lalu kembali pulang," sambungnya. "Apa yang berbeda kali ini?"

"Kamu sudah lupa?" tanya gadis pertama dengan sedikit terkekeh.

Saudarinya menatap dengan bingung, "Apa yang aku lupa?"

"Kakek... akan pulang... bersama anggota keluarga baru!" ungkapnya dengan semangat.

Saudarinya terbelalak. "Oh, kamu benar! Aku baru ingat sekarang!"

Kedua saudari kembar itu saling memandang, hati mereka yang saling terhubung berdenyut dengan rasa antuasias, seolah kabar itu begitu menggembirakan bagi mereka.

"Menurutmu kapan dia akan datang?"

"Yang pasti saat kakek pulang nanti. Bersabarlah."

"Iya, aku tahu. Aku hanya ingin segera mengenalnya saja kok."

"Aku juga sama..."

Mereka memandangi bulan yang bersinar, sulit untuk menahan senyum. Keheningan malam diisi oleh suara serangga terdengar seperti instrumen yang menenangkan bagi mereka yang menyadari pesonanya. Senandung yang lembut turut keluar dari mulut mereka.

"Bagaimana kalau bernyanyi?"

"Tentu."

Keheningan pun diisi oleh nyanyian yang mengalir lembut di antara angin yang berhembus.

Aaa... Aaa...
Aaa... Aaa...

Even if you sing a cheerful song
My heart sinks to the bottom of the sea

Though my cheeks are smiling
Black clouds surround my heart

I put my finger on my forehead
To the moon at midday

I will pray
From the lightning flashing through the waves

From between the clouds, happiness
Will come to you

Note: bahasa dari lirik yang tertulis adalah bahasa yang mereka nyanyikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mothra: The KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang