5. Kata Maaf

95 16 0
                                    

Sorry for Typo and Happy Reading

Just Fiksi not for real

2nd Times
_Reinkarnasi atau Transmigrasi_

°
°
°






Wilona terus menggerutu karena ayam yang ia potong benar-benar keras dan seolah mengajaknya berperang, padahal salahnya adalah ia memotong bagian ayam yang memiliki tulang dengan pisau kecil yang biasanya digunakan untuk memotong sayur

"Sampai Cinderella ganti sepatu kaca jadi sendal jepit juga gak akan kepotong itu Ayam, Ma" ucap Cakra disertai tawa geli melihat ekspresi sang Mama yang benar-benar lucu

"Ish ini ayam gak mau di makan atau gimana sih, susah banget di potong nya" ucap Wilona kesal lalu meletakan pisau yang ia genggam dengan sedikit kasar ke meja

"Hati-hati, itu benda tajam. Kalau tangan kamu kena gimana, ceroboh banget sih!" Tegur Jeffano datang tepat saat Wilona meletakan pisau dengan kasar ke meja

"Enggak kena, orang yang aku pegang gagangnya"balas Wilona dengan cemberut

"Ya tapi tetap harus hati-hati, itu benda tajam" ucap Jeffano tetap memarahin Wilona

"Yaudah nih kamu aja yang potong, jangan bisanya marah-marah aja" ucap Wilona menodongkan pisau ke arah Jeffano berniat menyuruh Jeffano menggantikan tugasnya namun justru terlihat seperti adegan berbahaya

"Astaga Wilona kamu yang benar saja" dengan panik Jeffano segera meraih gagang pisau yang Wilona pegang karena tak ingin mata pisau yang cukup tajam itu melukainya karena sikap ceroboh istrinya "kamu gila ya!? Kalau pisau ini nusuk aku gimana!? Kamu sengaja ya!?" Marah Jeffano

"Cerewet!! Kamu tuh bisanya marah-marah terus, pusing aku dengernya. Udah mending kamu pergi aja sana kalau gak mau bantu, dasar galak" ucap Wilona kesal hingga wajahnya memerah menahan marah dan tangis

"Kamu ngusir aku? Dan apa-apa itu, berani banget kamu ngatain aku galak dan cerewet. Gak sopan tau gak ngomong kasar sama suami, mau kamu jadi istri durhaka!?"

"Kamu yang suami durhaka bisanya marahin istri dan bikin istri nangis Mulu" balas Wilona tak mau kalah, ia memelototi Jeffano dengan wajah yang sudah hampir menangis

"Udahlah Pa, mending Papa tunggu di ruang tv aja. Nanti kalau makanannya udah jadi aku panggil, jangan gangguin Mama terus" tegur Cakra melihat sang Mama yang sudah akan menangis

"Kenapa sekarang kalian jadi kompak mengasingkan Papa gini sih? Kalian sengaja ya, kalian udah bisa sendiri tanpa Papa!?"

"Jangan kaya anak kecil Pa. Apapun yang terjadi kita bakal tetep selamanya butuh Papa, baik aku maupun Mama. Gak akan ada yang berubah, selama Papa juga gak berubah" ucap Cakra seketika membuat Jeffano terdiam

Wilona yang merasa suasana seketika menjadi tegang pun hanya bisa diam memandang Cakra dan Jeffano bergantian, jujur saja Wilona sama sekali tak tau apa  masalah yang sebenarnya terjadi antara ayah dan anak itu. Tapi Wilona tak ingin terlalu ambil pusing, ia akan memilih acuh selama itu tidak menyangkut dirinya

Sayangnya Wilona salah, masalah utama antara Cakra dan Jeffano adalah dirinya. Bagaimana Jeffano tetap menginginkan Wilona bahkan setelah semua sifat kasarnya, dan Cakra yang ingin keluarganya tetap utuh tak perduli bagaimana pun caranya












°

°

°













Wilona kembali merasa canggung saat dirinya kini kembali berada di kamar yang sama dengan Jeffano. Wilona hanya duduk diam di kasur sementara Jeffano kini tengah berganti baju tanpa sedikitpun rasa malu padahal ada Wilona di sana, sebenarnya seharusnya memang tidak perlu ada rasa malu mengingat mereka adalah pasangan suami istri, tapi sekali lagi Wilona sama sekali tak merasa mereka adalah suami istri

2nd Times💞 || Jeno X Winter Ft. Giselle Chenle Jaehyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang