"Pokoknya mau gimanapun kita harus terus bertujuh!"
Squad raiz, tujuh pemuda yang selalu bersama dikala senang dan gundah mereka, menghabiskan waktu dengan segala perangai yang telah dilaksana.
Hari-hari yang telah mereka lalui selalu menuai kenang...
Haii!! selamat datang! selamat membaca yaaa, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ~ ________ ____ _
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRUKK.. BRUK..
Para pemuda tersebut jatuh kedalam sebuah jurang yang sangat dalam. Begitu banyak batu dan kerikil disana, membuat rasa yang sakit dan perih karena telah menusuk seluruh badan mereka.
"Punggung gue!!" teriak Wandra.
"Duhhh, sakit banget." rintih Esuar.
"Kayaknya bentar lagi patah dah nih tulang." ucap Sadewa sambil memegangi punggungnya yang baru saja terbentur oleh bebatuan.
"Bang, kalian semua gapapa kan?" tanya Antanio sambil menatap polos seluruh abangnya itu.
"Kita papa, bukan gapapa." jawab Wandra sambil menatap adik bungsunya itu dengan tatapan malas.
"Ya jelas papa lah yok," imbuh Esuar.
"Yang bener aja lu Antanio, jelas jelas kita abis jatuh dari atas gini malah masih aja nanya." ungkap Sadewa sambil menunjukkan ekspresi kekesalannya kepada oknum yang lebih muda tersebut.
Bagaimana tidak? jelas semua sedang kesakitan karena baru saja jatuh.
"Hehe sorry bang... abisnya gue gapapa, kalian semua lusuh tapi gue bersih sendiri." kata Antanio dengan muka bangga sekaligus diikut ekspresi bingung nya.
Shakti yang daritadi menikmati rasa sakit akibat jatuh pun ikut penasaran dengan ucapan Antanio, ia beranjak dari duduknya lalu memandangi seluruh badan Antanio.
Aneh, dari ujung rambut sampai ujung kakinya tidak ada kotoran sekalipun. Padahal baju anak anak lain sudah sangat kotor dengan tanah, tidak dengan Antanio.
"Njir tapi ini beneran bersih banget. masih kayak baru bajunya," ungkap Shakti.
"Eh bener, malah lebih bersih dari awal kita berangkat tadi." tambah Esuar.
"Lo ga ada ngerasa sakit gitu kah, Nio?" tanya Wandra.
"Engga ada bang," jawab jujur Antanio. ia benar-benar tidak merasakan apa-apa.
"Busett aneh banget, eh tapi tadi pas jatuh gue juga ngerasain kayak setrum setrum gitu, lu pada ngerasain gak?" tanya Sadewa.