KOTAK BEKAL (2)

426 43 6
                                    

"waa~ bekal yang Finn buat kelihatan enak~ Dari baunya aja sudah membuatku semakin merasa lapar apa lagi saat sudah mencicipinya~" kata Kaldo dengan senyuman sumringah dan aura Mentari yang terus terpancar dari tubuhnya

Semua Visioner Suci saat inu sedang duduk berkumpul di ruangan utama untuk makan, setelah Finn pamit pulang ke akedemi

"Ayo kita cicipinya bersamaan" kata Renatus dan semua (kecuali Orter) mengangguk setuju

"Itadakimasu ~~~"
  
  
 

Ngap
 

 
  
  
Dan setelah mencicipi satu gigitan

"Oishiiiii~~~~~" kata semua Visioner suci (kecuali Orter dan Rayne)

"Aaa~ Sudah ku duga masakan Finn bakalan enak~ Tidak ada yang perlu diragukan oleh anak muridku soal makanan~" - Kaldo

"Untung dia gk kehasut untuk mencampurkam semua jenis makanan menggunakan madu. Terutamanya shashimi" batin mereka semua dengan wajah horror

"Nande nande? Kenapa kalian melihat ku seperti itu?" senyum Kaldo polos
 
  
   
Mereka pun makan dan sangat menikmati bekal yang dibuat oleh Finn, walaupun Rayne gk bilang apa-apa. Tapi terlihat jelas dari auranya dia sangat senang dan bahagia

Dilain sisi, Orter hanya mencicipi dalam diam. Tidak dinafikan masakan Finn benar-benar enak. Dan dia bisa memberikan 5 Bintang untuk keahlian Finn dalam memasak

Tetapi di dalam benaknya turut memikirkan sesuatu, dia terus menatap bekal yang dibuat Finn sehinggalah habis

Kaldo yang sedari tadi sadar Orter langsung gk berbicara apa-apa. Lagi-lagi menatapnya dalam diam

.
.
.
.
.

"Orter--" perkataan Kaldo terhenti saat ingin memanggil Orter, matanya menangkap Orter sedang melihat foto-foto bekal siang di ponselnya. Dan tidak lama kemudian dia menghela nafas pelan.

Kaldo sedikit kebingungan diawal, tetapi beberapa menit kemudian, sebuah ide terlintas dipikirannya

Kaldo pun menghantar pesan kepada seseorang

.
.
.
.
.
.
.

BESOKNYA

Orter sedang sibuk dengan segala kertas-kertas kerja yang harus dia urusin. Sedang dia fokus, tiba-tiba ada seseorang mengetok pintu ruangannya
   
  
  

TOK! TOK!
 

 
  
 
"Masuk" katanya dengan mata yang terus berfokus dengan kertas kerja

"Orter- nii"

Pandangan Orter teralihkan saat mendengar suara Wirth, dan kelihatan Wirth berdiri di hadapan pintu ruangan kerja Orter sambil ditangannya membawa sesuatu

"Ada apa kau kemari?" tanya Orter sambil mengatur letak kacamatanya yang terturun

"Ini.. " Wirth gk banyak bicara dan langsung meletakkan sekotak bekal ke atas meja kerja Orter

Orter terdiam untuk beberapa detik sebelum kembali berbicara

"Untuk apa ini?"

"Jelas jelaslah aku membawakan mu bekal makan siang.. Apa lagi?!"  kata Wirth dengan nada sedikit jengkel

Orter kelihatan kebingungan

"Kenapa?"

Perempatan muncul di dahi Wirth

"Jangan banyak tanya bisa gk? Aku cuma gk mau nii-san mati kelaparan gara-gara gk jaga pemakanan!"

Orter masih ngeblank, Wirth menghela nafas

"Pastikan nii-san makan dengan benar, kalau nii-san sakit siapa yg susah" kata Wirth lagi lalu berjalan untuk pergi

Saat sudah di pintu, Wirth berhenti sejenak

"Orter-nii"

"Hai'?"

"Jangan terlalu memaksa dirimu untuk bekerja, sekali-kali berehatlah. Aku... Gk mau kau jatuh sakit" kata Wirth dengan ayat terakhir yang dipelankan lalu berjalan pergi

Orter hanya diam, menatap pintu nya yang sudah ditutup oleh Wirth. Walaupun tidak bisa mendengar sepenuhnya apa yang sang adik katakan. Tetapi dia sempat melihat telinga Wirth memerah

Orter pun membuka penutup kotak bekal yang Wirth bawakan untuknya, dan saat melihat isinya, Orter langsung tahu bahawa Wirth sendiri yang memasaknya karena dia tau benar Wirth gk brapa jago masak.

Nasi kepal dibentuk tidak sepenuhnya berbentuk segi tiga bahkan telur gulung juga dipotong tidak sama lebar. Sayur-sayuran dicampur seadanya dan buah anggur tidak dicabut tangkainya.

Walaupun isi kotak bekal itu terlihat tidak ditata dengan rapi, tetapi Orter dapat merasakan bahawa Wirth sepertinya berusaha untuk menyiapkan itu semua buat dirinya

Orter pun mengangkat ponselnya lalu
  
  
 

CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK! CLICK!
 

 
  
  
Dalam hitungan detik, Orter mengambil banyak sekali foto bekal yang Wirth siapin untuk dirinya dengan terus menekan tombol kamera

Dan setelah dirasakan cukup, Orter meletakkan kembali ponselnya lalu mulai mengangkat sumpit

"Itadakimasu"

Orter pun mulai mencicipi, dan disuapan pertama, Orter langsung mengeluarkan aura bunga-bunga dengan wajah yang masih kelihatan tegas dan dingin, lalu dia pun terus menyuapi makanan ke dalam mulutnya

Masakan Wirth walaupun diluar kelihatan berantakan. Tetapi rasanya tetap enak. Jika Wirth terus melatih skillnya dalam memasak, Orter yakin Wirth bisa menyajikan makanan yang jauh lebih enak dan tertata rapi

"Oishii..." batinnya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BACK TO YESTERDAY
 

 
  
 

Ting!
 

 
  
 
Wirth mendapatkan pesan dari seseorang dan saat dicek, itu adalah Kaldo.

"Ha?"

Wirth bingung sejenak saat membaca isi pesan Kaldo yang memberitahunya soal Kotak Bekal Makan Siang dan isi-isi pesan lainnya yang memberitahu soal kondisi Orter yang selalu kerja lebih waktu sehingga gk cukup istirahat bahkan makannya juga gk teratur

Setelah selesai membaca, Wirth langsung menemui teman-teman nya

"Diantara kalian, siapa yang bisa mengajarku memasak?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

IDE AKU DAPATKAN DARI FANART INI  ><

IDE AKU DAPATKAN DARI FANART INI  ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BROTHER SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang