''Aku terinfeksi? mana mungkin aku?! Aku bukan. Salah satu. Dari mereka. Mereka bahkan memakan anakku yang baru berusia 8 bulan! Aku bahkan takut melihat darah, bagaimana, bagaimana aku bisa memakan manusia! Sudah kubilang bahwa ini hanyalah luka yang kudapatkan digudang kemarin. Bukan karna duri, bukan karna digigit juga! Pak tentara, apakah kalian tidak mengasihaniku? Aku telah kehilangan suami dan juga anak yang baru aku lahirkan, kalian tidak mengasihaniku dan malah menuduhku, kalian tidak memiliki hati bukan?"
Jeritan seorang wanita berdengung dari dalam supermarket. Dia membela dirinya sendiri dengan penuh penekanan, campuran antara ketidakpercayaan karna tuduhan, dan ketakutan disalahpahami.
Dari ketiga belas orang ini, selain dari Riki, Raka, dan juga Dara.
Ada salah satu orang yang begitu menyedihkan.
Seorang ibu muda yang telah kehilangan anak balita, dan juga suaminya.
''Kalian tidak bisa begitu saja mengklaim bahwa dia tertusuk duri zombie zombie itu karna lukanya, dia bahkan belum pernah keluar dari sini selama 4 hari. Kami semua sangat takut untuk keluar, dan tidak dibutuhkan keluar juga. Ada banyak makanan dan minuman. Air di kulkas juga masih mencukupi. Jadi untuk apa kami keluar?"
Salah satu orang lelaki yang dekat dengan wanita itu juga ikut membela.
''Sebelum bertemu dengan kalian. Kami sudah banyak menghadapi kematian, kami sedikitnya tau bahwa luka wanita ini sangat mirip dengan luka karena goresan duri. Tergores sedikit saja, orang itu akan berubah menjadi moster yang sama yang akan memangsa kalian, darah dan daging. Semua orang yang terinfeksi pasti akan menyangkal bahwa mereka terinfeksi. Apakah orang-orang akan dengan pasrah mengacungkan tangan mereka dan berteriak bahwa aku telah terinfeksi dengan efek samping akan ditembak dikepala mereka?''
Salah satu tentara yang memiliki rambut diwarnai dengan warna ungu gelap berceletuk dengan sedikit emosi. Dia memperagakan kata katanya diiringi dengan sedikit ejekan. Mungkin karena terlalu berbahayanya dunia akhir-akhir ini yang telah mereka lewati, bahkan kesabarannya telah habis untuk menjadi lembut.
Tentara dengan 2 bintang didada memegang pistol yang sebelumnya menggantung dipinggang, dia menunjuk luka yang berada di lengan wanita itu dengan pistol nya, siap menembak kapan saja.
Disaat yang semakin mencekam ini, Rizal, memberanikan dirinya untuk menjelaskan, ''luka itu, sebenarnya memang benar. Dia mengatakan yang sebenarnya. Kak Reisya terkena besi dari rak gudang belakang. Aku bisa bersanksi, karna aku yang menemaninya saat itu terjadi''
Membuat wajah yang serius, tentara dengan 2 bintang didada itu berbicara, ''aku tekankan lagi, tidak ada manfaatnya bagi kalian untuk menutup nutupi teman teman kalian jika mereka terinfeksi. Kalian yang akan rugi karna kalian akan di gabungkan kedalam satu mobil saat perjalanan. Ingatlah saja, jika dia sudah menjadi monster, dia bukanlah orang yang kalian kenal lagi. Dia hanya malaikat pencabut nyawa yang akan membantai semua orang yang ada disini. Tidak ada akal sehat, begitu mematikan, dan haus darah, juga pemakan daging. Jadi apakah kau berfikir aku akan mempercayai apa perkataanmu begitu saja, hanya karna kalian berbicara untuknya?"
Dengan anggukan tentara berbintang 2 di dada, salah satu tentara yang merupakan anak buahnya, bergerak dengan senapan ditangan, moncongnya mengarah pada wanita dengan luka berlubang itu, mengarah tepat dikepala.
Orang-orang gemetar.
''... Maaf menyela. Tapi, dia memang tidak terinfeksi''
Saat itulah, suara yang kecil ditempat yang sudah sunyi terdengar.
Tentara berbintang 2 didada itu berbalik, melihat gadis berseragam sekolah itu yang berbicara lagi selalu bertepatan saat saat krisis. Dia membuat senyuman mencela, ''oh, bagaimana kau bisa yakin, apakah kau juga bersamanya saat kejadian itu terjadi, nak?"
![](https://img.wattpad.com/cover/353687735-288-k258603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat hari Empat bulan
RomanceEmpat bulan yang lalu, terdapat penemuan yang menghebohkan seluruh dunia. Empat bulan kemudian, berbagai negara besar dan kecil berebut untuk mendapatkan andil pada penemuan tersebut. Empat bulan kemudian, berbagai negara bekerja sama untuk meneliti...