***
Hari ini adalah hari pertama Lintang bekerja. Sekarang menunjukkan pukul 06.00 WIB Lintang sudah bangun dari tidurnya untuk bersiap siapa pergi bekerja ia hari ini mendapatkan Sif pertama, jarak antara kontrakan dengan cafe tempat Lintang bekerja memakan waktu kurang lebih setengah jam.
Lintang sudah sangat siap memakai seragam dengan rapi berwarna abu dan rok hitam sepanjang diatas mata kaki di balut dengan sepatu warna putih dan rambut ikat setengah di lapisi dengan jepit rambut berbentuk pita berwarna hitam, kulit putih bersih itu sangatlah cocok dengan warna baju yang ia kenakan sekarang. Wajah putih di lapisi dengan make up naturalnya.
Lintang mulai melangkahkan kakinya meninggalkan gang kontrakannya. Di setiap jalan orang yang Lintang temui dengan senyum ramah dan suara halus ia menyapa orang di setiap tepi jalan.
“Mari Bu.” sapa Lintang kepada ibu-ibu yang sedang melakukan kegiatan mereka.
Saat Lintang sedang menunggu kendaraan umum di depan gang ia melihat segerombolan anak gang motor yang sedang menuju ke suatu tempat.
Saat Lintang sedang serius melihat segerombolan anak gang motor itu ada seorang wanita berkisar umur 40 tahun wanita itu bertanya kepada Lintang.
“Baru liat gang motor itu ya neng?” ucap wanita itu.
“I-iyaa Bu.” jawab lintang dengan senyum tipis dari wajahnya.
“Neng enggak perlu takut mereka baik tempat berkumpul mereka memang di sana di tempat itu neng. Semenjak ada mereka kampung kita aman neng.” ucap wanita itu dengan nada suara yakin. Yang sedang meyakini Lintang untuk percaya tentang gang motor itu.
“Jadi neng enggak perlu takut ya neng.” lanjut ucapan wanita itu dengan menepuk bahu Lintang.
“Iya Bu.” jawab Lintang dengan senyum lebar untuk wanita itu.
Wanita itu lalu pergi meninggalkan Lintang dan memasuki gang kampung. Tak lama pun angkot datang, lalu Lintang menaiki angkot itu untuk pergi ke tempat kerjanya.
***
Sebuah cafe berdiri dengan suasana indah dan sejuk di pagi hari dengan plang bertuliskan Goldstar Cafe. Sekarang menunjukkan pukul 08.00 WIB dimana waktunya cafe dibuka jam 09.00, saat Lintang berdiri di teras menunggu kunci cafe yang di bawa bosnya.
Tak lama seorang pria turun dari mobilnya dan menuju ke arah Lintang berdiri.
“Sudah lama Lintang?” tanya pria itu.
“Belum kok kak bos, Lintang baru sampai.” jawab Lintang dengan senyum tipis dari wajahnya.
Pria itu mengambil kunci pintu cafe di kantungnya lalu mengarahkannya ke dalam lubang kunci untuk membuka pintu cafe.
Karena masih terlalu pagi dan baru Lintang saja yang sampai, Vernon memberi tugas Lintang untuk membersihkan cafe sebelum di buka agar terlihat bersih dan nyaman.
“Lintang kamu bersih bersih dulu saya mau ke dalam.” perintah Vernon terhadap Lintang.
“Siap kak bos.” ucap Lintang yang mengiyakan perintah Vernon. Vernon pun masuk kedalam ruangannya meninggalkan Lintang.
Vernon Rajata Maharson adalah kakak dari Levon. Ia memiliki sifat tak jauh dari Levon, berwajah datar namun jika sudah kenal dengan orang di sekitarnya ia menunjukkan sifat ataupun perlakuan yang humble dengan siapa pun. Dia juga sudah mempunyai usaha sendiri di usianya bisa di bilang masih muda.
Lintang langsung mengambil alat alat kebersihan untuk membersihkan cafe sebelum waktunya di buka.Sekarang menunjukkan pukul 09.50 WIB. Lintang sudah membersihkan cafe, semua terlihat bersih rapi dan nyaman. Karyawan yang lain pun sudah sampai di cafe.
Cafe lalu di buka. Banyak pelanggan yang datang semua pelayanan goldstar cafe melayani pembeli dengan ramah.Begitupun dengan Lintang baru satu hari dia kerja di Goldstar cafe banyak pelanggan yang suka dengan kinerja Lintang, gadis yang baik ramah senyum dengan suara lembutnya Lintang menyambut pelanggan dengan senyum manis dari wajahnya.
“Silahkan kak, ingin pesan apa?” tawar lintang kepada pembeli sambil menyodorkan daftar menu yang ia pegang.
Pelanggan itu menjawab. “Saya mau latte satu ya kak.”
“Baik di tunggu sebentar kak.” ucap Lintang.
Cafe sangat ramai sehingga membuat para karyawan cukup lelah, Lintang mengambil Sif pertama jadi Lintang segera beberes dan kembali ke kontrakan untuk mengistirahatkan tubuhnya.“Kak bos saya izin pulang kak.” ucap Lintang kepada Vernon.
“Silahkan Lintang.” ucap Vernon dengan senyum tipis di wajahnya.
“Terimakasih kak bos.” ucap Lintang lalu meninggalkan Vernon yang sedang berdiri di teras cafenya.
***
Lintang turun dari angkot dan berjalan kaki untuk menuju ke kontrakan nya ia melewati basecamp gang motor yang tadi pagi ia perhatikan. Lintang berjalan dengan santai tanpa melirik ke arah segerombolan anak gang motor itu.
“Widih, ada cewe tuh.” ucap Avell cowo playboy di gangnya itu.
Levon yang sedang duduk sambil memejamkan matanya itu memberi peringatan kepada Avell agar tidak menganggu perempuan. “Jangan gangguin anak orang.”
Avell yang mendengar ucapan dari Levon menarik nafasnya. “Levon Levon.”
“Eh tapi kaya enggak pernah lihat tu cewe lewat sini”. sela Azka dengan heran.
“Orang baru kali, bisa jadi dia merantau disini.” ucap Avell sambil memainkan batu krikil di depannya.
“Tapi di lihat lihat dia pake seragam karyawan goldstar cafe, cafenya Abang Lo Von.” ucap Azka terhadap Levon sambil menepuk bahu Levon agar membuka matanya.
Namun tetap saja ia tidak membuka matanya.
“Karyawan sana kali,” Ucap levon yang sedang memejamkan matanya di tempat duduk dengan tangan di kepang di perut.“Kok kaya gak asing sama tu cewe kaya pernah lihat, tapi di mana?” ucap lirih Akesh .
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Is A Cold City
Teen FictionBagaimana rasanya bertemu dengan seseorang yang selama ini hanya bisa berhubungan jarak jauh dengan ketidak kesengajaan? Bertemu dengan seseorang yang selama ini di cintanya dengan hubungan jarak jauh sangatlah tidak menyangka bukan? Yaa itu yang se...