14

38 4 0
                                    

"jangan berharap masalahmu akan dimudahkan, namun berharap lah kamu akan jadi orang yang lebih kuat."
      - vegas ethan samudra

"hikss am-pun ayah hikss sak-it" ucap devi terisak

sreett

"aaaaa ayah jangan ampunnn!!" teriak devi saat sang ayah yang merobek pakaiannya

"seenggaknya hidup kamu berguna untuk memuaskan saya"

bagas yang sudah dilanda nafsu akibat mabuk tanpa ba bi bu pun membuka seluruh pakaiannya hingga ia bertelanjang bulat

dugg

"arghh siapa yang berani mukul saya" tanya bagas saat merasakan tengkuk nya benar-benar nyeri akibat balok kayu

"gue, masalah buat Lo" jawab ara dengan nada menantang

"dev ayo pergi dari sini" ajak ara sembari menuntun Devi

"DEVI ASABILLA.. JALAN SELANGKAH LAGI SAYA PUTUSKAN HUBUNGAN DARAH DENGAN KAMU!!"

"udah gausah didengerin lo tinggal sama gue aja" ucap ara mencoba menenangkan devi

saat dimobil hanya ada keheningan dengan ara yang menyetir sembari menatap devi prihatin
devi pun hanya menatap luar dengan pandangan kosong, ia seperti kehilangan arah

"Dev, gue rasa tindakan ayah lo udah keterlaluan" ucap ara memulai pembicaraan

"iya gue tau" ucap ara dengan masih memandang luar dengan pandangan kosong

"tapi tindakan ayah gue jangan dilaporin ke polisi ya?"

"lo kenapa sih! udah tau ayah lo gak sayang sama lo bahkan gak pernah perlakuin lo baik, bisa-bisanya saat lo hampir dilecehin sama dia lo masih mikirin nasib ayah Lo" ucap ara panjang lebar

"gimana pun gue cuman punya ayah Ra....mama bahkan udah ninggalin gue"

"inget Ra lo punya gue lo punya vegas bahkan peace diamond kita semua bisa jadi rumah buat Lo.."

"gue tau... tapi hidup gue bakal sepi kalo gak ada ayah"

"lo udah tau vegas punya penyakit-"

"iya gue tau, apa gue donorin aja ginjal gue Ra?" tanya devi dengan sedikit keraguan

"LO JANGAN BERPIKIRAN YANG ENGGAK-ENGGAK, MUNGKIN KITA GAMAU KEHILANGAN VEGAS TAPI KITA JUGA GAMAU KEHILANGAN LO, PIKIRIN JUGA NASIB LO KALO LO DONORIN GINJAL LO NANTI LO GABISA JADI DOKTER" ucap ara dengan penuh emosi

"gue gak pantes idup kayaknya"

"lo gausah dengerin bagasat dia tuh sakit jiwa"

"udah mending kita kerumah sakit sekalian lo ganti baju dulu"

setelah sampai dirumah sakit ara pun memberikan pakaiannya pada devi sembari menunggu devi di luar kamar mandi

"pasti nanti lo trauma dev, lo gausah nyembunyiin penderitaan lo juga" ucap ara dengan pandangan kosong

"Ra!"

"loh lo disini?" tanya seorang lelaki

"iya zay, gue mau jenguk vegas sama Devi" jawab ara yang ternyata lelaki itu ialah zayyan

"Devi nya mana kok lo disini sendiri" oh dia lagi ke kamar mandi

"gue takut devi jadi trauma" ucap Ara dengan helaan nafas

"trauma? trauma kenapa" tanya zayyan penasaran

"coba aja kalo gue gak Dateng ke rumahnya pasti dia udah di perkosa"

"hah maksud lo apaan"

"jadi devi punya orang tua toxic dia sering di siksa sama orang tuanya, tapi tadi si Bagas udah keterlaluan, dia mau merkosa Devi"

"Hah jadi selama ini luka-luka di badan dia karna di siksa?!!"

"iya zayy gue udah suruh devi lapor polisi tapi dia gak mau alesannya biar gimana pun mereka orang tuanya"

"v-vegas tau soal ini?"

"nggak, gak ada yang tau kecuali gue"

"eh zayyan udah lama?" tanya devi yang baru saja keluar dari kamar mandi

"nggak ko baru aja"

"kaki lo kenapa?" tanya Ara yang melihat devi berjalan pincang

"gue udah cerita semuanya sama zayyan, sekarang kaki lo kenapa?" ucap ara yang melihat tatapan devi seolah mengatakan zayyan masih disini

"k-kena cambuk" jawab devi dengan menunduk

"yaudah ayo biar suster obatin" ajak ara dengan membantu devi berjalan

"udah sore, lo pulang bareng gue" ajak ara yang hanya diangguki devi

"gapapa emang?" tanya devi

"udah gapapa kayak sama siapa aja kan gue udah bilang kalo ada apa-apa ngomong sama gue"

"makasi ya ra gue ngerasa berhutang budi sama lo"

"udah ah ayo pulang" ajak ara merusak suasana

                                        ****

"lo sekamar sama gue aja" ucap ara
di

"gue dikamar tamu aja" jawab devi berusaha tak lebih merepotkan ara

"udah lo disini aja sama gue kamar gue kamar lo juga"

"makasih Ra sumpah gue gak tau lagi harus berterima kasih kayak gimana" ucap devi tulus dengan mata berkaca-kaca

"cukup lo ada disamping gue aja itu udah ngebayar segala yang gue perbuat ke lo" jawab ara dengan menatap devi serius

"gue bakal berusaha, kalo gue gabisa maaf ya"

"udah ah gue mau tidur udah malem" lerai ara merasa jika pembicaraan dilanjutkan akan berdampak pada pikirannya

para pembaca jika ada yang kurang atau alur nya tidak jelas bisa bicara saja langsung,
tidak perlu menjelekkan cukup memberi saran agar author dapat lebih baikk🙏🏻🙏🏻





VEGAS ETHAN SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang