P-8

4 1 0
                                    

Hellow!

Jangan lupa vote sebelum baca!

Happy Reading!

Gooooooowwww!

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Saat mengetahui ternyata Jonathan sudah di bawah membuat Firly mempercepat langkahnya walaupun rasanya sangat malas untuk hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat mengetahui ternyata Jonathan sudah di bawah membuat Firly mempercepat langkahnya walaupun rasanya sangat malas untuk hari ini.

"Tada es krim!" Seru Jonathan seraya menunjukkan plastik minimarket yang isinya adalah es krim.

"Mau main kemana?" Tanya Firly to the poin

"Sini" Jawabnya dan membawa Firly menuju halaman belakang rumahnya yang dimana disana adalah taman yang dulunya selalu diurus oleh kedua orang tuanya namun sekarang sudah tidak.

"Duduk" Titahnya.

"Kita camping di sini aja" Lanjut Jonathan seraya melihat sekitar taman rumah milik Firly.

"Lo kenapa?" Tanya Firly

"Gue baik-baik aja Fir" Jawabnya walaupun dia berbohong untuk hal itu.

Firly duduk di bangku taman dan membuka bungkus es krim yang sudah Jonathan belikan untuknya, sedangkan lelaki itu hanya berdiri seraya melihat Firly yang sedang sibuk membuka bungkus eskrim.

"Sini gue bukain" Ucap Jonathan dan meraih es krim yang ada ditangan Firly.

"Gue denger mamah papah pisah?" Tanya Jonathan

"Iya"

"Berarti bener"

"Bener? Maksudnya?"

"Tadi ada anak kelas gue yang ngomong kalo lo gak sekolah karena mau dateng ke pengadilan"

"Oh, lo malu punya temen kaya gue?" Tanya Firly

"Gak, gak sama sekali malahan gue bangga sama lo Fir, lo kuat banget jalanin semua ini"

Firly menatap kedua mata Jonathan begitu lekat hingga dia enggan berpaling dari mata indah milik Jonathan.

"Nih"

Tanpa aba-aba Firly mengusap kepala Jonathan dengan lembut dan diwajahnya terukir senyuman yang manis, manis sekali dan itu pertama kali Jonathan melihatnya.

"Lo cantik banget Fir" Ucap Jonathan yang melihat senyuman gadis di depannya.

Kedua saling memandang satu sama lain dan beradu senyuman manis diantara keduanya, membiarkan es krim meleleh mengenai tangan Jonathan.

"Gue bakal usahain senyuman manis itu terus terukir diwajah manis dia" Ucap Jonathan dalam hati.

"Dimakan es krim nya nanti meleleh kaya yang punya gue" Ucap Jonathan kenapa Firly

Keduanya asik memakan es krim yang mungkin sudah setengah meleleh karena cuacanya saat ini lumayan terik untung nya mereka berdua duduk di bangku yang tepat berada di bawah pohon besar.

"Lanjut kemana Jo??" Tanya Firly

"Cybertron lagi" Jawabnya

"Jurusannya udah ada?"

"Ada, gue ambil jurusan teknik mesin soalnya gue suka bongkar pasang mesin dan lo tau sendiri kalo gue suka main bengkel pas SMP"

"Jadi inget gue"

"Bagus, jangan sampe lupa"

"Lo selalu main di bengkel sampe ibu nyariin dan marahin lo"

"HAHHA IYA LAGI"

Tiba-tiba Jonathan menatap khawatir kearah Firly yang membuat gadis itu bingung dengan raut wajah sahabatnya itu.

"Kenapa?"

"Lo mimisan Fir" Ucapnya dan langsung pergi berlari kedalam rumah untuk mengambilkan tisu.

"Mimisan?" Monolog Firly, tangannya mengusap pelan area hidungnya dan ternyata benar, darah segar keluar dari salah satu lubang hidungnya.

Jonathan langsung mengelap darah itu dengan wajah cemas nya tapi menurut Firly itu sangat lucu.

"Lo sering mimisan?" Tanya Jonathan

"Baru kali ini" Jawabanya

"Fir, jangan terlalu cape"

"Gue gak ngapa-ngapain"

"Heh kutu buku! Menurut lo, lo belajar terus menerus itu gak bikin otak lo cape?"

"Belajar mah bermanfaat jo"

"Gue gak mau lo sakit lagi Fir"

Mendengar itu Firly langsung menundukkan kepalanya, entah kenapa rasanya begitu sakit setelah mendengar itu. Pikiran nya melayang, rasanya akhir-akhir ini kepalanya sering sakit tanpa sebab dan mimisan jika dia sudah kelelahan.

"Gue juga gak mau sakit jo"

"Janji sama gue kalo lo harus sehat sampi kapanpun itu"

"Janji jo"

Jonathan menarik tubuh Firly ke dalam pelukannya dan mencium pucuk kepala Firly.

"Gue harap gue masih bisa rasain pelukan ini Jo"

"Fir, jangan tinggalin gue lagi"

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Friendzone! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang