P-5

9 3 0
                                    

Helloww!

Jangan lupa vote sebelum baca ya!

Happy Reading!

GOOOWWW!!!

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Malem ini Jonathan dan Firly jalan-jalan malam menuju tempat es krim favorit mereka berdua, dengan sepedah motor milik Jonathan mereka merasakan hembusan angin malam yang begitu sejuk namun menusuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malem ini Jonathan dan Firly jalan-jalan malam menuju tempat es krim favorit mereka berdua, dengan sepedah motor milik Jonathan mereka merasakan hembusan angin malam yang begitu sejuk namun menusuk.

Firly memandangi wajah Jonathan yang terpampang jelas di kaca spion, entah rasanya campur aduk, bahagia dan sedih menjadi satu.

"Kenapa?" Tanya Jonathan saat melihat Firly tengah menatapnya hingga tak melihat sekitarnya.

"Gak papah" Jawab Firly dan memeluk erat tubuh Jonathan dan Jonathan mengelus tangan Firly dengan lembut.

"Semoga gue terus bareng sama lo ya Fir"

Sesampainya di tempat es krim, Jonathan langsung memesan es krim favorit mereka. Jonathan rasa vanilla dan Firly rasa stoberi.

"Ini manis" Ucapnya setelah mengantri panjang.

"Wowww makasih"

Menikmati es krim dengan bertukar cerita hari ini dan ditemani oleh suara bising di bawah sana membuat mereka berdua sangat amat nyaman untuk malam ini.

"Nanti gue masih bisa natap mata indah lo lagi ya gak Jo?"

Setelah menikmati es krim favorit, Firly dan Jonathan memilih berkeliling kota menggunakan sepeda motor.

"Joo, itu ada lampu sorot berarti ada..."

"iya gue tau, kita kesana?"

"iyaa!"

Jonathan mengendarai sepeda motornya dengan perlahan agar Firly bisa menikmati angin malam dan pemandangan malam ini yang sangat amat indah.

Mereka berdua berhenti dipameran yang sedang berlangsung disana, Firly sedikit kaget ternyata pameran hari ini sangat ramai total!

"yakin kuat? rame gini" tanya Jonathan

Firly tak menjawab, gadis itu masih mengamati sekitarnya yang sangat amat banyak orang disana.

Tanpa aba-aba Jonathan menarik Firly menuju bazar makanan yang lumayan agak sepi tidak seramai pameran disana.

"beli apa? gue traktir" ucap Jonathan

"gue mau kue laba-laba!" seru Firly dengan senyuman manisnya .

Mereka berdua berjalan menelusuri stand demi stand untuk mencari kue laba-laba keinginan Firly, namun sayangnya tidak ada.

"Gak ada Fir" Ucap Jonathan setelah mereka berdua sampai di ujung bazar.

"Yahhh"

"Beli yang lain?"

"Gue maunya itu"

"Mau nyari ke tempat lain?"

"Gak usah, gue mau naik kincir angin aja"

"Yaudah ayo"

Jonathan menggenggam tangan Firly erat dan Firly pun begitu, kedua tangan itu bergenggaman begitu erat seakan takut terpisah satu sama lain.

Senyum Firly mengembang setelah sampai di puncak kincir angin, Jonathan yang melihat itu ikut tersenyum dan melihat kearah luar yang begitu indah.

"Bagus banget" Ucap Firly takjub.

"Cantik"

Jonathan menatap Firly begitu dalam seakan ada sebuah perasaan yang sedang ia rasakan. Jantungnya berdegup begitu kencang untuk kali ini.

"Cantik"

Selesai naik kincir angin mereka berdua bermain disebut stand yang dimana mereka berdua harus belagak menjadi sepasang kekasih untuk mendapatkan hadiah.

Tiba-tiba rasa canggung menyelimuti mereka berdua, entah mengapa rasanya canggung sekali padahal ini hanyalah sebuah game semata.

Jonathan merangkul pinggang Firly di bilik photo box, bergaya seolah mereka adalah sepasang kekasih sungguhan padahal kenyataan nya tidak.

"Lo mau banget kah hadiah itu? Padahal cuman misteri box" Ucap Jonathan disela mereka berpikir gaya selanjutnya.

"Gak papah kali buat seru-seruan lagian juga stand ini rame banget pasti seru"

Firly memberikan hasil photo box mereka kepada panitia disana. Namun nihil, mereka gagal.

"Ini masih keliatan canggung, kalian baru pertama kali date kah? Keliatan canggung banget" Ucap mba penjaga stand.

"Canggung mba kali foto beginian mah kalo gak foto mah gak canggung" Bela Jonathan

"Maaf ya mba, kalian gagal dapet misteri box nya"

Raut wajah Firly berubah rasanya kecewa dan sakit hati, padahal ia ingin sekali mendapatkan misteri box itu namun ternyata tidak bisa.

"Saya ambil lagi kupon ya" Ucap Jonathan dan menarik tangan Firly kembali masuk ke dalam bilik photo box.

"Ngapain?"

"Foto ulang, sekarang bayangin kalo gue pacar lo" Ucap Jonathan dan Firly hanya menyuguhkan wajah bingung dan penuh tanya.

Mereka bergaya bak sepasang kekasih, sudah lima gaya tinggal satu lagi dan mereka kehabisan gaya.

"Satu lagi"

"Sorry Fir"

Jonathan menyatukan bibirnya dengan bibir Firly tindakan itu membuat Firly begitu kaget dan membulatkan kedua matanya.

"Rileks" Ucap Jonathan

Kembali lelaki itu menautkan bibirnya dan kali ini Firly nampak tenang membiarkan bibir Jonathan menyentuh bibir miliknya.

"Jo, lo udah ambil first kiss gue"

"Gue lepasin first kiss gue ke lo Fir"

Mereka berdua keluar dari bilik photo box itu dengan muka canggung karena kejadian tadi yang begitu mendadak.

Penjaga stand melihat kearah keduanya dan melihat kembali kearah hasil foto mereka berdua, raut wajahnya menunjukkan kaget dan bingung secara bersamaan.

"Nah gini dong mesra" Ucap salah satu temannya.

"Ini paling mesra" Usulnya

"Gimana mba? Kita menang?" Tanya Jonathan

"Silahkan kak ambil misteri box nya"

"YES!" Seru Jonathan dan langsung pergi mengambil nya.

"Nih"

"Makasih"

"Udah jangan dipikirin"

Jonathan merangkul bahu Firly dan mereka berdua berjalan menuju parkiran bersama dengan misteri box incaran mereka.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Friendzone! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang