Hate you

12 4 10
                                    

Keesokan harinya.....

Avaros berada di markas mereka yang sudah hangus terbakar, mereka mencoba mencari tau siapa yang membakar markas mereka namun nihil tidak ada saksi atau bukti siapa dalang dibalik pembakaran ini.

" Semuanya kebakar....gak ada data tentang the Lucyfer yang utuh" ucap Ghea

" Ah shit....gue mulai muak" umpat Aze

" Pake apart gue aja sementara....buat markas diem diem " ucap Dipta

" Gak perlu...buat apa juga kita markas...semuanya juga udah hancur" ucap Elio

" Kita harus selesaiin kasus ini lah...biar nama kita" ucap Ghea

" Udahlah...gak ada gunanya lagian itu malah makin bikin kita hancur...the Lucyfer emang susah buat di hancurin " sahut Anna

" Gue juga gak ada izin praktek begitu juga kalian gak punya izin investigasi. Jadi buat apa? Ngabisin tenaga " sahut nayzea

Yang lain kaget mengapa 3 gadis ini malah memilih berhenti padahal nama mereka bisa kembali jika mereka mencari tau dalang kasus ini kan.

" Kasus ini udah di ambil Ama the Lion jadi yaudah gak usah ikutan lagi" ucap Elio

" Gue gak tau kenapa kalian milih ini deh...menurut gue gak ada salahnya nyoba " ucap Ghea

" Bener....gue rasa kita punya kesempatan " ucap Kaivan

" Kalian aja deh...kami enggak" ucap Anna

" Na...kamu apa apaan sih?" Tegur Gavriel

" Udah ya sorry urusan kita selesai disini" ucap Elio lalu pergi disusul Anna dan nayzea

Yang lain menatap kepergian mereka,jujur mereka tidak rela jika Avaros berhenti dengan nama yang tercoreng bahkan citra yang hancur di mata masyarakat namun mereka harus menghargai keputusan yang lain juga.

Tak lama datang seorang pria dengan pakaian santainya menemui mereka.

" Hai...Avaros ya?" Ucap pria itu lembut

" Siapa?" Tanya Kaivan

" Oh kenalin gue aval....kebetulan rumah gue sebelah markas kalian" ucap Avallen

Yap itu adalah Avallen dengan senyum manisnya yang mampu menipu jutaan targetnya.

" Oh sorry ya...keknya Atep Lo kena...gue ganti deh ntr" ucap Dipta

" Santai aja gak usah....oh iya gue mau tanya boleh?" Tanya Avallen

" Boleh tanya apaan?" Tanya Aze

" Yang namanya Gavriel yang mana ?" Tanya Avallen

" Gue... kenapa?" Datar Gavriel

" Oh salam kenal ya....gue nge fans Ama Lo..." Ucap Avallen menjabat tangan Gavriel

" Ok thanks " ucap Gavriel

Avallen diam diam mengepalkan tangan nya hingga kuku tajamnya melukai telapak tangan nya cukup dalam.

" Kok muka Lo kek mirip Allen ya?" Ucap Ghea

" Iyaa gue kembaran nya eh lebih tepatnya kakaknya" ucap aval

Semua orang kaget dan mulai menatap Avallen dengan hati hati dan curiga,apakah dibalik surat pengancaman itu ada Avallen.

" Lo yang ngancem kita?" Tanya Aze langsung

" Ngancem? Lah gue baru Dateng dari Swedia kemarin" ucap Avallen

" Lo pikir kami percaya?" Sahut Kaivan

Avaros The Helpers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang