Disinilah mereka, berjalan berdampingan.
"Kenapa ngajak gue buat keliling? Emang Adnan kemana?" Tanya Giselle.
"Oh, dia mah udah tidur selesai rapihin barangnya." Jawab Marvel.
"Terus kebetulan saya liat kamu jalan keluar yaudah deh saya ajak jalan-jalan keliling desa aja sekalian."
"Owhh.." ucap Giselle lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Jel." Panggil Marvel.
"Kenapa?" Tanya Giselle.
Marvel menatap wajah Giselle sejenak, "lagi suka sama siapa?" Tanya Marvel.
Giselle mematung, ini pendengaran dia yang salah, apa emang Marvel nanya gitu? "Hah?" Bingung Giselle.
"Gak jadi." Ucap Marvel.
"Vel, lo nanya apa barusan?" Tanya Giselle
Baru saja ingin menjawab Giselle langsung menyela. "Kalo jawab gak jadi lo gue tinggal, keliling sendiri aja." Ucapnya.
"Okay, lagi suka sama siapa?" Tanya Marvel.
"Emang kenapa? Kok nanya gitu?" Tanya Giselle.
"Ya.. gapapa?" Jawab Marvel.
"Lo."
"Kalau gak mau jawab sih gak papa." Ucap marvel dan Giselle berbarengan.
"Hah?" Oke kali ini agaknya Marvel yang salah dengar.
"Gak ada pengulangan, udah ah yok lanjut jalan." Ucap Giselle.
Setelah jalan cukup jauh mereka menemukan sungai yang arusnya tenang.
"Biasanya tenang tenang gini mematikan nih." Ucap Giselle.
"Mematikan gimana?" Tanya Marvel.
"Iya, mematikan, bisa aja kita di buat tenggelem kan? Apalagi arusnya tenang, jadi gak kebaca kedepannya bakal gimana, makanya harus hati ha- akhh!" Oh no! Giselle terpeleset.
Grep.
Untung saja Marvel cepat, kalau tidak mungkin Giselle sudah malu karena terjatuh.
Mereka bertatapan, 'kok Marvel makin ganteng ya? Gue jadi jatoh lagi kan.. ma maafin adek ya.. adek jatoh lagi ke Marvel..'
'giselle ternyata cakep juga ya.. kok saya baru ketemu sama dia sekarang sih? Kenapa gak dari dulu aja coba.. mana jantung saya berdetak kencang lagi'
Tersadar dari lamunannya Giselle buru buru memperbaiki posisi, "hehe makasih ya vel udah bantu gue kalo enggak udah jatoh tadi tuh.." ucap Giselle.
"Iya, padahal kamu sendiri yang bilang hati hati eh malah kamu juga yang jatoh, Giselle giselle, lucu banget." Ucap Marvel membuat Giselle salting.
"Udah ah, ga baik lama lama di sini, ayo lanjut keliling." Ajak Giselle.
"Ga baik kenapa?" Tanya Marvel.
"Gak baik buat kesehatan jantung aku maksudnya marvellll! Gapapa kok." Tentu yang awal hanya ia ucapkan dalam hati saja, Giselle mana berani?
mereka lanjut berkeliling desa, hingga tak terasa waktu sudah menjelang malam, mereka tiba di rumah ketika hari sudah gelap.
"makasih ya jel buat hari ini." ucap Marvel.
"iya sama sama."
"Kirain kemana, taunya lagi jalan sama ayang." Ucap Rena
"elo gue ajakin jalan jalan tadi gak mau? gimana sih?" kesal giselle
"kan capek jelll..." ucap Lia.
"iy."
Bu Feli datang dari arah luar membawa peralatan memasak di bantu oleh beberapa murid laki-laki
"anak anak terutama yang perempuan ayo bantu ibu buat masak, yang laki laki juga boleh bantu kalau bisa memasak." ucap Bu Feli.
"baik Bu!" jawab anak anak.
mereka pun bergotong royong untuk memasak dan menyiapkan makanan dan setelah makanan selesai di buat mereka duduk dengan rapi lalu mengambil makanan masing-masing.
"selesai makan nanti piringnya di cuci masing-masing ya, setelah itu ibu akan bacakan kegiatan yang akan kalian lakukan di esok hari." ucap Bu Feli.
"baik Bu."
Kini mereka duduk di ruang tengah, menunggu Bu Feli di kamar yang sedang mengambil agenda kegiatan.
"Baik, akan ibu bacakan sekarang. di hari pertama atau besok, kalian akan survei ke sebuah sekolah yang ada di desa ini, lalu kalian akan survei juga ke masjid di desa ini, ada pertanyaan?" tanya Bu Feli.
herga mengangkat tangan "Bu." ucap herga.
"iya herga, ada apa?" tanya Bu Feli.
"kita ngapain survei Bu?" tanya herga.
"oke, pertanyaan bagus, jadi kalian akan mengajar di sekolah itu, untuk masjid kalian juga akan mengajar anak anak mengaji. Sekolah terdiri dari SD dan SMP jadi total kalian akan mengajar 9 kelas, bisa?" tanya Bu Feli.
"Bu."
"iya, Yoshi ada pertanyaan?" tanya Bu Feli.
"eum.. kita kan gak bawa buku, terus ingin mengajar menggunakan apa Bu?" tanya kanemoto Yoshinori, anak IPS.
"nah, kalian akan di sediakan buku di kelas masing-masing, jadi kalian tidak usah khawatir."
"iya Haidar? ingin bertanya juga?"
"Bu? kita serius bakal ngajar? ihhhh! anak anaknya pasti bandel bandel." keluh Haidar .
"di coba dulu dar, kalo kamu gak coba kamu gak bakal tau."
"bener tuh, ngeluh Mulu lo!" ucap Reyhan.
"diem lo Parjo."
"yeuhh! dasar Erik Evi."
"Bu, reyhan ngatain orang tua saya Bu."
"dia duluan Bu!"
"sudah sudah, jangan ribut, sudah malam, tidur aja sana, besok kalian bangun pagi pagi." ucap Bu Feli.
"baik buu!"
mereka pun bubar dan kembali ke kamar masing-masing.
- to be continued.
hahaha, maaf ya aku jarang update cerita ini.. huehue aku buntu, jadi harap maklum..
ayoo vote biar ak semangat buat up cerita iniii

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush || Markselle
Fantasi[Completed] 'TAPI MASALAHNYA INI DIA BERDUAAN DOANG? SAMA CRUSHNYA? SIAPA YANG TAHAN COBA?' Batin Giselle menjerit. Giselle yang pemalu enggan mendekati orang yang ia suka, namun berbeda dengan Giselle 2 temen yang menemaninya malah jadi kesal sendi...