20

1.3K 182 34
                                    

__________
.
.
.
.
.
.

Kehadiran Wahlberg dan Rayne membuat semua di ruangan luas itu terkejut.

"Innocent Zero pertama kali nya mengirim pembawa pesan seperti ini, ada kemungkinan besar kedua anak ini akan menuntun kita pada mereka."

"Kita tak bisa kehilangan karena hal ini." Lanjut Wahlberg, membuat semua orang diam.

(Name) Hanya diam, ia tidak mengetahui apapun dan tidak memiliki hubungan dengan Innocent Zero.

'Gweh gk kenal siapa tu orang.' Batin (Name) datar.

"Aku paham posisi mu, tuan Wahlberg.. tapi.."

"Aku tak bisa menerimanya..."

"Peraturan mewajibkan hal ini.. hal ini tak bisa diganggu hanya karena interpretasi individual."

"Ketertiban harus dijaga.. mereka yang tanpa sihir harus di musnahkan." Lanjut Orter dengan serius.

"Kau terlalu mewajibkan peraturan, pria setia.." Komen (Name), nada santai.

Mendengar itu, Orter melirik (Name) tajam.

"Jangan sampai aku membuat mu menangis.." Ancam Orter, sedangkan (Name) tidak mempan dengan ancaman itu.

Memutar bola matanya malas.

"Tidak peduli, maaf." Orter mendengus kesal, Rayne mengerutkan keningnya kesal melihat itu.

"Begitulah seharusnya..." Ujar Wahlberg, membuat tatapan mereka tertuju pada pak tua itu.

"!"

Semua orang terkejut melihat Wahlberg melepas pecinya dan membungkuk.

"Tuan Wahlberg! Kumohon kau tak perlu membungkuk untuk kami!" Ujar Sophina terkejut dan panik.

"Memang benar dia tidak bisa menggunakan sihir... Dia agak kasar, dan juga tidak begitu cerdas."

"Tapi dia memiliki anugerah yang spesial... Termasuk temannya, itu adalah kekuatan itu menggerakkan hati."

"Pandangan dunia kita harus berubah dan aku yakin.. itu membutuhkan seseorang seperti mereka, dan bukan itu saja yang aku harapkan."

"Hingga sekarang mereka yang tanpa sihir diperlakukan seperti spesies yang lebih rendah.. tapi aku tidak sependapat dengan mahaman itu, menurut ku itu tidak adil."

"Nilai dalam kehidupan kita.. berubah menurut berjalannya sejarah, membentuk nila itu butuh keberanian.."

"Karena kita harus mengakui ketidakadilan kita.. karena itu,

Apa yang salah, tetaplah salah."

Ujar Wahlberg panjang lebar.

"Tuan Wahlberg.. aku menghormati posisi mu, tapi tak ada seorang pun yang-

*Tap!

*Sreet!

"Aku juga memohon padamu.. aku juga setuju dengan tuan kepala sekolah, Mash Burnedead juga sudah membuktikan dirinya layak dipercayai."

"Itu pendapat ku." Lanjut Rayne ikut membungkuk seperti Wahlberg, tapi ia berjongkok.

"Aku yakin maksudmu itu baik.. tapi pendapat saja tak bisa merubah peraturan."-

"Debat membosankan, lempari saja mereka dengan buku."-

"Aku juga sudah menyatakan posisimu, tapi publik tak akan menerima pengecualian."-

(Dark Magic) Mashle Magic And Muscles × M!Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang