chapter 04

139 18 3
                                    

Lan Wangji dan sang ibu
melihat sepeda penuh
bunga yang sudah di bawa
oleh Qirong ke depan
pintu utama atas perintah
Nyonya besar itu dan dia
berkata.

"Yu Chien..tolong antarkan
semua bunga ini sesuai
dengan alamatnya, pakai
mobil saja supaya cepat
terkirim dan pastikan
semua sesuai jangan ada
yang salah."

"Baik nyonya."

"Tapi nyonya..nanti aying
tidak mendapatkan tip, dari
mereka jika bunga itu di
antarkan mereka."

Dia berkata jujur dan polos
selama ini para pelanggan
selalu memberi tip untuk
dia bisa membeli es krim
kesukaannya dan sisanya
di tabung di celengan babi
nya.

Nyonya lan terharu
mendengar kejujuran
gadis kecil itu dia
mendekat mengusap
kepalanya meraih tangan
mungil ìtu yang menahan
sepedanya di bawa penjaga
itu dengan wajah bingung.

"Sayang jangan takut, aying
tetap akan mendapatkan
tip malah lebih besar dari
biasanya..lepaskan kamu
percayakan sama ibu.?"

Dengan berat hati dia
melepaskan pegangan
dan mengangguk melihat
wajah penuh senyum itu
dia mengambil bucket
besar itu pesanan tuan lan
untuk sang istri dan
memberikan pada nyonya itu

"Nyonya ini pesanan
untuk nyonya."

Nyonya lan kaget melihat
mawar merah dengan
kartu ucapan hari
valentine  dari sang
suami dan senang dia
mengendus aroma dari
bunga itu.

"Ini dari toko florist aying,
siapa yang merangkainya
sangat indah, ibu suka."

"Itu bukan toko aying,
aying hanya pengantarnya
saja, itu dirangkai nyonya
Hulian pemilik toko nyonya."

"Ooh begitu.. tidak apa apa
mulai sekarang jangan
panggil nyonya, tapi ibu,
aying maukan memanggil
ibu..??"

"Ibu..??"

"Ya..sayang ibu."

"Apa boleh....??"

Mata abu abu itu
menatap lembut dia
terkejut wanita cantik
ini memintanya memanggil
ibu selama ini hanya bibi
cheng dan juga ibu hulian
yang memperlakukannya
sangat baik dan sudah
menganggapnya putri
sendiri tapi orang di depan
baru dikenalnya dan bukan
orang sembarangan
melihat betapa megah
tempat tinggalnya dengan
banyak pengawal.

"Tentu saja boleh,..malah
ibu sangat senang sekarang
punya putri sangat cantik
seperti aying, ayo masuk
ibu kenalkan pada putra
ibu yang lain dan ayah
zhan err..mau ya..?"

Lan furen manarik
tangan Wuxian dan
mereka berjalan masuk
kedalam untuk bertemu
keluarga nya yang lain
dia sangat senang bisa
bertemu sosok itu yang
membuatnya jatuh hati
melihat kegigihan gadis
kecil itu bertahan hidup
dengan keras di luar sana.

Lan Wangji mengekor
di belakang dia senang
meski tertutup wajah
datar karena keinginannya
di kabuli sang ibu untuk
menahan teman barunya
itu tinggal lebih lama.

"Duduk dulu disini ya..
ibu masuk dulu memanggil
yang lain, azhan temani
aying."

" mn."

Keduanya duduk bersisian
dia tidak mau menjauh
ingin duduk dekat gadis
cantik itu yang sudah
bisa membuatnya keluar
dari kamar yang selama
ini adalah zona ternyaman
nya.

"Azhan,.. rumahmu sangat
bagus, seperti istana aying
senang melihat semuanya
indah."

"Mn, aying suka berada
disini..??"

"Suka.."

",Aying bisa tinggal disini."

"Eeh..bukan itu maksud
aying,"

The most beutifull flowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang