04. Erlangga Gang

15 5 0
                                    

***

"Kamu adalah alasan untuk
aku tersenyum."


Hari ini Lintang mengambil hari libur satu hari untuk mengistirahatkan tubuhnya, sudah beberapa hari dia sangat bekerja keras. Lintang sedang duduk duduk santai di atas kasurnya sambil bermain ponsel, sedang apalagi kalau bukan sedang asik berbalas chat dengan kekasihnya.

Saat Lintang sedang bersantai ada ketokan pintu dari luar Lintang pun beranjak dari ranjang dan berjalan ke arah pintu depan untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya.

“Adit?.”

“Iya kak, aku sama temen temen mau kak di ajarin kak Lintang.” ucap Adit dengan senyum gembira dari wajahnya.

“Kalian mau?, ya udah sekarang aja gimana? Kak Lintang lagi enggak kerja soalnya.” ucap Lintang.

“Boleh kak, tapi mau dimana?.” tanya Adit

“Eum..., di taman aja gimana?.”

“Boleh kak ayo.” jawab Adit dengan penuh semangat

Lintang pun siap siap untuk pergi ke taman dengan membawa beberapa buku tulis dan pensil untuk mengajari Adit dan teman temannya.


***



Lintang, Adit serta yang lainnya pun telah tiba di taman, lalu mereka menuju ke tempat yang luas untuk menaruh karpet untuk tempat duduk mereka agar lebih nyaman belajarnya.

“Nah karpetnya udah lebar, ayo duduk.” ucap Lintang yang mengajak anak anak untuk duduk.

“Nah hari ini kita belajar mengenal huruf dulu, siap?.”  tanya Lintang kepada anak anak diiringi senyum manis.

“SIAP KAK.” jawab anak anak kompak dengan ceria. Lintang yang melihatnya hanya tersenyum.

Ditempat yang sama ada segerombolan anak gang motor yang sedang membagikan makanan untuk orang di sekeliling. Dari sebrang sana Lintang yang sedang melihat gang motor itu dengan senyum tipis dari wajahnya.

“Aduh panas banget.” ucap kivandra yang mengeluh karena kepanasan.

“Lo cowo enggak usah takut matahari.” ucap Levon yang sedang membagikan nasi kotak kepada pedagang kopi di taman.

“Sedikit lagi selesai, enggak usah ngeluh.” ucap Akesh sambil melipat plastik bekas tempat nasi kotak.

Tak selang lama pun semua makanan sudah habis di bagikan.
“Istirahat dulu.” perintah Levon kepada anak lainnya.

Anak Erlangga gak pun memutuskan untuk istirahat sejenak di taman. Di sisi lain Lintang masih memperhatikan Erlangga gank tanpa ia sadari Adit memperhatikan Lintang yang sedari tadi tersenyum ke arah Erlangga gank.

“Kak Lintang.” panggil Adit sambil memegang lengan Lintang.

“Ciee liatin cowo cowo.” ledek Adit sambil senyum geli ke arah Lintang.

“Ih enggak Adit.” ucap Lintang diiringi senyum salah tingkah.

“Erlangga gang itu gang yang baik kak, selalu berbuat kebaikan jarang ada gang motor kaya gitu. Mereka selalu ngasih makanan dan bantuan ke orang yang enggak mampu.” ucap Adit dengan memandangi Erlangga gang yang tengah duduk duduk santai di seberangnya.

“Apa lagi kak Levon, udah baik ganteng lagi.” sambung Adit.

“Kak Levon?.” tanya Lintang

“Iya kak, namanya Zaydan Eropa Levon Maharson ketua dari Erlangga gang, udah baik ganteng jago beladiri lagi.” jawab Adit yang sedang memuji Levon.

Lintang yang mendengar Adit berbicara tentang Erlangga gang itu hanya tersenyum dan menatap bangga Erlangga gang.


Kakboss Vernon : Lintang kamu bisa ke cafe?, Pelanggan lagi banyak dan Cuma beberapa karyawan yang berangkat jadi kita kewalahan.


Lintang mendapatkan sebuah pesan dari Vernon yang menyuruhnya untuk ke cafe. Lintang melihat kearah angka jam di handphone nya dan waktu menunjukan pukul 15.00 WIB. Lintang mengakhiri pembelajaran nya untuk pergi ke tempat kerja nya.

“Adik adik , belajar nya sampai disini dulu yaa kak Lintang harus pergi ke tempat kerja, besok kita lanjut lagi okey.” ucap Lintang dengan senyum merekah di wajahnya.

“Baik kak , terimakasih kak sudah mengajari kita.” ucap anak anak jalanan itu secara kompak.

“Sama sama , kalian hati hati yaa.” ucap Lintang pada anak anak jalanan.

Semua anak jalanan pun meninggalkan Lintang di taman , lalu lintang merapikan buku buku serta alas duduk untuk mereka duduk tadi saat belajar.

Disisi lain salah satu anak Erlangga gank yang tengah beristirahat di taman itu mencegat salah satu anak jalanan yang tadi ikut belajar bersama Lintang.

