06

40 12 0
                                    

Pak Louis berlari di lorong rumah sakit "Hyunsik, Senja dimana? "

"Senja masih di dalam yah, kita lagi nunggu doker keluar" jawab Hyunsik

Pak Louis melihat Andini dan Dina "kalian teman nya Senja ya?"

" i-iya Pak" Andini gugup

"kejadiannya bagaimana, kok bisa Senja kecelakaan? " Pak Louis bertanya dengan nada lembut

"jadi tadi kita main kejar kejaran di taman, terus kita istirahat sebentar karena cape, si Senja nawarin ke kita dia bilang mau belikan kita air, tetapi pas mau nyebrang dia tertabrak" jelas Andini

"tapi tadi Senja lihat lihat kanan kiri kok Pak, entah mengapa ada mobil yang melaju dengan sangat cepat" lanjut Dina

"kemarin di sekolah tidak ada yang mengganggu Senja kan? " tanya Lex

"a-ada kak" jawab Dina

"siapa? " kakak angkat Senja beserta teman teman nya bertanya secara bersamaan

"Dira Gracella kak, Dira tadi menyuruh Senja untuk mengambilkan pel-pelan di gudang, saya dan Dina ikut Senja ke gudang, tetapi kami kembali ke kelas karena di depan kami ada guru" jelas Andini

"setelah sampai di kelas Senja dirundung karena tidak mau nurut sama perintahnya Dira" lanjut Dina

Zayyan memukul tembok "sialan" ucapnya

"Dira Gracella? kenapa tidak ada laporan kemarin tentang Dira" ucap Pak Louis

FLASHBACK ON

"aduh bapak, tangan saya sakit" Dira memegang tangannya

"ya maaf sayang, dari pada guru lain yang menyeret mu, untung yang lihat kejadiannya saya" Pak guru itu mengusap rambut Dira

Dira memasang wajah cemberut "hmph, gak mau tau tangan aku kesakitan ini"

Pak Guru panik "waduh, yaudah kamu mau apa sayang? biar saya belikan"

"aku mau masuk ke club musik pak" pinta Dira

Pak Guru menggerakkan matanya karena bingung "itu tidak bisa Dira, club musik itu khusus anak laki laki saja, dan sudah dibatasi oleh Pak Louis, jadi yang boleh menjadi anggota club musik cuma anak anak nya dan teman teman anak nya"

"kok seperti itu? murid lain juga berhak untuk belajar musik" Dira membentak

"memang nya dari tahun kemarin ada yang minta untuk masuk ke club musik? tidak ada kan? palingan cuma 4 orang yang minat selain anak anak Pak Louis" jelas Pak Guru

"oh gitu ya, hmmm, yasudah lah aku mau bolos saja" Dira kabur

"HATI HATI JANGAN SAMPAI KETAHUAN" Pak Guru teriak

FLASHBACK OFF

Dokter keluar menghampiri keluarga Pak Louis

"bagaimana keadaan Senja Dok? " tanya Pak Louis

"Senja baik baik saja Pak, hanya terdapat luka kecil di kaki nya" jelas Dokter

"sekarang kita boleh menjenguk Senja ya Dok? " Davin bertanya

"boleh, silahkan masuk" mereka semua masuk ke ruangan Senja

"SENJAAA" Beomsoo berlari

"sutt jangan rame rame kak, telinga ku sakit" ucap Senja

"tau ni dasar Boim" Gyumin menyenggol badan Beomsoo

"yasudah kalian mengobrol saja ya, ayah mau mengurus administrasi nya" Pak Louis pergi

Senja menyadari kehadiran Andini dan Senja "kalian disini juga? "

"iyalah kan mereka teman kamu, gimana sih" jawab Lex

"hehe, sini Andini dan Dina, duduk di sebelah aku" dan mereka mengobrol

Pak Louis datang " ayo beres beres, hari ini Senja boleh pulang"

"yeyy" Senja senang

Mereka membantu Senja, kaki Senja masih sakit, dia tidak bisa berjalan, lalu Lex bisik bisik kepada Pak Louis, Pak Louis mengerti "Zayyan bisakah kamu menggendong Senja? "

"h-hah? b-bisa Pak" Zayyan menggendong Senja dan membawanya ke mobil

"khem menang banyak nih" ucap Gyumin yang ada di sebelah Zayyan

"hati hati, awas saja Senja jatuh" Wain iri melihat Zayyan menggendong adik nya

btw, happy 1st anniversary XODIAC 🥳💚

btw, happy 1st anniversary XODIAC 🥳💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RORRRR!! vote ya sayang😘

Unexpected Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang