Arianna Yessika
"Kalau begini, lebih baik aku nyusul ayah ke langit"
-Arianna"Mau jadi apa kamu engga nerusin kuliah Arianna!" Ujar sang ibu menumpahkan seluruh amarah pada anaknya.
"Arianna kan bisa nerusin jadi atlet badminton bunda!" bela Arianna
"Kamu pikir dengan menjadi atlet, hidupmu indah? Kau mau jadi bodoh? Ibu tidak mau tau, setelah lulus SMA kamu harus kuliah. Tinggalkan olahraga konyolmu itu" Tegas ibu Arianna kemudian pergi dari kamar Arianna. Arianna hanya bisa terpaku, lututnya terasa melemas. Air mata yang mulai berkucur, bibir bergetar serta rasa sesak di dada yang timbul.Alenna Putri
"Aku cuma butuh istirahat"
-Alenna.R
iuh gemuruh suara pecahan beling di ruang tamu semakin membuat Alenna merangkul ketakutan.
"Apa kamu bilang? Mau berhenti jadi Atlet renang? Enak aja kamu, biaya les kamu dari kecil itu mahal ya. Sekarang kamu minta berhenti? Ga akan ibu bolehin!" Ujar ibu Alenna
"Tapi bu, Alenna cape berenang terus. Lagipula, jadi atlet renang itu kemauan ibu kan? Bukan Alenna" jelas Alenna dengan suara bergetar.
Sang Ayah mendengar penjelasan Alenna ikut tak terima dan menampar Alenna dengan keras sampai membuat bekas merah di pipi Alenna.
"Jangan berani berani kamu berhenti jadi atlet renang! Siapapun yang minta kamu jadi atlet renang, kamu tetap gaboleh berhenti Alenna" tegas sang Ayah. Alenna terdiam, kemudian ia kembali ke kamar dan merebahkan dirinya. Mencoba untuk tidur, dengan punggung yang mulai bergetar serta isakan tangis yang di tahan.Aruna Wijaya
"Aku cuma minta di hargai"
-ArunnaKeluarga Aruna memang sempurna, tapi tidak dengan lingkungan di sekolahnya.
"Heh belagu, lo pikir lo keren? Berani-beraninya marahin kita. Gausah sok ketua deh, ga cocok" ucap salah satu murid nakal di kelas Aruna.
"Aku cuma ngejalanin tugas aku sebagai ketua, Nakala" jawab Aruna.PLAK
Suara tamparan terdengar nyariin sehingga membuat seisi kelas terdiam. Aruna meringis kesakitan, pipinya merah.
"Sakit kan? Makanya, gausah banyak omong" tekan Niskala. Aruna berlari keluar kelas dengan air mata yang terus berkucur dari matanya.Gibran Primbani
"Aku ga makan pake uang itu, kenapa harus aku yang ganti"
-GibranBUGH! BUGH! Suara pukulan memenuhi seisi ruangan kumuh itu.
"Bayar utang bapak lo! Dasar anak sialan"
Ayah Gibran memiliki utang besar, dan kini anaknya pun ikut terkena cemohan orang itu.
"I ..iya pak, saya usahakan. Tolong kasih saya waktu satu bulan pak" lirih Gibran
"Saya kasih kamu waktu satu bulan, kalau sampai pas saya datang kamu ga punya uang, mati aja kamu di tangan saya" sarkas penasihat utang tersebut, kemudian ia beranjak pergi.
Gibran mencoba untuk beranjak, namun tubuhnya lemas. Darah mengucur dari hidung dan bibir, membuat Gibran semakin lemas.
"GIBRAN, KAMU KENAPA? GIBRAN INI AKU ARIANNA" teriak Arianna sembari mengguncang tubuh Gibran agar tetap sadar hingga ambulans datang nanti. Namun mata Gibran terasa berat, hingga akhirnya Gibran tak sadarkan diri.Praka Bumi
"Aku gapernah minta bunda buat rebut aku dari ayah di sidang hari itu"
-Raka"Raka! Kamu ini taunya main aja, gapernah belajar. Kalau tau kamu begini, bunda nyesel rebutan kamu dari ayah!!" Teriak ibu Raka.
"Raka ga minta bunda untuk rebut Raka dari ayah!" Jelas Raka, ibu Raka semakin tersulut emosi. Ia mengambil sapu kemudian memukul tubuh Raka hingga muncul keburukan di tubuh Raka. Serasa puas, ibu Raka melempar sapu itu lalu beranjak pergi.•
•
•To Be Continue
Happy reading all, enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arutala || Cast By 2521
Novela JuvenilArutala, mengartikan cita cita tinggi nan mulia. Sama halnya dengan cita-cita kelima sahabat ini, yaitu tetap bertahan apapun cobaannya Arianna, Alenna, Aruna, Gibran dan Raka. Main cast visual from 2521 © Written by : Ellora