Jennie, siswi bermarga asli Kim yang tengah duduk di bangku kelas dua sekolah menengah atas itu melangkahkan kakinya untuk kembali masuk ke dalam kelas, dia baru saja kembali dari perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dia pinjam kemarin sekaligus untuk meminjam buku baru lagi.
Sekarang adalah jam istirahat, dan mereka akan mendapatkan waktu sekitar tiga puluh lima menit di jam istirahat pertama dan lima belas menit di jam istirahat kedua, semua orang memiliki kegiatan masing-masing di jam istirahat, namun sebagian besar siswa pasti akan menikmati makanan yang entah mereka bawa dari rumah ataupun yang mereka beli dari kantin.
Tapi tidak dengan Jennie, di jam istirahat biasanya dia pergi ke kamar mandi, ke perpustakaan atau hanya berdiam diri di kelas sambil membaca buku, dia tidak membawa bekal ataupun membeli makanan karena sudah kenyang dengan memakan sarapan dari rumah, dan setelah pulang sekolah nanti, dia juga akan makan siang di rumah.
Jennie menghentikan langkah kakinya begitu melihat Lisa yang duduk sendirian di bangkunya, kepalanya berada di atas meja, Lisa tampak tengah tertidur dengan damai meski keadaan kelas juga sedikit berisik, tidak ada Rosie dan Jisoo bersama Lisa di jam istirahat ini, tebakan Jennie, mungkin keduanya sedang turun ke kantin untuk membeli makan.
Lalu, kenapa Lisa tidak bergabung dengan keduanya? Begitu pikir Jennie karena tiga sejoli ini tidak terpisahkan, untuk pergi ke kamar mandi juga biasanya mereka akan pergi secara bersamaan, namun kenapa Lisa berada di kelas?
Ada rasa bersalah yang tiba-tiba muncul dalam hati Jennie karena Lisa menerima hukuman yang cukup berat karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah, Lisa tampak begitu marah dengannya, seharian kemarin, Lisa sama sekali tidak mengajak Jennie berbicara padahal biasanya Lisa akan bersikap jahil dengannya.
Bahkan saat Jennie mencoba untuk berbicara dengan Lisa juga teman sekelasnya tidak menghiraukan ucapannya sama sekali, dan yang terparah saat mereka akan pulang kemarin, Lisa dengan sengaja menyenggol bahunya dengan keras dari belakang, Jennie tentu langsung protes, namun tahu apa balasan yang dia dapatkan? Jari tengah dari Lisa.
"Haruskah aku meminta maaf padanya, tapi apa salahku? Aku hanya mengingatkan tentang pekerjaan rumah." Balas Jennie sambil memajukan bibirnya, dia yang berdiri di dekat papan tulis kemudian berpikir sebentar sebelum mengambil keputusan.
"Lebih baik aku tanya saja." Gumam Jennie, dia tidak mau memiliki musuh di sekolah ini karena sekolah adalah ladang baginya untuk mencari teman meski dia tidak memiliki teman dekat, dia selalu sendiri, mungkin karena penampilannya yang memang terkesan berbeda darinya? Dia tidak mengerti kenapa dengan rambutnya yang selalu dikepang dua dan dia yang menggunakan kacamata besar dianggap culun oleh teman-teman sebayanya, baginya sendiri, dia imut.
Jennie melangkahkan kakinya dan duduk di kursinya, posisinya menyamping, kepalanya menoleh ke belakang untuk melihat Lisa yang tidak bergerak sama sekali dari posisinya, padahal seharusnya hari ini dia kembali menagih uang kas pada Lisa, namun mereka malah tidak bertegur sapa sekarang.
Jennie jadi bingung darimana dia harus mulai berbicara, apa dia harus membangunkan Lisa? Namun beberapa detik setelahnya Lisa sendiri yang membuka matanya, dia menegakkan tubuhnya dan mata keduanya langsung bertemu.
"Lisa." Jennie memanggil dengan pelan dan Lisa mengusap wajahnya, dia sangat mengantuk hari ini, jangan tanya apa alasannya, itu karena dia bermain game sampai pukul setengah tiga pagi.
Lisa tidak menghiraukan ucapan Jennie dan membuka ponselnya, gadis berambut pendek itu jelas sangat kesal dengan sikap si ketua kelas kemarin, dia belum mau berbicara dengan Jennie jadi lebih baik dia tidak menganggap Jennie ada di hadapannya sekarang.
"Lisa, apa kau marah denganku?" Jennie sedikit memiringkan kepalanya sambil menatap Lisa, "jika iya, bisakah kau tidak marah denganku lagi?" Lisa menghembuskan nafasnya, sungguh, dia sedang tidak ingin mendengar suara Jennie sama sekali! Suara itu terdengar sangat menyebalkan seperti saat Lisa mengingat kalimat 'Miss, ada pekerjaan rumah yang kau berikan kemarin, haruskah kami mengumpulkannya sekarang?'
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET - JENLISA [G×G]
FanfictionDi mata Lisa, Jennie hanyalah seorang ketua kelas yang culun dan menyebalkan. Di mata Jennie, Lisa hanyalah seorang anak nakal yang tidak pernah patuh pada peraturan. Lisa merasa terganggu dengan si ketua kelas yang terus mengatur dirinya, namun tan...