Bab 4 ketidak sengajaan

359 45 12
                                    


Kini Ardiansyah , Meyriska dan Gita sedang menyantap sarapan pagi mereka dengan tenang ,hingga ketenangan itu berakhir ketika anak kandung mereka datang menghampiri mereka

" Hai everybody , good morning"  teriak Zee sembari menuruni tangga

Meyriska dan Ardiansyah hanya menggeleng kepalanya melihat kelakuan putrinya itu yang berteriak seperti di hutan

" Zee ... Jangan teriak teriak ,disini bukan hutan sayang " tegur Meyriska

" Hehe iya mah " cengir Zee

Lalu Zee duduk disamping Gita dan langsung memeluknya      " Kak Gita... " Sedangkan Gita ia hanya tersenyum

" Kak Gita ikut aku sekolah yuk " ajak Zee ,karena malas pergi sekolah sendiri dari rumah

Mendengar perkataan Zee membuat Meyriska berpikir
" Iya juga kalo diliat liat kayaknya Gita ini masih sekolah, gimana kalo kita sekolahin dia pah ?? "

" Iya juga ,yasudah nanti aku atur semuanya biar Gita bisa sekolah ,dan kalo bisa nanti  sekolah bareng Zee " ucap Ardiansyah

" Serius pah ?? Tapi kok papah mau atur sekolahnya kak Gita ,emang nggak mau nunggu kabar keluarganya kak Gita ?? " tanya Zee

" Semalam papa sudah mendapat kan kabar bahwa... Keluarga Gita udah meninggal akibat kecelakaan dan Gita adalah satu satunya yang selamat "

Mendengar itu Zee memeluk Gita kembali dengan perasaan sedih seperti merasakan apa yang Gita rasakan ,sedangkan Gita ia masih tidak percaya bahwa ortu nya meninggal

" Jadi.. om ingin mengangkat kamu menjadi anak om sama Tante dan menjadi bagian dari keluarga ini tapi.. itu semua tergantung sama kamu ,kalo kamu menolak juga tidak apa apa " ujar Ardiansyah kepada Gita

" Kak Gita terima aja ya..jadi anak papa biar kak Gita bisa jadi  Kakak aku yayaya " ucap Zee puppy eyes nya

Melihat Zee yang seperti itu membuat hatinya luluh apalagi Gita yang kini mulai sayang pada Zee , membuatnya susah untuk menolak ucapan Ardiansyah ,
Akhirnya ia pun mengangguk menyetujui perkataan itu

" Iya om Gita mau jadi bagian dari keluarga ini " ucap Gita yang membuat nya mereka semua senang

" Yasudah Zee... Sekarang  kamu berangkat ke sekolah ,
Nanti papa urus semua berkas Gita bahkan daftar sekolahnya biar bisa bareng kamu  "

" Hehe pah.. boleh nggak Zee nggak sekolah dulu sekarang , jadi Zee besok aja berangkat sekolahnya bareng kak Gita "

" Heh... Nggak ada ,berangkat sekolah kalo nggak nanti Gita papa daftarin sekolah lain " ancam Ardiansyah

" Ih.. nggak asik nganceman  ,yaudah deh Zee berangkat" ucap Zee lalu meminum susunya dan pergi ke sekolah tak lupa ia menyalami kedua orang tuanya

Setelah kepergian Zee ,Gita yang masih penasaran dengan keluarganya ia pun bertanya kembali kepada ardiansyah

" Om...gita mau tanya ,apakah benar keluarga Gita udah meninggal ?! "

"Om nggak tau "

" Maksud om apa ? Bukankah tadi om sendiri yang bilang bahwa keluarga Gita meninggal kenapa sekarang jawabannya beda ? " Tanya Gita semakin bingung

" Apakah kamu ingat dengan kalung yang tiba tiba terpakai di leher mu ?? "

Ucapan itu membuat Gita mengingat semalam ,dan kemudian tangannya dengan perlahan menyentuh benda yang terpakai di lehernya

" Iyah.. aku ingat ,tapi ini kalung apa ya ?? Kenapa tiba tiba ada sama aku ?? "

" Itu adalah kalung pemberian kakek saya , dan kalung itu berasal dari kerajaan langit kerajaan  keluarga saya jadi kalung itu tidak mungkin bisa di pakai oleh sembarang orang apalagi mahluk bumi ,jadi om berfikir bahwa kamu bukan berasal dari dunia ini dan kamu adalah orang pilihan yang kakek saya maksud "

Seven Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang