Y/n seperti biasa ke sekolah dan menikmati sekolah nya dengan damai tanpa adanya gangguan dari teman sekelasnya. Dengan memandang langit yang secara perlahan berubah menjadi abu-abu, ia menghentikan napas dan mulai mengeluarkan bekalnya dari tasnya. Jam menunjukkan jam 12.10, sudah 10 menit ia melamun tentang apa namun ia merasa ada sesuatu yang mengganggu hatinya.Saat sendok baru menyentuh nasi bekalnya, seseorang memanggilnya.
"Y/n Shadis??? Y/n Shadis dipanggil Pixis Sensei di ruangannya."
"Ha'i" Y/n menutup kembali bekalnya dan segera menuju ruangan guru. Selama perjalanan, ia melihat banyak senior di koridor berkeliaran. Sesekali ia merasa ada tatapan tajam mengarah padanya dari gerombolan seniornya itu, sehingga ia mempercepat langkahnya menuju ruangan guru."Permisi, apakah Pixis sensei ada di sini sensei?” tanya Y/n pada salah satu sensei yang jelas ia tak mengenalnya berasa di dekat pintu ruangan guru.
" Apakah kamu Y/n Shadis?” sambil melangkah menuju mejanya dan mengambil sesuatu di meja sebelah nya, sensei itu membiarkan Y/n masuk ke ruangan guru mengikutinya."Iya sensei saya Y/n Shadis, ada masalah apa ya sensei? " Dengan perasaan yang sedikit takut karena ia sudah membuat masalah dalam kurung waktu 1 setengah bulan baru masuk SMP.
"Hahaha kau tidak perlu takut. Pixis sensei hanya ingin memberikan formulir ekstrakurikuler yang belum kamu isi. Berhubung Pixis sensei rapat dengan kepala sekolah, ia menitipkan nya padaku." Memberi selembar kertas formulir ekstrakurikuler pada Y/n. "Oh ya jangan lupa kumpulkan dalam waktu 1 minggu ya. Dan itu saja pesan Pixis sensei." Lanjutnya sambil mengambil posisi nyaman di kursinya.
"Baik, terimakasih dan maaf merepotkan anda sensei." Dengan hormat dan sopan Y/n keluar dari ruangan guru. Ia menatap kembali lembar yang ada di tangannya setelah keluar dari ruangan itu.
******
Setelah waktu menunjukkan waktu pulang, para siswa berhamburan keluar dari sekolah. Y/n dengan perlahan merapikan isi tasnya dan bersiap pergi dari lingkungan sekolah. Sebelum ia meninggalkan kelas ia melihat hpnya, seperti biasa ayahnya tak membalas chatnya. Ia pun melangkah menuju rak sepatu dan ia merutuki keadaan di depan pintu keluar. Di depan itu banyak senior yang mempromosikan kegiatan ekstrakurikuler nya.
"Hey bocah" Y/n sedikit terkejut saat ucapan itu terdengar di dekatnya saat ia berbalik arah dari pintu keluar menuju koridor terdekat membawa sepatu luar nya. Tanpa babibu, Y/n mempercepat langkahnya dan membuka jendela koridor.
"Oi bocah apa yang kau lakukan dengan sepatu luar mu?!? ” dengan suara itu menggema di koridor + suara langkah kaki yang mendekati nya, Y/n pun menaiki jendela dan duduk sebentar untuk memasang sepatu nya secara asal. Setelah cukup terpasang, Y/n bersiap untuk loncat dari jendela itu. Namun, sebuah tangan melingkar di perut nya menghalanginya untuk loncat.
"OI, TURUN DARI SITU! " laki-laki yang tidak terlalu tinggi dari Y/n menarik tubuhnya kembali ke dalam koridor. Dengan nada marahnya, Y/n tau seniornya tidak akan menyerah meski ia berusaha melepas pelukan perutnya.
"Lepas... LEPASKAN." Y/n tetap berusaha lepas dari seniornya dan mulai menggunakan kakinya untuk mencondongkan badannya keluar dari jendela.
Secara natural, laki-laki memiliki kekuatan fisik yang lebih baik dari pada perempuan. Sehingga Y/n pun gagal kabur karena seniornya berhasil menariknya ke dalam koridor dan jatuh ke lantai bersamaan dengan posisi laki-laki itu berada di belakangnya tanpa melepaskan tangan di perutnya.
Y/n meringis memegang kepalanya yg terhantam lumayan keras dan berusaha menyingkir dari posisi awal jatuhnya, di atas laki-laki. Dengan posisi kaki ditekuk berbentuk w, ia menatap dingin seniornya. Seniornya pun tidak mau kalah, dia juga menatapnya dingin dengan decihannya saat ia berusaha duduk di lantai.
"Oi bocah. Apa yang kau lakukan tadi hah?”
" Bukan urusanmu senpai "
"Cih.. Jelaskan atau aku akan menghukummu”
" Huh... Aku benci keramaian." Dengan menundukkan kepala dan segala keterpaksaan ia harus menjelaskan. Itu lebih baik dari pada menerima hukuman dari seniornya.
"Lalu?”
" Setelah ini aku ada pekerjaan paruh waktu. " Y/n membuang mukanya ke arah jendela yang ia buka tadi. Seniornya hanya menatapnya datar, namun di matanya muncul ketertarikan dengan junior barunya.Tak jauh dari mereka perempuan dengan rambut coklat dan diikat ekor kuda mengamatinya dan terkekeh melihat sebuah adegan yang baru pertama kali terjadi pada temannya yang dingin dan suka acuh tak acuh. Dengan tangan menggenggam hp, ia mengabadikan kejadian itu, sebelum temannya mengetahuinya dan menghancurkan hpnya.
"Hemmm... Sok sibuk rupanya" Ledek sang senior kepada Y/n. Y/n tak membalas ucapannya dan memilih berdiri, kemudian kembali ke dekat jendela. Setelah loncat tanpa diganggu seniornya, senior itu menatapnya dingin. "Besok sepulang sekolah temui aku di gedung olahraga" Dia mengangkat sebuah benda tipis. Setelah menunjukkan benda itu, laki-laki itu menyimpannya dalam sakunya dan menjauh dari jendela. Tak lama kemudian perempuan dengan rambut coklat kuncir kuda memanggilnya.
"Oiii Levi. Dari mana kamu? Tiba-tiba menghilang saja. "
"Bukan urusanmu Hanji."Y/n membeku setelah melihat benda yang diambil seniornya. Ia dengan jalan berlahan, ia mulai mengutuk seniornya itu dan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
attack on U
Randomkarakter attack on titan Hajime Isayama cerita original kehaluan penulis. y/n, anak angkat dari Keith Shadis (seorang dosen+peneliti) dimana ia tertarik dengan mantan murid ayahnya yang mulai mengisi hari-harinya yang kosong karena sang ayah sibuk...