Imamku adalah kamu [On Going]

Part 4

Assalamu'alaikum semuanyaaa
budayakan vote dulu baru baca yaa terimakasih.

^^^^^^

Lanjutan part 3

085462493****

Assalamu'alaikum, maaf mengganggu
Ini benar no nya Raisya?

Wa'alaikumsalam, ini siapa ya?

Saya Adam Ashraf  Zuhair XII MIPA 2, Ini benar kan no nya Raisya XI 3

Iya benar, Ada perlu apa kak?

Save nomor saya ya.

Untuk apa?

Saya cuman mau kamu save no saya itu aja.

Kalo saya nggak mau gimana, kakak mau apa?

Nanti nggak saya belikan es krim lagii

Saya bisa beli sendiri

Intinya kamu harus save no saya
Yasudah itu saja.

Raisya hanya membaca pesannya lalu pergi ke alam mimpi.

°~~~~~~~°

Pagi hari pun tiba
Semburat cahaya matahari berhasil terpancar
Melalui jendela yang masih tertutup gorden kamarku
Membuat ku terbangun lalu membuka jendela untuk menghirup udara sejuk di pagi hari, Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk bernafas dengan lega dan diberikan nikmat sehat lahir dan batin oleh
Allah SWT.

" Bunda Raisya berangkat sekolah dulu yaa"

" Jangan lupa berdoa selalu ya nak, belajar yang rajin sebentar lagi kamu kelas 12"

" Sudah pasti bunda, aku kan udah janji sama ayah buat jadi dokter!"

"Aamiin semoga terwujud, Bunda selalu doakan yang terbaik untuk kamu anak cantik bunda satu satunya inii"

" Terimakasih Bundaku sayangg, Raisya pamit ya, Assalamu'alaikum" sembari mengulurkan tangan untuk meminta Salim.

" Wa'alaikumssalam, Hati-hati ya nak"

Sesampainya disekolah seperti biasa Raisya menaruh motornya
Diparkiran sekolah lalu, ya lagi lagi bertemu dengan lelaki itu.

"Assalamu'alaikum, Selamat pagi Raisya"

" Wa'alaikumssalam, pagi juga kak"

" Kenapa kamu hanya membaca pesan saya?" Sembari berjalan disamping Raisya tetapi berjarak beberapa cm.

" Saya tidur, lagian sudah malam untuk apa kakak mengirim pesan ke saya untuk menyimpan nomor kakak, kalo saya gamau ya gamau!"

" Saya minta maaf, kalo gitu saya duluan" lalu berjalan mendahului Raisya.

" Saya bakalan simpan nomor kakak jika memang diperlukan, untuk apa saya nyimpen no laki laki di handphone saya, jika tidak diperlukan!" Ucapnya membuat Adam berhenti sejenak.