Bab 4 Teman-Teman Baru

7 2 0
                                    

Sepulang sekolah saat pukul 14.00 siang Alea langsung pergi menuju markas gengnya. Sebelum ke sana ia membeli beberapa makanan terlebih dahulu. Setelah selesai ia langsung tancap gas ke markasnya.

"Akhirnya sampe juga" Ucap Alea lalu turun dari mobilnya dan bahkan masih menggunakan seragam sekolah.

Alea memasuki markas dan hanya ada 5 orang di sana yaitu Ziden Maikel dan adiknya Alyn, kemudian Viola, devy, dan Arsyad.

Yang baca dari awal pasti sudah kenal dengan sosok Arsyad, buat yang belum tau liat dulu bab 2 biar nyambung dan tau.

"Hai semua" Kata Alea menyala sambil mengarahkan telapak tanganya ke kanan dan ke kiri lalu ia duduk di sofa kosong dan hanya untuk sendirian. "Yang lain pada ke mana? Tumben lama" Kata Alea "Ohw biasalah pak bos ada kelas siang di kampusnya, kalo yang lain juga ada yang sama kayak pas bos ada kelas siang sisanya ada juga yang pulang jam setengah tiga entar" Kata Viola "Ohw yaudahh deh kalo begitu, eh ini makan gw tadi bawain makanan buat kalian" Kata Alea lalu meletak barang belanjaannya dimeja.

Kemudian mereka pun sama-sama memakan makanan yang Alea bawa itu tapi tidak dengan Arsyad dia terus memandang Alea. Jujur saja Arsyad sedang suka dengan Alea.

Alea tipikal orang yang gampang akrab dengan jenis-jenis manusia lainnya bahkan termasuk ke hewan dan tumbuhan jadi tak heran dia baru kenal dengan orang-orang tadi langsung akrab.

Arsyad berdiri lalu kemudian Alyn bertanya, "mau ke mana Ar?" Kata Alyn, "mau ke toilet bentar" Ucap Arsyad datar lalu pergi ke toilet tanpa berkata-kata lagi.

"Yang sabar ya dek" Ucap Ziden menenangkan sang adik, "kalo boleh tau kenapa ya wajah Alyn jadi kusam dan kusut begitu?" Kata Alea bertanya karena penasaran "oh itu Alyn suka sama Arsyad tapi Arsyad terlalu datar kepada orang-orang heran aku" Kata Viola menjawab pertanyaan Alea, "nah gw setuju Arsyad tuh definisi manusia terdingin di geng kita!" Ucap Devi sambil memukul meja membuat orang-orang kaget, "astaga jangan sampe mukul meja donk kaget gw" Kata Alea, "hehe maaf ngeselin sih" Kata Devi lalu memakan kue yang tadi ia ambil.

Dingin? Perasaan dia baik dan ramah banget deh....
Sejak kapan ada es batu yang ramah? Aneh banget et dah....
Batin Alea

"Huahhhh gimana cara dapetin Arsyad sih susah amat" Ucap Alyn dengan bersungut-sungut, "awas aja kalo Arsyad suka cwek, cwek itu bakalan jadi musuh gw" Lanjut Alyn "terus kalo misalnya cewek itu adalah lo, lo mau membenci diri lo sendiri gitu?" Kata abang Alyn si Ziden "enggak lah ya kali, gw bencinya kalo bukan diri gw yang dia sukain" Kata Alyn "gw juga bakal benci dia sih karena setau gw cowok dingin kalo suka cewek bakal jadi bucin brutal, enak aja tuh cewek lebih beruntung dari sahabat gw, gak gak boleh pokoknya" Kata Viola "2222" Bales Devi, "gw ikut aja deh" Kata Alea.

2 menit kemudian Arsyad kembali dengan muka datar tetapi matanya terus memperhatikan Alea. "Arsyad lo dah balik" Ucap Alyn "hm" Balas Arsyad "jangan hem ham hem donk, Alyn suka noh sama lo" Ucap Alea dan Alyn refleks memukul Alea yang sangat suka cepu itu.

"Hm, makasih udah suka tapi Ale- eh mksdnya makanan lebih menarik" Kata Arsyad, "tunggu-tunggu Ale? Lo suka sama Alea??" Tiba-tiba Arlyon sudah di depan mata mereka, "tidak" Ucap singkat Arsyad, dan Alyn langsung bernafas lega. "Apa iya? Kok gw gak percaya??" Kata Arlyon "tidak tuan saya beneran tidak suka" Balas Arsyad, "oke deh kalo begitu" Lalu Arlyon duduk di samping wakilnya itu.

Gak lama kemudian Nathan dan Zirah datang bersamaan. Di tangan Nathan terdapat sebuah bunga dan kotak berisi cincin kemudian ia meletaknya di atas meja. Dan duduk bersebelahan dengan Zirah. Alea yang melihatnya merasa cemburu.

Arsyad tiba-tiba saja meminta ijin pulang dia berkata jika salah satu motornya yang sedang di modif sudah selesai. "Eh Arsyad tengoki motor gw juga di tempat yang sama kok kali aja udah selesai juga baru entar kabarin deh ke gw" Kata Alea, "siap nona" Balas Arsyad dengan tersenyum kemudiam keluar.

____________________________________________________________________________

Nathan berdiri sambil mengambil kotak berisi cincin tersebut dan memberikan kepada Alea lalu berkata "Alea maukah engkau menjadi kekasih ku?" Ucap Nathan, lalu Alea kaget dan langsung menganggukkan kepalanya. Semua yang melihat bertepuk tangan kecuali Zirah, ia menatap sinis namun bibirnya tersenyum smirk melihat itu semua.

Nathan memasangkan cincin tersebut di jari manis nya Alea, jujur saja cincin itu terlihat murah....
tapi karena Alea bersyukur dan tidak memandang harta jadi dia tak peduli sama sekali mau itu murah atau pun mahal.

Mereka pun pergi ke sebuah restorant mahal dan ternama di situ karena anggota nya dan ketuanya juga yang mintak pj (pajak jadian). Aneh tapi nyata......
Alea lah yang membayar itu semua bukan Nathan, Nathan hanya seperti beban saja ia sama sekali tidak ikut dalam membayar bahkan makanannya sendiri pun Alea lah yang bayar.

Bersambung.....

Bagaimana dengan bab ini? Sangat mengesalkan bukan? Bagaimana tidak kesal! Kalo Nathan saja orang nya seperti itu haha di tunggu kelanjutannya ya bye bye

Dia Sahabatmu Aku Kekasihmu tapi Seolah Dia yang KekasihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang