Hellow!
Jangan lupa vote sebelum baca!
Happy Reading!
Goooooooow!!!
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Hari ini adalah hari Olimpiade dimulai, Firly berjalan gontai menuju ruang komputer, rasanya sangat takut walaupun dia pergi bersama dengan yang lain tak bisa di pungkiri rasa takut dan trauma nya terus datang kepikirannya.
"Jo gue takut" Ucapnya lirih.
"Oke semua sudah dimeja masing-masing? Ini kode dan password nya, jangan lupa identitas pribadi dan sekolah jangan tertinggal, fokus mengerjakan, kerjakan yang mudah terlebih dahulu, teliti dalam membaca soal, pikirkan secara matang jawaban mana yang benar, oke? Tunjukkan hasil jerih payah kalian belajar beberapa bulan belakang, semangat! Silahkan isi dan fokus pada bidang masing-masing"
Jari-jari Firly mulai merangkai namanya, kelas, asal sekolah, kode, dan password untuk bisa masuk kedalam akun Olimpiade miliknya.
Jantungnya berdetak lebih cepat, bukan karena Olimpiade tapi karena ruangan menakutkan ini.
Walaupun didalam bukan hanya dia rasanya dia sendirian disana.
"Andre mana?" Tanya Jonathan yang baru saja datang ke kelas karena dirinya ditahan di gerbang untuk berbincang tentang perlombaan nanti.
"Olim" Jawab salah satu anak dikelas.
Mendengar jawaban itu Jonathan bergegas berjalan menuju ruang komputer.
Melihat situasi yang begitu sunyi rasa khawatir menyelimuti hatinya, dia takut Firly tidak fokus mengerjakan soal-soal yang keluar karena rasa takutnya.
Langkah Jonathan sangat pelan untuk meminimalisir suara yang akan mengganggu konsentrasi para peserta Olimpiade.
Melihat kaca ruangan Firly terbuka membuat Jonathan semangat karena itu adalah peluang baginya untuk bisa melihat keadaan sahabatnya itu.
Seperti ada yang sedang memperhatikannya, Firly menoleh kearah kaca namun nihil tidak ada siapapun.
"Kaya ada yang liatin"
"Kamu ngapain Jonathan?" Tanya pak Ahmad pengawas disana
"Eh bapak"
"Ngintip siapa?"
"Ngintip bapak, saya liat-liat bapak makin ganteng aja apalagi abis cukur gitu" Goda Jonathan
"Kesambet apa kamu Jonathan? Muji bapak? Pasti ada maunya"
"Anu pak, izinin saya ngintip"
"Heh! Ngintip itu gak baik! Kamu mau bintitan?!" Serang pak Ahmad
"Tau kalo ngintip itu mah pak, tapi ini mah ngintip ruangan ini, saya mau liat Firly"
"Oh kamu pacaran ya sama Firly?"
"Iya Pak makannya saya mau mantau pacar saya, biasalah pak, anak muda gampang kangen"
"Iya bener, yaudah sekarang kamu balik ke kelas!"
"Pak"
"Jonathan! Saya laporin kamu ke bp kalo kamu masih di sini!"
"Iya pak saya pergi" Ucapnya sambil megintip kedalam ruangan.
"Jonathan!?"
"Saya nitip Firly ya pak, bye bye bapak" Ucapnya dan pergi meninggalkan ruang komputer dengan berat hati.
"Pelit amat padahal cuman ngintip, lagian gue juga ngintip nya gak bawa marching band" Gerutunya.
Jonathan melangkahkan kakinya menuju kelas walau berat hati tapi mau bagaimana lagi? Dari pada dia masuk bp lagi karena kasus mengintip ruang komputer selama kegiatan Olimpiade?
Akhirnya selesai!
Firly keluar dari ruang komputer bersamaan dengan Andre dan pak Ahmad.
"Kamu pacaran sama Jonathan ya Fir?"
Ucapan Pak Ahmad membuat Firly kaget dan melihat kearah pak Ahmad aneh, bingung, dan kaget.
"Maksudnya pak? Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"
"Tadi Jonathan ngintip lagi ruang komputer buat liat kamu"
"Cieee" Ledek Andre
"Jangan gitu pak, dia emang anaknya aneh jadi jangan dipikirin" Ucap Firly
"Berarti dia ngaku-ngaku?"
"Ngaku-ngaku apa pak?" Tanya Andre kepo
"Ngaku-ngaku jadi pacar Firly"
Semakin kaget mendengar ucapan pak Ahmad Firly menghentikan langkahnya dan melihat sekelilingnya untuk mencari barang hidung sahabat nya.
"Berantem deh" Ucap Andre
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone!
General FictionMenurut kalian persahabatan antara perempuan dan laki-laki itu akan terlibat sebuah perasaan lebih dari seorang teman atau tidak? Menurut Firly : gak tau juga soalnya udah asing Menurut Jonathan : gak akan sih ~~ "Kenapa lo gak bilang sama gue Firl...