“Adit sini.” ucap pemuda itu.

“Iya kak Levon.” Jawab Adit dan mendekati Lingga.

“Yang mengajar kalian tadi siapa?” tanya Levon yang penasaran dengan gadis itu.

“Oh itu kak, namanya kak Lintang dia perantau disini dan dia yang juga punya insiniatif untuk mengajari kita tanpa di bayar.” jawab Adit.

“Lintang?, Lintang Viorellia?” ucap lirih Levon di depan Adit.

“Iya kak . Kok tahu si kak?”.

“Iya tahu, makasih ya cil ya udah lanjut kegiatan kamu”. Perintah Levon kepada Adit.

“Iya kak, kalau gitu Adit pergi dulu.” Adit pun pergi meninggalkan Erlangga gank.

“Benerkan filling gw itu Lintang pacar Lo.” ucap Akesh, wakil ketua dari Erlangga gank.

“Lo yang dikirim pap hampir tiap hari masa kagak hafal sama wajahnya si.”  ledek kivandra terhadap Lingga.

“Ck, diem Lo.” Levon berdecak sebal.
Levon terus memperhatikan Lintang dari kejauhan. Lintang pergi meninggalkan taman dan di susul Levon.

“Gue pergi dulu.”  Levon kepada teman temannya .

Levon pun pergi meninggalkan rombongan nya untuk mengejar Lintang untuk memastikan apa kah benar Lintang yang di hadapannya adalah Lintang kekasih nya yang selama ini berhubungan dengan jarak jauh.


***


Lintang yang sedang menunggu kendaraan umum di halte. Levon menghampiri nya dengan meledek Lintang .

“Ojeknya kakak cantik?” tanya Levon dengan senyum manis dari wajahnya. Karena ia yakin bahwa itu Lintang kekasihnya.

Lintang kaget akan kedatangan Levon di depannya. “Perasaan ojeknya enggak gini.” ucap heran Lintang lalu di selingi dengan senyuman salah tingkah karena Lintang sudah yakin bahwa itu adalah Levon kekasih nya .

“Ojek khusus untuk wanita cantik.”  Levon yang membuat Lintang salah tingkah.

“Ya udah anterin saya ke cafe goldstar ya mas.” ucap Lintang dengan senyum meledek Levon. “Mas ojek.” sambung Lintang, Levon yang sebelumnya senyum salting karena di panggil Mas oleh Lintang kini menjadi hilang senyumannya setelah mendengar ucapan Lintang.

Lintang yang tertawa pelan karena melihat raut wajah Levon yang lucu baginya “Udah udah ayo katanya mau nganter, nanti aku terlambat.” ucap Lintang sambil naik ke atas motor sambil menepuk bahu Levon.

Levon memakai helm nya. “Sudah siap nona?” tanya Levon dengan menoleh ke arah Lintang yang berada di jok belakang motor nya.

“Tentu sudah siap tuan muda Levon.” ucap Lintang dengan nada bicara yang lucu dan menggemaskan. Levon menyalakan motornya dan mulai melaju ke tempat kerja Lintang.


***



Lintang dan Levon telah tiba di depan cafe goldstar. Lintang turun dari atas motornya Levon.

“Terimakasih kak, udah nganterin Lintang ke tempat kerja.” ucap Lintang dengan senyum manis dari wajahnya untuk levon.

Levon melepas helmnya lalu bertanya kepada Lintang “Kamu kerja disini?” Tanya Levon.

“I-iya kak.” jawab Lintang.

Dari arah dalam ada Vernon yang keluar dari dalam cafe nya lalu Vernon menyapa Levon.

“Levon.” sapa Vernon sambil berjalan menuju ke tempat berdirinya Lintang dan Levon.

Setelah Vernon tiba di tempat berdirinya Lintang dan Levon, Vernon melakukan khas tos tangan mereka berdua dengan kompak.

“Ngapain Lo disini?” tanya Vernon kepada Levon .

“Kepo Lo bang, mending kerja aja sana.” ucap Levon karena merasa kesal sedikit dengan kakaknya itu yang sangat kepo dengan apa yang Levon lakukan.

“Lo kok bisa sama Lintang?” tanya Vernon yang merasa penasaran dengan adiknya itu.

Levon yang ingin menjawab pertanyaan dari Vernon itu malah tersalip dengan jawabannya Lintang. “Ini kak kebetulan tadi engga ada kendaraan umum sama sekali, terus di tawarin nebeng sama kak Levon” jawab Lintang dengan suara orang yang sedang merasa nervous.

Levon yang mendengar jawaban dari Lintang itu pun hanya melihat Lintang dengan senyum sinisnya. Lintang yang melirik ke arah Levon dan melihat ekspresi levon yang seperti itu Lintang menjadi gugup.

Lintang pun memutuskan untuk masuk ke dalam cafe. “Kakbos Lintang izin masuk dulu.” Lintang pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam cafe, meninggalkan Vernon dan Levon disana.

  Story Is A Cold City Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang