Siswi tersebut menatap Lia dan Giselle dengan tatapan meremehkan.
"Anjing, gue tanya sekali lagi maksud lo apa make nyenggol bahu temen gue?! Sengaja ko kayak gitu? Biar apa?!" Teriak Lia.
"Udah Li.. tenang." Ucap Giselle.
"Gak bisa jel, kesel gue." Ucap Lia
"Tenang Li!" Sentak Giselle.
"Tapi elo di gituin jel! Tangan lo juga sampe merah itu, emang si anjing nyari masalah banget sama kita, lo kenal sama dia?" Tanya Lia
Giselle menggeleng, "gak, gue gak kenal sama dia, bahkan liat mukanya yang jelek banyak beruntusan juga jerawat aja gak pernah, tcih! Najis banget gue liat mukanya." Maki Giselle membuat Lia tersenyum.
Siswi tersebut sudah sangat emosi, apalagi mendengar dirinya di jelek jelekin sama Giselle, ya.. walaupun apa yang di bilang Giselle itu benar.
"Udah, lo cukup sampe sini aja, gue gamau lo kenapa Napa kalo sampe dia main tangan." Ucap Giselle membuat Lia makin tersenyum, tapi ia sadar situasi, secepat mungkin ia mengubah raut wajahnya.
Menghiraukan rasa sakit di tangannya Giselle maju satu langkah, mendekatkan dirinya kepada siswi tadi yang masih menatapnya dengan tatapan remeh.
"Maksud lo apa?" Tanya Giselle dengan tatapan datar, Lia dan Rena di belakangnya langsung tersenyum miring, lihat saja, habis itu siswi di tangan Giselle, batin Rena dan Lia.
"Bisu mulut lo?" Tanya Giselle sedikit sewot.
"Gue sengaja, udah gue jawab kan, sekarang minggir." Titah siswi tersebut
"Siapa lo nyuruh nyuruh gue?" Tanya Giselle dengan alis yang di angkat satu.
"Gue bilang minggir ya minggir!" Pekik siswa tadi.
"Gak akan sebelum lo minta maaf ke gue ya anjing!" Bentak Giselle membuat nyali siswi itu menjadi sedikit menciut, teman teman di belakang siswi itu pun sudah mundur beberapa langkah.
"Minta maaf lo!" Bentak Giselle sekali lagi.
Siswa siswi yang menonton pun mulai merekam kejadian itu, bahkan ada beberapa murid yang sudah merekam dari tadi.
"Gak! Gue gak bakal minta maaf sama lo!" Balas siswi itu berteriak, bahkan siswi itu mendorong Giselle lumayan kuat hingga tubuh Giselle limbung dan terjatuh dengan tangan yang tertusuk beberapa pecahan beling dari mangkuk yang ia bawa tadi,
Karena tak terima Giselle segera bangkit lalu menampar pipi siswi tersebut dengan kencang bahkan darah dari tangan Giselle terceplak di wajah si siswa, giselle juga balas mendorongnya dan tak ada satupun murid yang berani melerai pertikaian antara Giselle dengan si siswi yang mulai terjadi.
"ANJING LO! BERANI BANGET NGEDORONG GUE!" Bentak Giselle lalu kembali mendorong bahu si siswi hingga kembali terjatuh.
Rena dan Lia yang tatap tatapan mulai cemas, tapi mereka tak berani melerai, bahkan Lia. Lia tahu betul seperti apa Giselle saat marah besar, maka dari itu sebisa mungkin Lia menjaga dan menghindari Giselle dari hal-hal yang bisa membuatnya marah.
"Tinggal minta maaf doang susah banget sih lo!" Ucap Giselle.
Tentu siswi itu tak tinggal diam, dia mulai menjambak rambut Giselle dan menampar pipinya.
"Bitch!" Pekik Giselle lalu menjambak balik rambut lawannya dengan kekuatan penuh dan menendang lutut siswi tadi lumayan kencang.
"Akh!" Pekik siswi tersebut.
"MAMPUS!" Kompak Lia dan Rena.
Perkelahian pun tak dapat terelakkan, dan tak ada satupun anggota OSIS maupun guru yang melerai karena para guru sedang rapat, juga para OSIS yang sedang rapi di ruangan membahas sebuah acara.
"Sini lo! Tadi berani banget natap gue sama temen gue make tatapan remeh lo yang hina itu, sekarang kenapa ciut?!" Tanya Giselle sewot.
Sementara si siswi mukanya sudah merah padam antara kesal, benci, malu dan marah yang menjadi satu.
Hingga saat Giselle ingin melayangkan tamparan yang kesekian kali sebuah suara menghentikannya.
"STOP!" Teriak seseorang.
-to be continued..
Aduh neng jijell.. jangan berantem atuh, tapi kalau lawannya duluan yang mulai mah gapapa, gasken aja, kalo bisa di luar sekolah ajakin Patpatan wkwk.
Btw siapa yang berani melerai ya? Penasaran deh aku sama orangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush || Markselle
Fantasy[Completed] 'TAPI MASALAHNYA INI DIA BERDUAAN DOANG? SAMA CRUSHNYA? SIAPA YANG TAHAN COBA?' Batin Giselle menjerit. Giselle yang pemalu enggan mendekati orang yang ia suka, namun berbeda dengan Giselle 2 temen yang menemaninya malah jadi kesal sendi...