"Keluarga edan!"
Gumaman kecil itu berasal dari bocah yang saat ini tengah duduk di bangku dengan semangkok bakso yang telah habis, dia mungkin terlihat diam membaca buku. Tetapi dalam hati nya dia mengumpati keras novel yang dia baca ini.
"Kepada seluruh siswa baru tolong berkumpul di lapangan."
Jhonatan Lael bocah yang tadi membaca novel langsung mengembalikan mangkok ke mamang bakso, lalu dia dengan cepat berlari menuju ke lapangan karena mendengar suara dari speaker itu.
"Lah, cil kok balik lagi?" Tanya mamang bakso saat Lael kembali, Lael tak menjawab tapi dia menunjukkan name tag dari kardus sembari tersenyum.
"Yaudah sono buruan, telat dateng dihukum senior entar."
"Siap! Laksanakan." Setelah mengatakan itu Lael langsung kembali berlari menuju ke lapangan sembari memakai name tag yang tadi ketinggalan di tempat mamang bakso.
Mamang bakso itu tertawa pelan melihat tingkah Lael, lalu dia ingin mengelap meja bekas Lael tadi pakai. "Loh, buku nya ketinggalan..."
Tentu saja saat Lael sampai di lapangan, disana sudah ramai dengan anak-anak yang memakai pakaian dan hiasan aneh seperti diri nya. name tag dari kardus dan kepala yang dihiasi topi dari bola plastik yang dibelah dua.
"Untung gak telat lu." Lael menoleh dan menemukan teman yang baru dia kenal 3 hari ini, tentu saja teman hasil orientasi sekolah.
"Oh iya lah, gue lari tau ampe keringetan gini." Lutfi menggeleng pelan, lalu dia mengeluarkan air mineral kecil yang dia kantongi dan memberikan kepada Lael.
"Itadakimasu."
"Itu selamat makan bodoh, yang bener arigatou." Lael hanya menggaruk kepala nya dengan ekspresi bodoh, lalu setelah nya langsung minum air mineral yang diberi oleh Lutfi.
"Siapa yang ngizinin minum?" Lael yang baru saja selesai minum pun langsung menoleh ke belakang dan menemuka senior yang sangat galak menurut Lael setelah menilai selama 3 hari ini.
Lael menatap senior nya ini dengan cengegesan, "hehe sorry kak." Senior itu menggeleng pelan. "Kebelakang pushup 15 kali." Lael dengan terpaksa mengangguk.
Lutfi yang melihat itu agak kasian, "kak saya juga pushup, soalnya saya tadi yang kasih minum." Senior tadi menatap Lutfi dengan aneh lalu dia hanya mengangguk.
"Agak laen juga anak ini." Pikir senior itu, tapi dia cukup respect saat melihat sikap setia kawan milik Lutfi. Setelah melihat kedua bocah yang sedang menjalankan pushup dia pun pergi ke depan lagi.
Lael yang tadi sedang fokus pushup langsung menoleh saat menemuka Lutfi yang bersiap melakukan pushup di samping nya ini, "loh lu dihukum juga."
"Iya hehe." Jawab Lutfi, Lael tertawa pelan akhirnya mereka pushup bersama dengan Lutfi yang menghitung.
Tak ada 1 menit mereka pun selesai, tapi bukan nya segera kembali bergabung dengan yang lain mereka malah duduk sebentar di rerumputan bawah pohon.
"Ini gak papa kita disini?" Tanya Lutfi saat melihat Lael yang malah bersantai, "udah gak papa, gak ada yang tau juga."
Dih sesat!
Lutfi pun menurut dan malah ikut-ikutan duduk bersantai, "lu nanti pulang nya naik apa?" Lutfi menoleh lalu menjawab. "Motor, kenapa emang?"
Lael menyengir menunjukkan gigi yang yang bersih dan rapih, "anterin balik hehe, duit gue abis gak cukup buat naik Grab." Lutfi pun memiringkan kepala nya ke kiri sedikit.
"Emang gak ada yang jemput?" Lael tersenyum tipis, "gue yatim piatu tinggal sendiri." Seketika Lutfi mengumpati mulut nya yang suka kepo ini, "sorry gue gak tau."
"Sans bro."
Mereka pun kembali mengobrol, entah kenapa topik nya tidak pernah terputus seperti mengalir begitu saja. Tanpa disadari awan pun sudah mulai berwarna kekuningan.
"Aduh udah sore, balik sekarang yuk." Lael mengangguk lalu dia berdiri dan diikuti oleh Lutfi, mereka kembali dulu kelapangan mengambil tas. Untung saja di lapangan tak ada senior mungkin mereka sibuk di dalam.
Setelah mengambil tas mereka berdua langsung ngacir menuju ke arah parkiran, "eh mampir indojuni dulu." Lutfi mengangguk lalu dia membelokkan motor nya ke arah minimarket itu.
"Gue beli mie ayam bentar." Lael mengangguk, Lutfi pun langsung pergi menuju ke gerobak mie ayam itu. Minimarket dan gerobak mie ayam saling berhadapan hanya di pisahkan oleh jalan raya.
"Mie udah, roti udah terus apa ya? Kek nya udah sih." Gumam Lael sembari memeriksa belanjaan nya ini, dia segera keluar minimarket setelah selesai membayar belanjaan nya.
Lael melambaikan tangan nya Lutfi yang juga selesai memesan mie ayam pun juga melambai, saat dia akan menghampiri Lael dengan motor nya Lael menggeleng dan mengisyaratkan akan menghampiri kesana.
Lutfi pun mengangguk, Lael menoleh ke kanan dan kiri melihat jalan raya yang sepi dia pun langsung melangkah untuk menyebrang. Tapi, tanpa dia sadari sebuah motor sedang melaju dengan kecepatan penuh.
Bruk!
Lael tidak tertabrak, tapi dia terserempet dan jatuh, tapi naas yang jatuh duluan adalah kepala nya. Dan berakhir dengan kepala Lael yang berdarah.
"LAEL!!" Pekik Lutfi, dia langsung berlari. Tak hanya dia warga sekitar pun juga ikut berlari menuju ke arah Lael. Sementara pengendara yang tadi menyerempet Lael malah berusaha untuk kabur.
"Hey! Lael, bangun Elll."
Tak lama ambulans yang tadi di panggil oleh warga pun datang, lalu Lael segera di masukan ke mobil dan dibawa menuju ke rumah sakit. Lutfi juga ikut karena hanya dia yang mengenal Lael disini.
•••••
Hai guys! I'm back dengan cerita baluu😋
Dijamin kelen suka, karena gue bikin dengan sedikit bumbu obsesi and gilaa
Udh lah itu ajaa
Jaga kesehatan, free 🇵🇸🇵🇸🇵🇸
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ian?
Teen FictionLAPAK BROMANCE, AWAS AJA ADA YG NANYA "KAK INI BUKAN BL KAN?" NGGA TAU BROMANCE? CARI GOOGLE! NGGA USAH KEK ORG BEGO! ***** Cerita sederhana Tentang bocah 15 tahun yang baru saja memasuki bangku SMA, saat hari terakhir orientasi sekolah baru nya di...