"aku berjanji untuk selalu ada, bukan hidup lebih lama." -vegas ethan samudra
Vegas yang melajukan motornya untuk pulang pun merasa dadanya sangat sesak,susah bernafas serta kepala dan telinganya berdenyut sangat menyiksa
sadar jika dia tak baik baik saja Vegas pun memberhentikan motornya di sisi trotoar lalu dia duduk di aspal dengan ke dua tangan mencengkram dadanya yang sangat sakit
cairan merah keluar dari hidung Vegas yang menandakan dia mimisan. saat pandangannya buram dia bisa melihat seorang lelaki yang berlari menghampirinya lalu menepuk pipinya setelah itu hanya kegelapan yang mendominasi
penglihatan Vegas"gas gass lo kenapa?" tanya zayyan
seorang lelaki yang berlari menghampiri Vegas tuh zayyan ya dia kebetulan lewat malah liat sahabatnya lagi sekarat
tanpa ba bi bu zayyan pun memanggil taksi untuk membawa Vegas ke rumah sakit terdekat
"dokter suster tolong bantuin temen saya" teriak zayyan sembari menggendong Vegas yang sudah teler
suster yang melihat pun segera mengambil brankar lalu mendorong Vegas ke ruang icu
"maaf anda sebaiknya menunggu di luar" ucap dokter yang zayyan lihat ber name tag Hanif
selama menunggu zayyan merasa dirinya sahabat yang tidak becus selalu disisi Vegas tapi tidak tahu kalau Vegas sakit. setelah setengah jam lebih dokter pun keluar dan meminta zayyan untuk ke ruangannya
"jadi gimana dok teman saya sakit apa?" tanya zayyan tidak sabaran dalam hati ia berdoa supaya sakitnya Vegas tidak serius
"begini, teman kamu mempunyai penyakit mematikan gagal ginjal kronis" ucap dokter
degg
setelah mendengar kata dokter pasokan oksigen di sekeliling zayyan pun menipis hingga membuat zayyan pun merasa sesak nafas
"do-dokter ser-rius" tanya zayyan
"saya serius, gagal ginjal kronis penyakit berbahaya dapat memicu kematian mengobatinya hanya perlu cuci darah seminggu sekali selama seumur hidup" ucap sang dokter
"dengan cuci darah seumur hidup teman saya bisa sembuh dok?" tanya zayyan
"cuci darah hanya memperlambat jangka kematian kalau ingin sembuh setidaknya oprasi ganti ginjal sekitar 200jt" ucap dokter
"kamu harus bisa menguatkan teman kamu ya, bujuk dia agar mau cuci darah setiap dua Minggu sekali" ucap dokter dengan serius
"b-ba-ik dok saya usahakan" ucap zayyan dengan mata berkaca-kaca menahan cairan bening yang akan keluar dari matanya
"kalo gitu saya permisi dok" pamit zayyan lalu pergi meninggalkan ruangan dokter dengan jalan sempoyan
zayyan pun masuk ke ruangan sahabatnya zayyan bisa melihat dengan jelas Vegas yang sedang berbaring dengan selang oksigen yang dipakai dihidungnya
zayyan pun duduk dikursi dekat brankar tempat sahabatnya di rawat
"gas ko Lo ga kasih tau gue kalo sering sakit?" tanya zayyan dengan lirih sembari menatap wajah sahabatnya
"gu-gue bukan sahabat yang baik, gue selalu sama Lo tapi gue ga pernah tau kalo Lo sering sakit hikss" racau zayyan merasa frustasi zayyan terus menyalahkan dirinya sendiri atas penyakit yang diderita sahabatnya
"hiks gue sahabat yang ga pantes gue bodoh ga nyadar selama ini Lo sering sakit hikss" ucap zayyan dengan tangisan yang tak kunjung mereda
"bukan salah Lo zayy" ucap Vegas dengan suara serak khas bangun tidur
"gue emang sengaja ga kasih tau siapa-siapa, semasa hidup gue udah nyusahin jangan sampe sisa hidup gue juga buat orang disekitar gue kesusahan" ungkap Vegas mengeluarkan alasan ia tidak memberi tahu semua orang tentang penyakitnya
"Lo ga nyusahin gue sama temen-temen gas kita semua sahabat keluarga piace diamond juga tempat rumah Lo yang ke dua gas" ucap zayyan berusaha memberi pengertian kepada Vegas
"Lo jangan kasih tau siapa-siapa soal penyakit gue apalagi sampe Devi tau, gue gabisa ngebayangin betapa susahnya dia saat tau pacarnya sakit" ucap Vegas menjelaskan
"gue ngerti gas gue ga akan kasih tau siapa-siapa asal Lo mau sembuh cuci darah ya sama gue?" ucap zayyan
"gue bayarin gue anterin kalo Lo lagi sakit ngomong aja sama gue nanti gue berusaha buat bantuin Lo sebisa gue" ucap zayyan berusaha memberikan perhatian kepada Vegas
"Lo belum makan kan gue beliin dulu ya di kantin" ucap zayyan lalu pergi untuk membeli makanan untuk sahabatnya makan
"Lo baik banget zayy gue beruntung punya sahabat kayak Lo" ucap Vegas setelah zayyan pergi untuk membelikannya makanan
Vegas yang tadinya tersenyum pun akhirnya menangis ya memikirkan nasib nya hidup bersama penyakit mematikan.
