S1: 19

362 19 0
                                    

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu ruangan Marvel dari luar.

"Masuk..." Ucap Marvel yang tengah terduduk di ranjang rumah sakit.

cklek...

Pintupun terbuka, menampakkan Ayub yang telah sampai untuk bermalam di rumah sakit menemani Marvel sahabatnya itu.

"Lama banget sih lu, gua bosen tau walaupun mama sama papa gua di sini, tapi tetep aja agak ngebosenin" ucap Marvel.

"Elahhhh baru jam 7 malem, kan lu tau sendiri gua tinggal ngekost juga, gua harus beresin kost-an gua juga dong baru bisa kesini" ucap Ayub yang langsung menduduki kursi yang ada di samping ranjang Marvel.

"Ayub, gua mau cerita...." Ekspresi Marvel kini berubah menjadi serius, melihat itu Ayub tentu menjadi bingung.

"Apa gua harus maaf-in Bintang? Atau Biarin aja dia? Gua bingung harus gimana, gua benci dia tapi gua masih sayang sama dia, gua gak tega ngelihat dia kaya tadi"

"Yah sebenarnya lu udah terlalu sakit sama apa yang dia lakuin ke elu sebelumnya, tapi kalau memang lu mau perbaiki hubungan lu sama dia, mungkin bisa menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya, lu gak tau kan gimana resahnya dia disaat lu kritis. Dia keliatan kaya orang gila, ketakutan banget kalau lu kenapa-kenapa, apa lagi waktu jantung lu berhenti berdetak, dia langsung panik banget, dia lebih panik dari kami semua. Bahkan dia selalu mengutuki dirinya sendiri, menyalahkan dirinya sendiri terus, dan tiap hari dia selalu nyempetin buat lihat keadaan lu ke rumah sakit, se effort itu loh." Ucap Ayub menjelaskan secara detail kepada Marvel.

Mendengar penjelasan Ayub, Marvel merasa sedikit bersalah karena terlalu egois karena tidak membiarkan Bintang untuk menjelaskan argumen pembelaannya terlebih dahulu. Yah begitulah Marvel memang tipikal orang yang mengambil keputusan tanpa berpikir panjang, selalu mengutamakan ego nya.

"Emmm gua salah banget kayanya...." Marvel mengambil ponselnya.

Layar ponselnya menunjukkan room chat Bintang yang penuh dengan spam chat oleh Bintang. Dengan sedikit ragu Marvel memberanikan diri untuk mengirimkan chat singkat kepada Bintang.

Bintang

Maaf
19.12

Besok datang ke RS
19.13

Setalah mengirimkan pesan singkat itu, Marvel segera menutup kembali ponselnya tanpa menunggu balasan dari Bintang.

"Abis ngapain?" Ayub bertanya.

"Abis chat Bintang, suruh buat dateng kesini besok" balas Marvel.

"Ohhh iya-iya..." Ucap Ayub.

Mereka berdua pun melanjutkan perbincangan dengan topik yang berbeda untuk mengisi keheningan diantara mereka. Ayub menemani sahabat nya itu serta menghibur sahabatnya itu. Hingga tidak terasa mereka sudah berbincang sangat lama. Jam pun menunjukkan pukul 23.21, waktunya bagi Marvel untuk beristirahat.

"Vel, istirahat aja, mending tidur sekarang, liat noh udah jam berapa" ujar Ayub menyuruh supaya Marvel beristirahat.

"Iya deh gua tidur aja, ntar kalau mama sama papa gua udah dateng, suruh aja mereka buat langsung istirahat yah" ucap Marvel yang sambil memperbaiki posisi nya untuk tidur.

"Iya deh, gua mau telponan sama ayang gua dulu, mueheheheh" Ayub terkekeh-kekeh.

"Halah, ntar gua jadi pelakor di hubungan kalian, liat aja nanti." Balas Marvel dengan nada bercanda.

Bintang S1 & S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang