Sesampainya dirumah, adel langsung diantarkan oleh flora dan Shania ke kamar flora.."Del. Nanti kalo ada apa' panggil ibun aja ya" ucap Shania
"Oh ya, kamu jangan pulang dulu ya. Disini aja dulu, istirahat. Besok baru pulang. Besok masih liburkan?" ucap Shania yang diangguki oleh flora dan adel
"Yaudah. Kamu nginep disini aja dulu. Nanti, biar ibun yang bilang ke kak christy" ucap Shania
"Makasih ya bun. Jadi ngerepotin nih adel" Shania tersenyum setelah mendengar ucapan adel itu, baginya. Adel tidak lah merepotkan, karna. Adel sudah dianggap anak oleh shania.
Dan, apapun kebutuhan adel. Mungkin, kalau orang tua nya gak mau memenuhi kebutuhan nya, Shania lah yang akan memenuhi kebutuhan adel.Tok
Tok
Tok"Del" ucap shani dari luar pintu kamar
"Iya ci? Masuk aja" ucap adel
"Del. Lagi ngapain?" tanya shani
"Lagi ngelukis ci" ucap adel yang masih fokus ke lukisan nya, shani. Yang melihat lukisan adel hanya bisa terdiam. Karna, lukisan nya sangat lah indah dan ini adalah kali pertama nya shani melihat lukisan indah adel..(Kira' gini lah ya)
"Widihh, bagus banget Dell!" ucap shani
"Hehehe, makasih cii. Ini lukisan nya ada arti nya tauu" ucap adel
"Apa tuh artinya?"
"Artinya, satu orang yang mempunyai 2 muka. Satunya muka asli dan satunya adalah topeng yang ia perlihatkan ke semua orang. Semua masalah ia tutupi dengan memakai topeng. Karna, ia tidak ingin orang-orang tau akan masalahnya" ucap adel. Shani terdiam sejenak, bagaimana tidak terdiam. Arti lukisan yang adel ucapkan tadi sangat lah mirip dengan karakter adel. Yang dimana, adel berpura-pura bahagia dan ceria padahal dunia nya sedang hancur.."Del, cici mau nanya boleh?" ucap shani
"Boleh, mau tanya apa ci?"
"Tapi kamu harus jawab jujur"
"Iya' nanti aku jawab jujur"
"Tadi hasil dari dokter apa? Gak mungkin kan kalo cuma kecapekan? Jawab jujur ke cici del. Cici janji, gak bakal ngomong ke siapa' " ucap shani
"Emm.. Tadi kata dokter, aku divonis mempunyai 2 penyakit. Tumor hidung sama tumor otak ci.. Tapi, kata dokter
Gapapa kok, aku masih bisa ngelanjutin masa depan aku. Katanya, penyakit ini bisa sembuh kok ci. Jadi, cici jangan khawatir" shani terdiam mendengar ucapan adel yang terakhir. Ia masih mencerna apa yang dikatakan adel itu. Penyakit? Tumor? Bisa disembuhkan? Setau shani, penyakit tumor tidak bisa disembuhkan tetapi bisa mencegah agar kambuh nya tidak terlalu sering. Apa adel salah tangkap ucapan dokternya? Itulah yang ada dipikiran shani sekarang. Ia akan membawa adel ke RS kepercayaan nya jika tambah parah.Percepat.
Waktu sudah menunjukkan 7 malam, adel. Masih berada di tempat yang menurut nya nyaman sekali. Ya, tempat lukis. Adel sudah lama berada disana, entah lukisan apa yang ia buat dan sudah berapa lukisan ia buat. Selagi belum ada yang memaksa nya untuk keluar, ia tak mau keluar.
"Del, nih makanan buat lu" ucap chika
"Oke kak, thanks" chika hanya menganggukkan kepala nya dan pandangan nya beralih ke arah lukisan yang adel buat. Indah gumam chika, tak salah lagi jika lukisan adel dipuji banyak orang. Karna, lukisan adel mampu membuat orang' terhipnotis..
"Ngelukis mulu del. Kapan keluar nya?" tanya chika sambil memandang belasan lukisan yang sudah adel buat
"Entar dulu deh kak. Masih mau ngelukis" ucap adel
"Yaudah, jangan kelamaan" ucap chika
"Tumben ngingetin" ledek adel membuat chika geram***
Pagi hari tiba..
Angin pagi yang sejuk mulai berhembus, melengkapi suasana hari libur. Disuatu kamar, masih ada 2 gadis yang masih terlelap dari tidurnya. Ya, 2 gadis itu adalah Adel dan Flora. 2 sahabat itu masih nyaman didalam mimpi nya itu.5 menit setelahnya, seseorang yang terlihat lebih tua dari mereka berdua masuk kekamar flora. Ia membuka gorden kamar flora, sehingga cahaya pagi berhasil masuk kekamar flora.
"Ci shani..." gumam flora
"Eh flo, udah bangun?" flora hanya mampu mengangguk kan kepala nya dengan kondisi setengah sadar
"Bangunin adel ya flo. Kita sarapan bareng" ucap shaniSingkat cerita, flora berhasil membangun kan adel dari tidurnya. Sekarang, mereka berdua tengah mandi secara bergantian..
"Pagi semua" sapa adel dan flora yang dijawab Pagi Oleh mereka semua yang berada di meja makan
Merekapun sarapan bersama tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka..
TBC
Hai gaes, maaf ya aku up nya malem sabtu🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Soalnya kemaren tuh bener' sibuk dan gak sempet megang hape🥲🥲Boleh lah vote eps inii😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendam
Short Story"𝖠𝗄𝗎 𝗉𝖺𝗌𝗍𝗂 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗇𝖽𝖺𝗆 𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝗎 𝖺𝗅𝖺𝗆𝗂 𝗂𝗇𝗂" = 𝖱𝖺𝖽𝖾𝗅𝖺 𝖥𝗂𝖽𝖾𝗅𝖺 "𝖪𝖺𝗄𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝗄𝗎𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗄.. 𝖳𝗈𝗅𝗈𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗁𝖺𝗇 𝗒𝖺?" = 𝖬𝖺𝗋𝗀𝖺𝗅𝖾𝗇𝖺 𝖢𝗁𝗋𝗂𝗌𝗍𝗒