" mimpi yang sangat fu*k!! " gerutu lina mengacak rambutnya frustasi.
Tidur bukannya bahagia, justru malah menambah beban.
Bisa-bisanya ia memimpikan sosok yang telah beda alam setelah sekian lama.
" aku butuh angin segar... " ujarnya beranjak cuci muka.
.....
" real angin segar... napa dingin banget... " gerutu lina, mengeratkan jaketnya kedinginan.
Lina menikmati perjalanan malamnya, cuci mata dengan pemandangan lampu-lampu kota yang terlihat indah.
Langkahnya terhenti di sebuah toko televisi, dimana menampilkan acara variety artis kesukaannya yang sedang naik daun.
" kita lahir di tanggal, bulan bahkan tahun yang sama... tapi takdir kita sejauh langit dan bumi... "
" hiduplah dengan baik lee know ya... " gumam lina tersenyum manis di balik maskernya.
Hari ini dingin sekali~
Benar, aku ingin cepat pulang... minum kopi pasti mantap~
Minum kopi setelah bekerja keras itu sangat nikmat...
Betul sekali hahahaha~
( sialan! Kenapa harus ada mereka sih!! ) inner lina menggerutu.
Beruntung ia menggunakan topi dan juga masker, serta jaket bertudung... sehingga ia dapat menyembunyikan diri dengan baik di balik outfitnya.
......
Kau yakin ingin risen?
Iya pak...
Cari kerja sekarang susah loh... kamu yakin?
Saya yakin pak...
Baiklah.... akan saya urus ajuan risen mu...
~~~~
Oh lina!! Kamu udah kembali??
Ah~ kamu mau kerja lagi?
Bisa, tapi nunggunya lama~
........
" aish! Jika bukan karena ibu, aku tidak sudi ngantar lamaran kesana lagi... memalukan... mereka pasti mengolok-olok ku disana... " gumam lina badmood.
" bu, setelah membuatku malu kau pergi meninggalku seorang diri... mana membawa ayah dan adik, sebenci itukah ibu padaku? " gumamnya menatap langit yang di penuhi oleh bintang.
" andaikan saat itu aku menceritakan alasan sebenarnya dari pengunduran diriku di tempat kerja... apa... ibu tidak akan membenciku? " gumamnya sendu.
.
.
.
." Bagaimana bisa kau risen!!! Apa kau bodoh?!! Dimana otakmu?!!! " bentak ibu pada lina yang pura-pura bermain ponsel guna menjaga emosinya untuk tidak melawan sang ibu.
" Yang bekerja dirumah ini hanya kau saja!! Tapi bisa-bisanya kau risen dari sana!! "
" Aish kau benar-benar!! " marah sang ibu melemparkan bantal sofa pada lina, yang dengan mudah di tepis.
" Ibu sudahlah, ayo berangkat nanti kita telat di acara kelulusan adek... " ujar sang ayah, mengajak sang ibu.
" Kau jaga rumah!! Jangan keluyuran!! " titah ibu mutlak.
" Oh iya... ibu lupa... kau kan tidak punya teman~ " ejek sang ibu sebelum pergi.
" semoga kalian tidak selamat dijalan... " gumam lina sembarangan karena kesal.
.
.
.
." hah~ lebih baik aku pulang... clo pasti menungguku... " ujar lina, menghapus air mata yang mengalir di mata kirinya.
Seandainya aku tidak mengucapkan serapah seperti itu, apa mereka bertiga masih bersamaku hingga sekarang?
......
" aku pulang~ "
Hening~
" sepinya, clo belum pulang? Dia kebiasaan kalo main pasti lupa waktu... " gerutu lina, melepaskan jaket, topi dan juga maskernya.
Mencuci kaki, tangan dan muka sebelum bersantai adalah kebiasaan yang tidak bisa lina tinggalkan setelah berpergian keluar.
Ajaran sang ibu yang sudah melekat padanya sejak kecil.
" mari hiburan sebentar... " ujar lina mengambil gitar peninggalan mendiang ayah dan juga tape recorder untuk merekam nyanyiannya.
Jari lentiknya memetik senar gitar secara asal namun tetap menghasilkan melodi yang indah, mengalun lembut di pendengaran.
Diantara banyaknya bintang paripurna~
Bintang kecil redup bersembunyi~
Penuh harapan tuk bersinar terang~
Bisakah ia mendapatkannya~
Bisakah ia menggapai cahaya~
Bergabung bersama para bintang lainnya~
Menyinari dunia malam yang gelap~
Bersama sang rembulan~
Akankah harapan kecil ada padanya~
Atau semua hanya akan tetap menjadi khayalan~
Dirinya yang perlahan menghilang~
Bersama para bintang yang terabaikan~
Di luasnya galaksi semesta~
" star light... bolehlah... lumayan... " ujarnya menghentikan nyanyian dan petikan gitarnya.
Mematikan rekaman yang akan ia dengarkan ketika dirinya bosan.
Meoww~
" oh, kau sudah pulang? Hm? Bawa apa? " tanya lina pada clo yang membawa sebuah kertas di mulutnya.
Meow~~
" lowongan kerja... wuahh!! Clo!! Kau sangat pintar!! Aku akan kesana besok... semoga kali ini keterima ya... " ujar lina mengelus lembut kepala clo.
Meoow~~
* lirik lagu karangan mimin... jadi gak akan ada lagu aslinya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS~
FanfictionNasib buruk yang ada pada lina, berakhir dengan indah setelah ia mendapat tawaran job menjadi badut di sebuah acara. Dimana tamu specialnya adalah lino, artis terkenal kesukaannya...