Vegas hanya takut dia kalah lalu tidak bisa menepati janjinya untuk terus bersama dengan sang kekasihtak lama datanglah zayyan dengan membawa semangkuk bubur, Vegas yang melihat pun buru-buru mengusap kasar air matanya dia tidak boleh kelihatan sedih di depan sahabatnya
"nih Lo makan dulu abis itu minum obat" ucap zayyan sembari membantu Vegas untuk duduk lalu menyerahkan buburnya ke Vegas agar bisa dimakan olehnya
"Lo ga makan zayy?" tanya Vegas karena melihat zayyan hanya membawa semangkuk bubur untuknya saja
"gue udah makan tadi, Lo aja" jawab zayyan
"sebenernya gue lagi ga nafsu, gue harus ngebuat jadwal buat urusan gue ditambah jadwal nganter Lo cuci darah" batin zayyan sembari terus menatap Vegas yang sedang makan buburnya
"Zay Lo pulang aja gue biar disini sendirian takut mamah papah Lo khawatir lagian ini juga udah larut" ucap Vegas merasa khawatir pada zayyan
"Lo gapapa disini sendirian, gue khawatir" ucap zayyan merasa khawatir takutnya tuh anak kesakitan pas malem-malem atau gabisa tidur kan siapa yang nemenin
"gue gapapa ko kalo gue kenapa-napa kan ada suster atau dokter mending kalo mau kesini besok aja" ucap Vegas meyakinkan sahabatnya
"yaudah gue pulang obatnya minum besok pagi gue kesini bareng anak-anak lain gue gabakal ngasih tau kalo Lo punya penyakit" ucap zayyan pasrah lalu mengambil jaketnya yang tadi sempat dia simpan di sofa lalu melenggang pergi
Vegas yang melihat sahabatnya pergi pun segera tiduran sembari memijat pelipisnya memikirkan bagaimana jika dia kalah atau makin parah
"gue masih ingin liat Devi lulus dengan nilai terbaik, gue masih ingin liat Devi jadi dokter, gue ingin liat Devi nikah sama gue" ucap Vegas
"gue kan udah janji sama papah bakal jadi polisi, gue juga mau ketemu mamah suatu hari nanti"
"kalo gue kalah ada ga ya cowok yang cinta dan sesayang itu sama Devi?" tanya Vegas
tak lama Vegas pun melihat jam yang menunjukan pukul setengah satu dini hari dia yang menyadari sudah larut malam pun segera memejamkan mata untuk tidur dan melupakan masalahnya sejenak
»»——⍟——««
terpantau yang baca doang tapi ga vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGAS ETHAN SAMUDRA
Roman pour Adolescents"gimana cara gue nerima takdir gue?" Devi asabilla, dipilih kasihkan dari adiknya, tak mendapatkan kasih sayang orang tuanya, kehilangan peran orang tuanya, dianggap pembawa sial, anak yang tak diinginkan, hampir di jadikan pemuas nafsu ayahnya "ras...