PENDAM:07

612 65 1
                                    

***

"Semuanya, adel pamit pulang dulu ya. Makasih karna udah biarin adel nginep disini. Maaf ya kalo adel ngerepotin kalian" pamit adel sebelum pulang kerumah nya
"Iya del. Jangan sungkan' kalo kamu mau nginep disini" ucap Shania
"Jangan sungkan juga untuk ceritain masalah kamu ke kita" sambung shani
"Iya ci. Yaudah semua, adel pulang dulu ya" kemudian adel salim ke chika,shani,dan Shania dan langsung pulang kerumah nya...

"Assalamu'alaikum" salam adel saat masuk ke dalam rumah nya
"Inget rumah juga lu" ketus Gita
"Kak, jangan gitu ih ke adel" bela Christy
"Bela aja terus, dasar nyusahin" setelah mengucapkan kalimat itu, Gita langsung pergi ke kamarnya
"Udah del. Jangan di tanggepin, sana masuk ke kamar. Bersih' " ucap Christy
"Iya kak" saat adel ingin melangkah kan kakinya, tetiba..

Plakk
Plakk
Plakk

3 tamparan berhasil mendarat di pipi adel. Kini, pipi adel terlihat merah akibat tamparan yang diberikan oleh sang ayah

"Bagus, baru pulang? Inget punya rumah ya?" ucap Vino
"A-ayah" gumam adel
"Sini kamu! Ikut ayah!" teriak Vino. Adel hanya bisa pasrah, ia sudah tau. Apa yang akan ayah nya lakukan ke dirinya. Tak ada yang berani bela adel dihadapan ayahnya
"Kakak harap, kamu baik' aja ya del.. Maafin kakak gak bisa bela kamu" Ucap Christy dalam hati

Bugh
Bugh
Bugh
Plakk
Plakk

Tamparan,pukulan,dan tendangan. Itu yang dilakukan oleh Vino kepada anak bungsu nya, yaitu adel. Vino seperti sudah tidak layak dipanggil dengan sebutan 'Ayah'. Seorang ayah mana yang tega seperti itu ke anaknya sendiri? Anak kandung nya sendiri..

"A-ayah s-stop..." lirih adel
"A-ayah k-kenapa kayak gini ke a-adel? Salah adel a-apa yah?" ucap adel dengan lirih. Namun, Vino tidak menjawab pertanyaan anak bungsu nya, ia tetap menyiksa adel sampai dirinya puas. Saat itu, Vino mengambil ember yang berisi air dan memasukan kepala adel kedalam ember tersebut. Perih itu yang adel rasakan. Bekas pukulan, tamparan, dan goresan kaca yang digoreskan oleh Vino terasa sangat amat perih. Bahkan, kini mulut adel ada sedikit robekan akibat goresan kaca..

"AYAH!" teriak Christy
"Ayah! Ayah kenapa sih?" tanya Christy. Mendengar ucapan Christy, Vino tidak menjawab. Melainkan, ia keluar dari ruangan yang menjadi saksi bisu disaat Vino menyiksa anak bungsunya sendiri

"K-kak... Ayah kenapa kayak gini ke aku kak.. Aku ada salah apa?.." tanya adel

Air mata yang sedari tadi Christy tahan. Namun, saat mendengar pertanyaan dari adek kesayangan nya. Air matanya lolos begitu saja. Ia bingung ingin menjawab apa ke adik nya. Bahkan, ia sendiri bingung dengan ayah nya..

"Udah' jangan dipikirin lagi ya? Sekarang kita ke kamar, kita bersihin luka kamu, okey?" ucap Christy dengan lembut yang diangguki oleh adel





















"Kakak gatau sesakit apa yang kamu rasain saat ini del... Tapi, kakak minta untuk kamu bertahan ya? Kakak gamau kehilangan adik kakak yang hebat ini..."
- Christy


























Widihhhhh

Up lagi niehh. Sorry lah ya kalau pendek, keabisan ide lagi soalnya

Ohya, kira' Vino punya dendam apa ya ke adel? Sampe nyiksa nya separah itu?

Jangan lupa vote yah⭐⭐⭐

PendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang