Prolog

25 2 0
                                    


Udara dingin saat itu terasa menusuk di paru-paru bersamaan dengan bau amis darah yang menyerbak disana. Sinar bulan menyinari setiap sudut ruangan itu dengan indah dan menampakkan Kedua tubuh bersimbah darah tergeletak tak bernyawa di atas lantai. Mereka terlihat menyedihkan, mayat tersebut adalah seorang laki-laki paruh baya dengan seorang Wanita yang diyakini adalah sepasang suami-istri.

Terdapat sebuah Kunai kecil yang tajam menusuk jantung sang lelaki sedangkan sang Wanita terdapat luka di bahu yang terbuka lebar menampakkan tulang-tulangnya yang mencuat keluar beserta darah dan daging disana. Penampakan horror itu terjadi di tengah-tengah malam dimana bulan bersinar paling terang saat itu untuk menyinari gelapnya malam, saat itu angin berhembus begitu kencang yang dibarengi oleh suara petir menggeleggar begitu keras. Tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi tetapi diambang pintu di depan sana terlihat sesosok siluet pria paruh baya yang tengah berdiri di depan pintu dengan sebuah Katana di genggamannya yang dibaluri oleh darah segar disana.

Sosok siluet pria itu benar-benar tak terlihat jelas dan ia terlihat sedang mematung disana. 'menakutkan' adalah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi sekarang, tetapi hal yang tidak diketahui oleh pria itu disana bahwa sedari tadi aktivitasnya telah dilihat oleh seseorang. Di balik lemari baju terlihat seorang gadis kecil yang melihat semua yang terjadi disana, seorang gadis kecil yang berumur sekitar 6 tahun itu telah menyaksikan semuanya. Tatapan matanya kosong seperti tidak ada emosi disana, tidak ada raut wajah ketakutan atau khawatir disana.

Gadis kecil itu terdiam mematung di dalam sana hingga tak sadar gadis kecil itu menitikkan setetes air mata disana. Tatapannya berubah menjadi sayu dan perlahan-lahan ia menangis terisak-isak dalam diam, ada perasaan sakit dan kecewa di dalam hatinya. Ia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa apa-apa, ia juga menanamkan dendam yang amat begitu dalam kepada sesosok siluet pria itu disana. Tubuhnya yang kecil dan lemah itu tak bisa berbuat apa-apa selain menangis dan memohon berharap ada mukjizat yang datang secara Ajaib kepadanya, melihat kedua orang yang paling ia sayangi didunia itu pergi mendahuluinya karena ulah orang lain benar-benar membuat dirinya merasa tidak berguna.

Tubuh gadis kecil itu meneggang tatkala melihat sosok pria itu mengambil sebuah pemantik api dari kantong sakunya dan hendak menyalakannya. Hingga pada akhirnya gadis kecil itu tak bisa berbuat apa-apa kala sosok pria itu melemparkan pemantik api itu ke hadapan kedua mayat orang tuanya tersebut, lalu seketika kobaran api tercipta dan dengan sekejap api itu merembet kemana-mana mulai dari barang-barang perabotan disana. Kobaran api itu melahap seluruh isi rumah tersebut dan seketika rumah itu sudah dikelilingi oleh kobaran api yang sangat ganas. Pria itu sontak melarikan diri setelah melemparkan pemantik api tersebut dan menyisakan gadis kecil itu disana sendirian.

Beberapa detik kemudian gadis kecil itu mencoba untuk keluar dari lemari tersebut dan perlahan berjalan keluar dari rumah tersebut, sialnya asap kobaran api tersebut sudah terasa seperti membakar paru-parunya dan alhasil ia berjalan dengan sempoyongan menuju pintu keluar. Dirinya yang lemah itu terlihat bekerja keras untuk keluar dari sini dan naasnya keberuntungan tak berpihak kepada gadis kecil tersebut. Dirinya tak sanggup menahan rasa sesak yang ada di dadanya saat ia terus menerus menghirup racun tersebut dengan jumlah banyak.

Hingga tubuhnya tak sanggup lagi untuk berdiri lalu alhasil dirinya ambruk ke lantai dan dengan sisa tenaga yang tersisa, gadis kecil itu menyeret tubuhnya mencoba keluar dari sana.

Diwaktu yang sama sesosok pria jakung muncul dengan tiba-tiba di hadapannya, aneh..rasanya aneh sekali karena pria itu datang dengan begitu cepat dan ajaibnya sesaat setelah gadis kecil itu mengedipkan kedua kelopak matanya dan kehilangan kesadarannya.

..Aneh, siapa sebenarnya dirinya?...


Another LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang